MEMATAHKAN KUASA MAUT

kuasa

Akan Kubebaskankah mereka dari kuasa dunia orang mati, akan Kutebuskah mereka dari pada maut? Di manakah penyakit samparmu, hai maut, di manakah tenaga pembinasamu, hai dunia orang mati? Hosea 13:14.

[AkhirZaman.org] Mungkin semua penghuni sorga tercengang melihat penyambutan terhadap Pemimpin mereka yang dikasihi mereka di atas, dunia ini la telah menjadikan dunia ini, akan tetapi dunia ini tidak mengenalNya.

Teman-temanNya menyangkal Dia, meninggalkan Dia, dan mengkhianati-Nya. Ia disesah pencobaan. Derita manusia mengguncangkan jiwaNya. la dilukai dengan deraan yang ganas. TanganNya ditusuk dengan paku, keningNya yang kudus itu dimahkotai dengan duri ….

Pekerjaan setanlah yang membuat kehidupan Kristus menjadi serangkaian dukacita dan kesedihan; dan pada akhirnya merencanakan pembunuhan Yesus …. Pada kematian itu, Kristus membinasakan oknum yang berkuasa membunuh. la melaksanakan rencana itu, menyelesaikan pekerjaan yang sejak kejatuhan Adam telah disepakatiNya untuk memikulNya. Melalui kematian untuk suatu dunia yang berdosa, la mengembalikan kedudukan manusia yang sudah jatuh ke dalam dosa, atas dasar penurutan terhadap segala suruhan Allah, di dalam keadaan mana ia jatuh akibat pendurhakaan. Dan ketika la mematahkan rantai pengikat kubur dan bangkit dari dunia orang mati, la menjawab pertanyaan, ”Kalau manusia mati, dapatkah ia hidup lagi?” (Ayub 14:14).

Kristus memungkinkan bahwa setiap anak Adam, melalui penurutan, mengalahkan dosa dan bangkit juga dari dalam kubur menuju warisannya bagi kehidupan kekal dibeli oleh darah Kristus. Keselamatan kita diadakan dengan penderitaan yang tak ada taranya yang menimpa Anak Allah itu. DadaNya yang kudus itu menerima sengsara, dukacita, dan rasa sakit karena dosa Adam yang menimpa umat manusia. Tumit Kristus sungguh-sungguh diremukkan ketika la merasai penderitaan sebagai manusia, dan duka yang lebih berat daripada yang pernah menindas manusia yang dijadikanNya itu membebani jiwa-Nya manakala la membayar hutang manusia yang amat besar kepada Allah.

Pertanyaan, “Kalau manusia mati, dapatkah ia hidup lagi?” telah terjawab …. Allah di dalam rupa manusia telah membawa hidup dan peri yang tidak akan mati bercahaya dengan perantaraan Injil. Di dalam kematian, Kristus memberi kepastian hidup yang kekal bagi semua
orang yang percaya padaNya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *