[RH] DITIMBANG DENGAN NERACA SORGA

menimbang

Karena Tuhan itu Allah yang mahatahu, dan oleh Dia perbuatan-perbuatan itu diuji. I Samuel 2:3.

[AkhirZaman.org] Tuhan itu adalah Allah pengetahuan. Di dalam FirmanNya la digambarkan sebagai seorang yang menimbang manusia, menimbang perubahan tabiat mereka dan segala motif mereka, apakah baik atau jahat ….

Setiap orang perlu memeriksa hatinya sendiri dan memperbaiki setiap kesanggupan yang diberikan Allah, guna kepentingan yang kekal bagi mereka. Biarlah semua orang mengingat bahwa tidak ada satu motif pun di dalam hati manusia yang tidak dilihat Tuhan dengan jelas.

Motif setiap orang ditimbang dengan hati-hati seolah-olah nasib manusia itu bergantung atas hasil ini …. Allah yang di sorga benar, tidak satupun rencana, meskipun tampaknya berliku-liku dan ruwet, atau satu motif betapa rapinya pun disembunyikan, yang tidak dipahamiNya dengan jelas. Ia membaca angan-angan hati yang tersembunyi. Mungkin manusia dapat merencanakan perbuatan yang curang untuk masa mendatang, mengira bahwa Allah tidak memahaminya; akan tetapi pada hari besar itu, ketika buku-buku dibukakan, dan setiap orang dihukumkan menurut apa yang tertulis di dalam buku itu, maka segala perbuatan itu akan tampak sebagaimana adanya ….

Banyak orang yang sekarang perlu mempertimbangkan perkataan “TEKEL; Tuanku ditimbang dengan neraca dan didapati terlalu ringan’ (Daniel 5:27). Hukum Allah yang kudus, kekal dan tak berubah adalah ukuran yang digunakan menguji manusia. Hukum ini berisi apa yang kita akan lakukan dan apa yang tidak boleh, katanya, Hendaklah, dan Janganlah. Hukum ini diringkaskan di dalam dua azas penting, “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” (Lukas 10:27).

Maksudnya adalah seperti yang apa yang dikatakannya. Oh, betapa sedikit orang yang siap menghadapi hukum Allah pada masa penghakiman yang besar itu! . . . Manusia yang ditimbang menurut hukum Allah yang kudus ternyata terlalu ringan. Kita diterangi oleh ajaran-ajaran hukum itu, akan tetapi tidak ada orang yang dibenarkan oleh diri mereka sendiri. Ditimbang dan kedapatan terlalu ringan adalah tulisan bagi kita. Akan tetapi Kristus adalah pengantara bagi kita, dan menerima Dia sebagai Juruselamat kita, kita dapat menuntut janji, “Kita yang dibenarkan karunia iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus. (Roma 5:1).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *