[RH] DI MANAKAH KASIH SAYANGMU?

ilahi

Karena itu kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah. Pikirkanlah perkara yang di atas bukan yang di bumi. Kolose 3;1-2

[AkhirZaman.org] Mungkin kita mempunyai perasaan-perasaan hati yang menyenangkan sehubungan dengan perkara-perkara hidup ini, akan tetapi kita akan menghadapi kekecewaan. Kita akan menemukan bahwa semuanya itu akan lenyap. Akan tetapi di sinilah “suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga bagi kamu” (1 Petrus 1:4). Kita ingin pikiran kita terarah atas hal-hal yang tetap, bukannya atas hal-hal yang berlalu begitu saja …

Ketika Kristus turun ke dunia ini la melihat bahwa manusia telah melalaikan hari yang akan datang, hidup yang kekal di luar perhitungan mereka. la datang untuk menunjukkan hidup yang terbentang di hadapan kita, bahwa oleh memandang akan hal itu kita dituntun uhtuk mengubahkan hubungan kita dengan perkara-perkara dunia ini, bahwa kasih sayang kita dapat diletakkan di atas hal-hal yang di atas, dan bukan atas hal-hal dunia ini yang segera akan lenyap. Bayang-bayang yang disebabkan oleh setan mengantarai di antara jiwa kita dan Allah digulung oleh Kristus agar pandangan memang Allah aan hidup yang kekai kelihatan dengan jelas.

Sementara la tidak memandang hina akan dunia ini, lapun membuat hal itu di dalam kedudukannya yang cocok. Dan kemudian Ia meletakkan hal-hal yang kekal di dalam kepentingannva di hadapan kita, agar kita dapat mengarahkan pandangan mata iman atas hal-hal yang tidak kelihatan. Hal-hal tentang kewenangan dunia narknasa nmnk menawan pikiran dan kasih sayang, dan hal itu penling agar kita senantiasa mendidik dan melatih pikiran kita tetap pada hal-hal yang kekal. Apakah hal ini akan menjadikan kita tidak berhahagia? Apakah hal itu akan menjadikan Kita menghadapi waktu yang sukar di dunia ini? Tidak, sungguh-sungguh tidak. Semakin jauh Roh Allah, dan kasih karuniaNya terbawa masuk ke dalam pengalaman setiap hari, semakin berkuranglah perselisihan, dan semakin berbahagia kita, dan semakin suka memberi kepada orang-orang lain?”

Allah tidak bermaksud agar hal-hal yang kekal akan menutupi kita dan tidak memantaskan kita bagi kewajiban-kewajiban dalam hidup ini, dan hal itu tidak akan pernah teriadi jika kita membiasakan pikiran kita merenung-renungkan tantang pokok-pokok hidup kekal dan mempraktekkannya dalam kewajiban hidup. Renungan tentang berbagai kenyataan yang kekal bukannya akan tidak memantaskan kita untuk kewajiban dalam hidup ini. Segala pekerjaan yang berguna dan kegiatan hidup hendaklah dinyatakan kepada kita sebagai yang dilingkari dengan pelangi perjanjian yang mulia itu“

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *