[RH] JALAN ALLAH, BUKANLAH JALANKU

jalan

Beritahukanlah jalan-jalanMu kepadaku, ya Tuhan, tunjukkanlah itu kepadaku; Bawalah aku berjalan dalam kebenaranMu dan ajarlah aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan aku, Engkau kunanti-nantikan sepanjang hari. Mazmur 25:4, 5.

[AkhirZaman.org] Petunjuk, yang diberikan kepada Musa ialah, “Ingatlah bahwa engkau membuat semuanya itu menurut contoh yang telah ditunjukkan kepadamu di atas gunung itu” (lbrani 8:15).Meskipun Musa penuh semangat melakukan pekerjaan Allah, dan sangat mahir, penuh bakat untuk melaksanakan petunjuk manapun yang dilakukannya, ia tidak membuat satupun, seperti lonceng, buah delima, jumbai-jumbai, tirai atau sesuatu perabotan, kecuali menurut teladan yang ditunjukkan kepadanya menurut rencana Allah…. Empat puluh hari lamanya ia berhubungan dengan Allah, dan ketika ia turun menuju ke kaki gunung, la sudah siap memberi contoh yang tepat betul sesuai dengan apa yang telah ditunjukkan kepadanya di atas gunung itu….

Di mana banyak orang telah berbuat kesalahan, karena tidak teliti mengikuti rencana Allah, melainkan menurut kemauan sendiri. Kristus sendiri berkata, “Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diriNya sendiri, jikalau tidak la melihat Bapa mengerjakannya” (Yohanes 5:19). Demikian sempurnanya la mengosongkan diriNya sehingga la tidak membuat rencana menurut kemauan sendiri. la hidup menurut rencana Allah bagiNya, dan Bapa membukakan segala rencana-Nya dari hari ke hari.

Jika Yesus dengan segenap hari bergantung dan berkata, ”Apa yang dikerjakan Bapa, itu yang Aku kerjakan,” betapa pula manusia patut lebih bergantung kepada Allah untuk menerima petunjuk, sehingga hidup mereka dapat lebih sederhana melakukan rencana Allah! . . .

Jalan kita sendiri haruslah dikalahkan. Kesombongan, merasa diri cukup, haruslah disalibkan dan kekosongan diisi dengan Roh dan kuasa Allah…. Apakah Yesus Kristus, Raja sorga mengikuti jalan ini? Lihatlah Dia yang merasa jiwaNya tetertekan di taman Getsemani, berdoa kepada BapaNya. Apakah yang menyebabkan tetesan darah yang mengalir dari dahiNya yang kudus itu? Oh, dosa seisi dunia ditanggungkan atasNya! Perpisahan dari kasih Bapa yang memaksa dari wajahNya yang pucat serta bibirNya yang gemetar berseru, ”Ya. BapaKu, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari padaKu” (Matius 26;39). Tiga kali doa itu dilayangkan, tetapi diikuti dengan ucapan, “Melainkan kehendak-Mulah yang terjadi.” (Lukas 22:42). Beginilah seharusnya sikap kita. Bukanlah kehendakku, melainkan kehendakMulah yang jadi O, Allah. lnilah pertobatan yang sungguh-sungguh.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *