[RH] DOA YANG SUNGGUH-SUNGGUH

doa

Percayalah kepadaNya setiap waktu, hai umat, curahkanlah isi hatimu di hadapanNya. Allah ialah tempat perlindungan kita. Mazmur 62:8.

[AkhirZaman.org] Doa membuka hati kepada Allah sebagai kepada seorang sahabat. Mata iman akan melihatNya sangat dekat, dan sipemohon akan memperoleh bukti yang berharga darihal penjagaan dan kasih llahi kepadanya. Akan tetapi, mengapa begitu banyak doa yang tak pernah dijawab? Tuhan memberi kita janji: “Apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan Aku; apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap hati” (Yeremia 29:13). Sekali lagi la berbicara tentang beberapa orang yang “seruan mereka kepadaKu tidak keluar dari hatinya” (Hosea 7:14). Permohonan yang demikian itu adalah doa basa-basi saja, yang menjadi hiasan bibir saja, dan tidak berkenan kepada Allah ….

Doa yang diperlukan adalah doa yang sangat tekun, yang sungguh-sungguh, dan seruan derita-doa seperti yang diucapkan raja Daud, katanya: “Seperti rusa yang merindukan sungai berair, demikianlah jiwaku merindukan Engkau ya Allah.” “Aku rindu kepada titah-titahMu”; ”Aku rindu kepada keselamatan dari padaMu.” “Jiwaku hancur karena merindukan pelataran-pelataran Tuhan; hatiku dan dagingku bersorak sorai kepada Allah yang hidup.” “Hancur jiwaku karena rindu kepada hukum-hukum-Mu setiap waktu” (Mazmur 42:2;119:40,174;84:3;119:2O). lnilah doa yang berisi roh pergumulan, sebagaimana doa pemazmur yang besar itu ….

Tentang Kristus dikatakan seperti berikut: ”la sangat ketakutan dan makin bersungguh-sungguh berdoa” (Lukas 22:44). Doa yang dilayangkan oleh Raja sorga, pengantara ini, sangat bertentangan dengan doa yang lemah dan tidak keluar dari hati yang tulus yang dipersembahkan kepada Allah. Banyak orang merasa puas dengan doa penghias bibir saja, dan hanya sedikit orang yang tulus ikhlas, sungguh-sungguh hati rindu mencari Allah. Hubungan dengan Allah memberi jiwa suatu pengetahuan yang erat dengan kemauanNya …. Doa yang sungguh-sungguh membangun tenaga jiwa dan menggairahkan hidup, Orang yang mencurahkan segala kekurangannya di hadapan Allah merasakan kosongnya akan segala sesuatu di bawah langit. ”Engkau rnengetahui segala keinginanku,” kata Daud, “dan keluhkupun tidak tersembunyi bagiMu.” “Jiwaku haus kepada Allah …. ” “lnilah yang hendak kuingat, sementara jiwaku gundah gulana” (Mazmur 38:10; 42:3, 5).

Doamu akan naik ke atas dengan suatu desakan yang tidak akan mengalami penolakan. itulah iman.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *