PERATURAN ALKITAB UNTUK MEMBERI

persembahan

Masing-masing dengan sekedar persembahan, sesuai dengan berkat yang diberikan kepadamu oleh Tuhan, Allahmu Ulangan 16:17. 

[AkhirZaman.org] Sebuah Ilustrasi yang indah tentang roh kasih dan pengorbanan diri sendiri yang dengan karunia ditanamkan Kristus di dalam hati diberikan di dalam pengalaman orang-orang Kristen dari Makedonia. Rasul Paulus menulis tentang mereka; “Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka meluap dan meskipun mereka sangat miskin, namun mereka kaya dalam kemurahan…. Dengan kerelaan sendiri mereka meminta dan mendesak kepada kami, supaya mereka juga beroleh kasih karunia untuk mengambil bagian dalam pelayanan kepada orang-orang kudus. Mereka memberikan lebih banyak daripada yang kami harapkan. Mereka memberikan diri mereka pertama-tarna kepada Allah, kemudian oleh karena kehendak Allah juga, kepada kami” (1 Korintus 8:25). Dan di mana saja Roh Kristus tinggal, maka buah-buah yang serupa itu akan dinyatakan.”

Di dalam Alkitab, sistim perpuluhan dan persembahan yang dikembalikan oleh orang-orang yang berbeda-beda tentu akan sangat beraneka ragam, karena pengembalian itu disesuaikan pada uang masuk. Dengan orang miskin perpuluhan itu akan menjadi satu jumlah perbandingan yang kecil, dan pemberiannya akan menjadi sesuai dengan kesanggupannya.

Akan tetapi bukannya atas besarnya pemberian yang membuat persembahan itu berkenan kepada Allah maksud hati, roh yang bersyukur dan kasih yang diungkapkannya. Janganlah orang miskin merasa bahwa pemberian mereka terlalu kecil seolah-olah tidak berarti. Biarlah mereka memberi menurut kesanggupan mereka, merasa bahwa mereka adalah hamba-hamba Allah, dan yang karenanya Ia akan menerima persembahan mereka.

Seseorang yang diserahi Allah suatu modal besar tidak akan membuat hal itu suatu beban untuk menghadapi tuntutan dari suatu angan-angan hati yang diterangi menurut tuntutan Allah, jika ia mengasihi dan takut akan Allah. Orang kaya akan dicobai untuk memanjakan diri di dalam sifat mementingkan diri dan tamak, dan menahan milik Tuhan, akan tetapi ia yang setia kepada Allah meniawab kepada setan bila ia dicobai, “Ada tertulis,” “Bolehkah manusia menipu Allah?”

Mereka yang menyimpan kenyataan yang kekal di dalam pandangannya, yang mengasihi Tuhan dengan Segenap hati, jiwa dan tenaga, yang mengasihi sesama manusia sebagai diri sendiri, akan melakukan segala kewajibannya dengan teliti, seolah-olah tirai digulung dan mereka dapat melihat bahwa mereka sedang bekerja di dalam pemandangan semesta alam. . . Semua orang yang memiliki roh Kristus akan dengan suka rela dan senang hati menyerahkan pemberian mereka, ke dalam perbendaharaan Tuhan.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *