[RH] Sukacita dalam Kepatuhan

kesukaan

Aku rindu kepada keselamatan dari padaMu, ya Tuhan, dan TauratMu menjadi kesukaanku. Mazmur 119:174.

[AkhirZaman.org] Orang Kristen sejati tidak akan pernah mengeluh bahwa kuk yang dibebankan Kristus adalah mencekik leher. Ia menjadikan pelayanan milik Yesus sebagai kemerdekaan yang paling benar. Hukum Allah adalah kegemarannya. Alih-alih merendahkan perintah-perintah ilahi, untuk menyesuaikan dengan kekurangan-kekurangannya, ia secara tetap berjuang untuk meningkatkan level kesempurnaan hukum-hukum itu.

Pengalaman yang demikian harus menjadi milik kita jika kita mau dipersiapkan untuk tahan berdiri dalam hari Tuhan itu. Sekarang, sementara masa kasihan masih berlangsung, sementara suara belaskasih masih terdengar, adalah waktunya bagi kita untuk menyingkirkan dosa-dosa kita…..

Allah telah membuat ketentuan yang melimpah agar kita bisa berdiri secara sempurna dalam rahmatNya, tidak kekurangan apa-apa, menantikan kedatangan Tuhan kita. Apakah engkau sudah siap? Sudahkah engkau kenakan pakaian pesta pernikahan itu? Pakaian itu tidak akan pernah menutupi penipuan, ketidaksucian, kebusukan, atau kemunafikan. Mata Allah tertuju padamu…. Kita boleh bisa saja menyembunyikan dosa-dosa kita dari pandangan manusia, tetapi kita tidak bisa menyembunyikan apapun dari Pencipta kita.

Allah tidak menyayangkan AnakNya sendiri, tetapi menyerahkanNya pada kematian demi pelanggaran-pelanggaran kita dan membangkitkan Dia kembali demi pembenaran kita. Melalui Kristus kita boleh mempersembahkan permohonan-permohonan kita pada takhta Rahmat itu. Melalui Dia, kita yang tidak bernilai apa-apa, boleh meraih segala berkat rohani. Sudahkah kita datang kepadaNya agar kita boleh mempunyai hidup?

Kehendak Allah diungkapkan dalam peraturan-peraturan dari hukum suciNya, dan prinsip-prinsip dari hukum ini adalah prinsip-prinsip surga. Para malaikat surga tidak memperoleh pengetahuan yang lebih tinggi selain daripada mengetahui kehendak Allah, dan melaksanakan kehendakNya itu adalah pelayanan tertinggi yang bisa memberdayakan kekuatan mereka.

Tetapi di surga, pelayanan tidak diberikan dalam roh legalitas [keabsahan]. Ketika Setan memberontak menentang hukum Yehova, pemikiran yang terdapat di dalamnya adalah bahwa sebuah hukum muncul kepada para malaikat hampir seperti sesuatu yang mengejutkan kepada sesuatu yang tidak terpikirkan. Dalam pelayanan mereka para malaikat itu bukanlah sebagai para hamba, tetapi sebagai anak-anak…… Kepatuhan tidaklah membosankan bagi mereka. Cinta bagi Allah membuat pelayanan mereka sebuah kesukaan. Jadi di setiap jiwa di mana Yesus, pengharapan akan kemuliaan itu, berdiam, perkataanNya akan bergema kembali, “Aku suka melakukan kehendakMu, ya Allahku; TauratMu ada dalam dadaku.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *