[RH] TERUS PANDANGLAH PADA YESUS!

orang kristen

“Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: ‘Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia”’ (Yohanes 1:29).

Kita telah melalui satu tahun memandang kepada Anak Domba. Lagu tema kita selama tahun ini adalah “Pandanglah pada Yesus.” Tidak ada tempat yang lebih baik untuk pandangan kita. Pada saat-saat terakhir kita bersama, marilah menyanyikan bagian refrainnya sekali lagi:

“Pandanglah pada Yesus, lihat wajah-Nya yang mulia. Dan lenyaplah kesenangan dunia, dalam terang kemuliaan-Nya.”

Kita sudah memalingkan mata kita kepada Yesus dan memandang-Nya sebagai Allah yang kekal, Kristus yang telah menjelma menjadi manusia, Dia yang melayani di bumi, Anak Domba yang disalibkan, Tuhan yang sudah dibangkitkan kembali, Raja yang akan datang, dan Juruselamat pribadi kita. Kita juga telah memandang Dia dalam kelemahan-Nya dan kekuatan-Nya, dalam kerendahan hati-Nya dan kemuliaan-Nya, dan sebagai Bayi di Betlehem, dan Allah yang tiada batas bagi alam semesta.

Kita sudah memandang. Itu benar. Tetapi kita juga perlu terus memandang-Nya setiap hari sampai Dia kembali dalam awan-awan dari surga. Kemudian kita akan tetap memandang pada-Nya selama masa-masa kekekalan yang tiada berakhir.

Dengan memandang itu, maka kita akan melakukan sesuatu bagi Anak Domba yang mati untuk kita masing-masing. Akhirnya kita masing-masing menghadapi pertanyaan seperti yang diajukan Pilatus kepada orang-orang Yahudi: “Jika begitu, apakah yang harus kuperbuat dengan orang yang kamu sebut raja orang Yahudi ini?” (Mrk. 15:12).

Apakah Anda gelisah? Marilah kita menghadapinya, gelisah tidak akan menyelesaikan masalah. Apakah yang akan Anda lakukan untuk keselamatan melalui Yesus yang sudah Anda renungkan pagi ini? Apakah yang akan Anda lakukan secara pribadi bagi Yesus?

Jawaban orang-orang Yahudi kepada Pilatus jelas dan nyaring: “Salibkan Dia! Salibkan dia!” Dan Pilatus melakukannya. Hal itu juga pilihan bagi kita. Pilihan lainnya adalah kita akan membiarkan Dia menyalibkan hidup lama kita dan membangkitkan kita kembali kepada kehidupan yang baru di dalam Dia.

Allah menunggu tanggapan kita. Dia menyadari keperluan kita, tetapi Dia juga memahami dalam,, tinggi, dan luasnya kasih karunia-Nya yang disediakan melalui Anak Domba Allah yang mati untuk mengangkat dan menghapus dosa dari dunia. Kita bukan saja perlu terus-menerus setiap hari memandang Yesus, juga setiap hari harus membuat-Nya Tuhan yang menguasai kehidupan kita.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *