[RH] PELAYANAN MALAIKAT-MALAIKAT

1326785 89674493 Copy

Lalu berdoalah Elisa: Ya Tuhan, Bukalah kiranya matanya, supaya ia melihat. Maka Tuhan membuka mata bujang itu, sehingga ia melihat. Tampaklah gunung itu penuh dengan kuda dan kereta berapi sekeliling. II Raja-raja 6:17

[AkhirZaman.org] Betapa sedikit orang yang memikirkan malaikat-malaikat yang tidak kelihatan. Manusia memainkan bagian mereka, apakah untuk Allah atau umuk setan, untuk Raja terang, atau raja kegelapan.

Seisi sorga dengan tekun memperhatikan umat manusia yang tampaknya sibuk sekali, namun tidak memikirkan yang tidak kelihatan. Pikiran mereka tidak tertuju kepada firman Allah dan ajaran-ajarannya. Jika mereka mempelajari Firman Allah, mereka akan keheranan karena ada malaikat-malaikat yang baik dan yang jahat yang mengamati setiap perkataan dan perbuatan. Mereka berada dalam setlap rapat umuk urusan dagang, dalam rapat-rapat dan kumpulan kebaktian menyembah Allah. Lebih banyak pendengar dalam kumpulan-kumpulan umum begini daripada yang dapat dilihat dengan mata biasa, dan masing-masing mempunyai tugas yang harus dilakukannya. Malaikat-malaikat yang tidak kelihatan ini adalah rekan sekerja dengan Allah atau dengan setan, dan mereka bekerja lebih-hebat dan lebih tekun daripada manusia. Kadang-kadang malaikat-malaikat sorga menyingkap tirai yang manyelubungi dunia yang tak kelihatan, supaya pikiran kita dijauhkan dari tindakan terburu-buru dan mendesak, dan mempertimbangkan bahwa ada saksi terhadap semua yang kita lakukan dan ucapkan bilamana kita terlibat dalam urusan dagang, atau bilamana kita merasa diri kita sendirian.

Tuhan sangat memerlukan kemampuan kita umuk memahami bahwa makhluk-makhluk hebat ini yang datang ke dunia kita telah memainkan peranan giat dalam semua pekerjaan yang kita sebut pekerjaan kita sendiri. Makhluk-makhluk sorgawi ini adalah malaikat-malaikat yang melayani, dan sering mereka menyamar dalam rupa manusia. Sebagai orang asing mereka berbicara dengan mereka yang turut dalam pekerjaan Allah. Di tempat-tempat yang sepi mereka menjadi sahabat pengembara dalam bahaya. Dalam kapal yang dilanda topan, malaikat-malaikat dalam rupa manusia telah mengucapkan kata-kata yang menguatkan hati untuk mengusik rasa takut dan mengilhamkan pengharapan pada saat-saat bahagia, dan para penumpang merasa bahwa itulah salah satu dari pengalaman mereka yang belum pernah mereka ceritakan kepada siapapun.

Di bawah kaadaan yang berbeda-beda, banyak orang telah mendengar suara para penduduk dunia lain. Mereka telah datang memainkan bagian dalam hidup ini. Mereka telah bicara dalam perhimpunan-perhimpunan, dan membukakan di hadapan perhimpunan itu sejarah manusia. Berulang-ulang mereka menjadi jenderal pasukan tentara. Mereka diutus umuk membersihkan bela sampar. Mereka telah makan makanan keluarga yang hidup sederhana. Seringkali mereka muncul bagaikan seorang pengembara letlh yang memerlukan tempat bermalam.

Kita perlu memahami lebih baik daripada yang telah kita ketahui tentang pekerjaan malaikat sebagai tamu-tamu ini.—Naskah 39, 11 Maret 1898, “Hari Perhitungan.” 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *