[RH] HUBUNGAN YANG HIDUP DENGAN ALLAH YANG HIDUP

Good Morning green Copy

Karena kami adalah kawan sekerja Allah; kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah. 1 Kor 3:9

[AkhirZaman.org] Kita harus memiliki kehidupan yang bergantung atas Allah yang hidup. Maka apabila terdapat hubungan hidup dengan Allah yang hidup, maka Kristus tinggal dalam hati oleh iman yang hidup, dan manusia akan bekerja menurut teladan hidup Kristus. la akan mengubah hidup dan tabiat kita, mengucapkan kata-kata seperti kata-kata Kristus, menyatakan tabiat seperti tabiat yang dinyatakan Kristus. Jikalau kesukaran menimpa kita, kita tidak menunjukkan roh pemberontakan. Kesempatan-kesempatan akan datang dengan sendirinya kepada kita masing-masing, oleh sebab kita melihat penindasan dan kekerasan, dan sebab kita melihat beban yang akan ditanggungkan kepada kita, dan membiarkan diri tampil lalu menonjolkannya sendiri.

Kita membiarkan diri bangkit. Kita ingin menempatkan pencobaan-pencobaan di tempatnya yang tepat, dan di manakah diri itu? Kristus berkata kepada setiap orang yang letih lesu dan berbeban berat, “Mari|ah kepadaKu.” Untuk apa? ”Belajarlah kepadaKu, karena Aku Iemah lembut dan rendah hati.” Walaupun ada pertikaian sengit yang harus kita lalui jika kita menerima kebenaran sejati dari sorga, maka di mana-mana akan ada kelemahlembutan dan kerendahan hati pada setiap gerakan. Tersimpan dalam Yesus Kristus. Hidup dan tabiat kita tersembunyi dengan Kristus di dalam Allah, sehingga kita tidak dapat membiarkan dorongan hati yang bernafsu mengendalikan kata-kata dan tindakan kita, tetapi harus kita menaruh teladan Juruselamat di depan kita, dan kita harus melakukan sama seperti yang dilakukan Yesus dalam suasana yang sama. Kita tidak boleh membalas dendam.

Sekarang kita ingin supaya mengerti pekerjaan yang terbentang di hadapan kita dengan jelas. Pekerjaan itu adalah pekerjaan rahmat, pekerjaan kasih, yaitu pekerjaan yang terdapat hanya pada jalan Kristus. Tepat sebagaimana Yesus bekerja. la mengatakan bahwa bangsawan itu mengadakan perjalanan panjang, dan kepada setiap orang ia berikan pekerjaan untuknya. Manusia harus bakerjasama dengan ilahi. Kepada setiap orang diberi pekerjaan, dan inilah pekerjaan Kristus, bukan pekerjaan manusia. la tidak boleh merasa bahwa segala sesuatu yang harus dilakukannya adalah untuk memenuhi kehendak dirinya sendiri secara pribadl. Tidak demikian, karena ada ladang yang lebih luas. la harus menempatinya “hingga Aku datang,” dan apakah yang akan ditempati itu? Yaitu menjadi kawan sekerja dengan Allah. Oleh sebab itu, adalah mengingat akibat paling besar yang kita mengerti dengan sejelas-jelasnya apakah artinya menjadi kawan sekerja dengan Allah.

Kita harus diilhami dengan Roh Kristus. Kita sama sekali tidak dapat bekerja dengan Allah, dengan kepandaian dan pendidikan kita sendiri. Kita tidak dapat membeli kasih karunia Allah dengan uang; kita tidak dapat membelinya dengan kefasihan lidah; kita tidak dapat membelinya dengan kuasa akal kita. Allahlah yang sudah memulainya. . . . Kita harus memanfaatkan pengetahuan kita sebaik-baiknya, dan merasakan tanggung jawab kita, dan biarlah terang kita bercahaya melalui kita kepada mereka yang tinggal di sekitar kita, dan demikian kita sedang melaksanakan pekerjaan Allah,—Naskah 11, 17 Pebruari 1894, “Yesaya 60

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *