WHO Khawatir Gelombang Ketiga Covid-19 Akan Terjadi pada Awal 2021 di Eropa

gelombang ketiga

[AkhirZaman.org] Utusan Khusus Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk Covid-19 mengkhawatirkan gelombang ketiga pandemi Covid-19 terjadi di Eropa pada awal 2021.

Hal itu diperkirakan akan terjadi, jika pemerintah di benua biru itu mengulangi kegagalan dalam melakukan pencegahan penyebaran Covid-19.

“Mereka melewatkan pembangunan infrastruktur yang diperlukan selama musim panas, setelah mereka merasa sudah berhasil mengendalikan gelombang pertama pandemi,” kata David Nabarro dari WHO dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Swiss, seperti dilansir Reuters, Senin (23/11/2020).

“Sekarang gelombang kedua terjadi. Jika mereka tidak membangun infrastruktur yang diperlukan, kita akan menghadapi gelombang ketiga awal tahun depan,” kata Nabarro.

Eropa secara singkat sempat mengalami penurunan kasus harian Covid-19 tapi sekarang melonjak lagi.

Jerman dan Prancis pada Sabtu (21/11/2020) mencatat kasus naik sebesar 33.000, Swiss dan Austria memiliki ribuan kasus setiap hari, sementara Turki melaporkan rekor 5.532 infeksi baru.

Nabarro mengeluarkan kritik atas langkah Swiss mengizinkan bermain ski dengan masker.

Sementara negara-negara di pegunungan Alpine lainnya seperti Austria telah menutup resor wisatanya.

Nabarro mengkhawatirkan Swiss bisa mencapai “tingkat kasus infeksi dan kematian yang sangat tinggi”.

“Setelah tingkat infeksi menurun, maka kita bisa sebebas yang kita inginkan. Tapi sekarang? Haruskah resor ski dibuka? Dalam kondisi apa?” tegas Nabarro seperti dikutip Solothurner Zeitung.

Nabarro memuji respons negara-negara Asia seperti Korea Selatan, di mana kasus Covid-19 sekarang relatif rendah.

“Warga (Korsel) sepenuhnya terlibat, mereka mengambil langkah yang menyulitkan virus untuk menyebar. Mereka menjaga jarak, memakai masker, mengisolasi ketika mereka sakit, mencuci tangan dan lainnya. Mereka melindungi kelompok yang paling rentan.”

Nabarro juga mengatakan Asia tidak melonggarkan pembatasan secara prematur.

“Anda harus menunggu sampai jumlah kasus rendah dan tetap rendah. Tapi berbeda dengan reaksi Eropa yang tidak lengkap,” jelasnya.

https://bit.ly/2UR6kg5

Tuhan telah menjadikan itu bagian dari rencana-Nya agar manusia menuai menurut apa yang ditaburnya. Dan ini adalah penjelasan dari kesengsaraan dan penderitaan di dunia kita, yang dituduhkan kembali pada Allah. Manusia yang melayani dirinya sendiri, dan menjadikan perutnya sebagai dewa, pasti akan menuai apa yang menjadi hasil dari pelanggaran hukum alam. Ia yang menyalahgunakan organ tubuh untuk memuaskan selera penuh hawa nafsu dan hasrat yang merendahkan akan membawa kesaksian yang sama pada air mukanya. Ia telah menabur dengan menurutkan hawa nafsu daging, dan yang pasti ia akan menyadari konsekuensinya.

Ia seperti makhluk buruan; ia adalah budak bagi hawa nafsu, rantai yang tidak mau ia lepaskan. Dan pada akhirnya ia jauh dari Allah, tanpa keyakinan, tanpa kemurahan, tanpa pengharapan, untuk menghancurkan dirinya sendiri. Ia tinggal dalam proses alami dari kebiasaan merusak yang merendahkan dia di bawah ciptaan yang buruk. Dosanya telah menghancurkan mekanisme mesin hidup, dan hukum-hukum alam, yang dilanggar, menjadi penyiksanya.— U. T., 19 Mei 1897. (Hidup Yang Menyehatkan, 32:4)

“Kesudahan mereka ialah kebinasaan, Tuhan mereka ialah perut mereka, kemuliaan mereka ialah aib mereka, pikiran mereka semata-mata tertuju kepada perkara duniawi.” (Filipi 3:19)

“dan akan mengalami nasib yang buruk sebagai upah kejahatan mereka. Berfoya-foya pada siang hari, mereka anggap kenikmatan. Mereka adalah kotoran dan noda, yang mabuk dalam hawa nafsu mereka kalau mereka duduk makan minum bersama-sama dengan kamu.” (2 Petrus 2:13) 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *