Sulli Bunuh Diri, Kenapa Netizen Korea Bisa Begitu Jahat pada Artis K-pop?

bunuh diri

[AkhirZaman.org] Kematian Sulli mantan personel f(X) menambah daftar panjang artis K-pop yang meninggal karena bunuh diri. Wanita 25 tahun itu ditemukan tewas di apartemennya pada Minggu (13/10/2019).

Polisi menyatakan Sulli tewas gantung diri. Riwayat depresi disinyalir merupakan pemicu yang membuatnya memutuskan menghabisi nyawanya sendiri.

Netizen Korea Selatan (K-Netz), pun tak luput dari tuduhan atas meninggalnya Sulli di tengah usahanya untuk kembali bangkit ke industri hiburan setelah vakum dari dunia keartisan pada 2014. Tak terhitung lagi berapa banyak hujatan yang menyerang Sulli di media sosial. Entah itu mengritik tentang penampilan, pemikiran maupun gerak-geriknya.

Terbaru, Sulli dibanjiri kritik setelah mengalami malafungsi busana saat siaran langsung di media sosial pada awal Oktober 2019 lalu. Dada Sulli yang tak sengaja terekspos memicu perdebatan di internet tentang norma berpakaian sopan.

“Kenapa kamu selalu tidak memakai bra,” komentar netizen.

“Apa alasan kamu begitu percaya diri untuk tidak memakai bra,” tulis netizen lainnya.

Penyanyai dengan nama lengkap Choi Jinri itu pun menanggapi komentar tersebut.

“Saya tidak melakukan kesalahan apapun. Ini adalah kebebasan pribadi saya,” ungkap Sulli.

Selain Sulli, masih jelas dalam ingatan betapa dunia K-pop juga berduka, saat Jonghyun ‘Shinee’ meninggal dunia dengan cara serupa. Pada 18 Desember 2017, Jonghyun ditemukan tak bernyawa di apartemennya di Cheongdamdong, Korea Selatan.

Ia mengakhiri hidupnya dengan menghirup gas karbon monoksida yang kerap dilakukan orang Korea untuk bunuh diri. Seperti Sulli, Jonghyun juga diketahui berjuang melawan depresi. Namun perjuangannya itu justru semakin diperberat dengan komentar pedas netizen.

Pada Juli 2017, ia dikritik netizen karena pakaian yang dikenakannya saat tampil di konser SMTown 2017. Netizen mempermasalahkan blazer yang dipakainya. Bagian bawah blazer dihiasi motif yang tampak seperti coretan tangan. Motif itu ternyata merupakan cetakan dari tulisan tangan Kurt Cobain yang ditinggalkannya sebelum bunuh diri.

Pakaian Jonghyun itu dianggap ‘mempromosikan’ dan bisa memicu orang untuk bunuh diri. Tak ada yang menyangka, kalau beberapa bulan setelah hujan kritik tersebut, Jonghyun berpulang di usia 27 tahun persis seperti tulisan pada bajunya.

Kenapa netizen Korea bisa begitu keras mengritik para idol atau selebriti terkenal lainnya? Hujatan kritik pun sering kali datang bersamaan dan jumlahnya mencapai ratusan.

Eunice Chang, manajer produksi E&M Productions, event organizer untuk acara dan konser K-pop, menjelaskan sudah jadi budaya yang mengakar kuat bahwa seorang idol K-pop harus tampil sempurna tanpa cacat. Padahal, mereka juga manusia yang bisa berbuat kesalahan.

“Ketika jadi orang terkenal, kamu tidak bisa memperlihatkan sisi lemahmu… Orang-orang akan bilang, ‘Oh, kamu kan punya segalanya. Kenapa ngomong begitu?’ Mereka mendapatkan penghakiman,” kata Eunice, seperti dikutip dari CBC News.

Selain itu predikat ‘idol’ yang tersemat pada artis K-pop membuat orang-orang memiliki ekspektasi sangat tinggi terhadap mereka. Idol haruslah berpenampilan menarik, berkelakuan baik, tak ada skandal, dan lain sebagainya.

“Hanya dengan kata (idol) itu saja sudah memunculkan pemikiran bahwa mereka harus sempurna. Harus menjadi standar ideal dari seorang penghibur. Sebuah tekanan yang sangat besar untuk seseorang yang masih muda,” ujar Jeff Benjamin, seorang kolumnis khusus K-pop untuk Billboard dan New York Times.

Jadi ketika idol tidak berperilaku atau melakukan hal yang mereka harapkan, netizen yang awalnya menjadi fans ini, bisa berbalik menghujat bahkan memberi ancaman kematian. Bagi sejumlah fans, seorang idol adalah ‘properti’ mereka.

“Karena fans melihat selebriti ini adalah milik mereka, ketika selebriti tidak melakukan apa yang mereka mau, mereka jadi marah besar,” tutur pakar budaya Korea Selatan Kim Sung Soo, dilansir Straits Times.

https://wolipop.detik.com/entertainment-news/d-4746398/sulli-bunuh-diri-kenapa-netizen-korea-bisa-begitu-jahat-pada-artis-k-pop?

Dari zaman ke zaman Setan telah berusaha mencegah manusia untuk mengetahui akan manfaatnya rencana Yehova. Ia telah berikhtiar untuk menghilangkan dari pandangan mereka akan perkara-perkara besar dalam hukum Allah–yaitu prinsip-prinsip keadilan, rahmat dan cinta yang termaktub di dalamnya. Manusia menyombongkan kemajuan ajaib dan kegemilangan zaman di mana kita sekarang hidup; tetapi Allah melihat bumi ini penuh dengan kejahatan dan kekejaman. Manusia memaklumkan bahwa hukum Allah telah dihapuskan, bahwa Alkitab tidak asli; dan sebagai akibatnya, air pasang kejahatan, seperti yang belum pernah terjadi sejak zaman Nuh dan Israel murtad, melanda seluruh dunia. Kemuliaan jiwa, kelemahlembutan, kesalehan, telah ditukar habis-habisan untuk memenuhi nafsu terhadap hal-hal yang terlarang. Catatan hitam mengenai kejahatan yang dilakukan demi mencapai tujuan sudah cukup membuat darah menggigil dan memenuhi jiwa dengan kegentaran. 

Dengan cepat dan dengan pasti kesalahan datang dengan hampir secara menyeluruh ke atas para penduduk kota-kota, oleh karena semakin bertambahnya kejahatan yang hebat dan tetap. Kejahatan yang berlaku sudah tidak dapat dilukiskan dengan kuasa pena manusia. Setiap hari mendatangkan kenyataan segar terhadap penyerangan, perkosaan dan penipuan; setiap hari ada catatan yang menyakitkan hati mengenai tindakan kekerasan dan tindakan di luar hukum, catatan mengenai ketidakacuhan terhadap penderitaan manusia, terhadap kekejaman, terhadap kemusnahan nyawa manusia secara bengis. Setiap hari dapat disaksikan meningkatnya penyakit jiwa, pembunuhan dan bunuh diri. 

Para pesuruh Allah di kota-kota besar tidak boleh merasa putus asa terhadap kejahatan, ketidakadilan, kebejatan moral, di mana mereka telah terpanggil untuk menghadapinya ketika berusaha memberitakan kabar baik keselamatan. Tuhan akan menggembirakan setiap pekerja tersebut dengan pekabaran sama yang diberikan-Nya pada rasul Paulus di kota Korintus yang jahat: “Jangan takut! Teruslah memberitakan Firman dan jangan diam! Sebab Aku menyertai engkau dan tidak ada seorang pun yang akan menjamah dan menganiaya engkau, sebab banyak umat-Ku di kota ini.” Kisah 18:9, 10.

Biarlah mereka yang terlibat dalam pekerjaan penyelamatan jiwa mengingat bahwa sementara terdapat banyak orang yang tidak mengindahkan nasihat Allah dalam Firman-Nya, maka seluruh dunia tidak akan berbalik dari terang dan kebenaran, dari undangan Juruselamat yang sabar dan berkemurahan. Pada setiap kota yang walaupun barangkali berisi kekejaman dan kejahatan, di sana terdapat banyak orang yang dengan pengajaran yang tepat dapat belajar untuk menjadi pengikut Yesus. Dengan demikian beribu-ribu orang dapat dijangkau dengan kebenaran yang menyelamatkan dan dapat dipimpin untuk menerima Kristus sebagai Juruselamat pribadi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *