PAUS FRANSISKUS MENYERUKAN DIAKHIRINYA PERANG, KEKERASAN, SERTA ‘PENGUJIAN UNTUK PERSENJATAAN BARU’ DALAM PESAN PASKAH

mengutuk konflik

[AkhirZaman.org] Paus Fransiskus mengutuk konflik di Suriah, Yaman, dan Libya, menyerukan diakhirinya “bentrokan senjata” dalam pesan Paskahnya. Dalam pidatonya, Francis mengatakan itu memalukan bahwa “konflik bersenjata belum berakhir dan persenjataan militer sedang diperkuat.”

Orang-orang membawa tubuh seorang pria yang mereka temukan dari bawah reruntuhan rumah yang hancur akibat serangan udara di dekat Bandara Sanaa 26 Maret 2015. (Reuters / Khaled Abdullah)
Koalisi membom negara yang dulunya memiliki kehadiran besar Amerika selama bertahun-tahun, sejak Washington biasa menempatkan armada penyerang UAV di Yaman, melancarkan perang drone melawan militan Al-Qaeda di Semenanjung Arab (AQAP).

Masih ada terlalu banyak perang dan terlalu banyak kekerasan di dunia! Semoga Tuhan, yang adalah damai kita, membantu kita mengatasi pola pikir perang.

Paus memilih konflik di Suriah, Yaman, dan Libya, berdoa, “Semoga Kristus perdamaian kita akhirnya mengakhiri bentrokan senjata di Suriah yang tercinta dan dilanda perang,” dan di Yaman, “yang situasinya telah bertemu dengan keheningan yang memekakkan telinga dan memalukan.”

“Semoga dia menginspirasi para pemimpin dunia untuk mengekang perlombaan untuk persenjataan baru,” lanjut Francis, mencela ranjau darat yang “berbahaya dan mengerikan” , dengan mengatakan, “betapa jauh lebih baik dunia kita tanpa instrumen kematian ini.”

Lebanon, Irak, Ukraina, Haiti, Myanmar, Sahel, Ethiopia, Nigeria, Tigray, Mozambik, dan Nagorno-Karabakh juga disebutkan dalam doa Paus Fransiskus, dan ia meminta Israel dan Palestina untuk “menemukan kembali kekuatan dialog” agar untuk “memungkinkan kedua negara untuk hidup berdampingan dalam perdamaian dan kemakmuran.”

Pada pandemi Covid-19, Paus Fransiskus mendorong negara-negara kaya untuk mendistribusikan vaksin mereka ke negara-negara miskin dan berdoa bagi mereka yang mengalami kesulitan akibat virus tersebut.

Bulan lalu, Paus Francis melakukan perjalanan bersejarah ke Irak meskipun ada masalah keamanan dan mengatakan kepada umat Katolik bahwa dia mengunjungi “sebagai peziarah yang bertobat, untuk memohon pengampunan dan rekonsiliasi dari Tuhan setelah bertahun-tahun perang dan terorisme.”

https://bit.ly/3rKkeyx

Setan bergembira apabila ia dapat memimpin manusia dalam pengingkaran dan kemurungan. setan gembira melihat kita tidak percaya kepada Tuhan, meragu-ragukan kesucian dan kuasa Tuhan menyelamatkan kita. Dia senang membuat kita supaya merasa bahwa Tuhan menyakiti kita dengan pimpinan-Nya.

Setan bekerja menampilkan Allah sebagai yang tidak mempunyai kasih dan kelembutan, mengacaukan kebenaran mengenai Allah, dengan mengisi pikiran manusia dengan pikiran-pikiran palsu mengenai Allah, sehingga gantinya manusia tinggal di dalam kebenaran Tuhan yang di Surga, namun sebaliknya manusia sering meletakkan pikiran mereka di atas tafsiran-tafsiran yang salah yang diberikan Setan itu, sehingga menghina Allah dengan jalan kurang percaya dan bersungut-sungut melawan Tuhan.

Setan selalu berusaha membuat kehidupan beragama itu satu kemuraman, ia ingin memperlihatkan bahwa kehidupan beragama itu sukar dan sulit, dan apabila orang Kristen menampilkan hal yang demikian di dalam kehidupan beragama mereka sendiri, maka dia, melalui kekurang-percayaannya, telah menunjukkan sokongannya kepada kepalsuan Setan itu. 

“Sebab tidak ada seorangpun di antara kita yang hidup untuk dirinya sendiri, dan tidak ada seorangpun yang mati untuk dirinya sendiri. Sebab jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, dan jika kita mati, kita mati untuk Tuhan. Jadi baik hidup atau mati, kita adalah milik Tuhan.” (Roma 14:7,8) 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *