Dan orang-orang bijaksana akan bercahaya seperti cahaya cakrawala, dan yang telah menuntun banyak orang kepada kebenaran seperti bintang-bintang, tetap untuk selama-lamanya. Dan 12:3
[AkhirZaman.org] Banyak sekali orang akan sangat terkejut bilamana Tuhan datang dengan tiba-tiba seperti pencuri waktu malam. Marilah kita berjaga-jaga dan berdoa, kalau-kalau la datang tiba-tiba didapatiNya kita sedang tertidur.
Jiwa saya amat bergetar sementara saya memperhatikan betapa banyak yang harus kita kerjakan untuk jiwa-jiwa yang hampir binasa. Nubuatan Daniel, “Banyak orang akan menyelidikinya, dan pengetahuan akan bertambah.” (Daniel 12:4), akan digenapi pada saat kita menyampaikan pekabaran amaran ini; banyak orang yang akan diterangi mengenai perkataan nubuatan yang pasti itu. . . .
Keselamatan jiwa-jiwa haruslah merupakan perhatian kita yang utama. Saya merasa susah bilamana saya melihat banyak orang bersukaria atas harta yang bersifat sementara, karena mereka yang mempunyai harta kekayaan dunia jarang dengan tekun mencari hal-hal sorgawi. Mereka sedang berada dalam bahaya jatuh ke dalam pencobaan dan jerat, dan ke dalam banyak kebodohan dan nafsu yang menyakitkan, yang menenggelamkan orang ke dalam kebinasaan. . . .
Kita perlu lebih teguh percaya pada “Demikianlah firman Tuhan.” Jika kita maemiliki ini, maka kita tidak akan percaya atas perasaan, dan dikendalikan oleh perasaan. Allah meminta kita supaya tinggal dalam kasihNya. Adalah kewajiban kita untuk mengetahui Firman Allah sebagai penuntun yang pasti dan terbukti, suatu jaminan mutlak, tidak meleset. Marilah kita bekerja di atas dasar iman. Marilah kita percaya dan berharap, dan bicarakan iman, dan pengharapan, serta keberanian hati. Biarlah lebih sering pujian kepada Allah berada dalam hati kita, dan pada bibir kita. “Siapa yang mempersembahkan syukur sebagai korban ia memuliakan Aku.” (Mzm 50:23). Jagalah pikiranmu supaya tetap pada Allah, dan ketahuilah kasih Kristus sebagaimana yang dinyatakan Firman Allah. Firman ini hidup. Bicarakan tentang Kristus; panggil orang-orang lain memandang Dia sebagai Penebusmu.
Kita wajib tetap dan aktif dalam iman yang hidup dalam Kristus sebagai si Pemberi hidup. Kita wajib merenungkan bersama orang-orang saleh betapa daalamnya, tingginya, dan lebarnya, dan mengetahui kasih Allah itu melebihi pengetahuan, dan diisi dengan kepenuhan Allah. Marilah kita merenungkan kristus sebagai Seorang di mana terdapat segala kepenuhan. Memandang pada-Nya sebagai Juruselamat pribadi, maka kita akan menghargai nilai kasih karuniaNya yang menyelamatkan itu. Kita haruslah memikirkan tentang Yesus melebihi diri kita. Kita harus membiarkan pujian akan Dia mengisi hati kita. Kita harus berbicara mengenai kasih yang limpah diungkapkan kepada kita. Tentu kita sangat beralasan memuji Allah dengan hati dan jiwa, serta suara, yang mengatakan, Aku akan memuji Allah dengan hati dan jiwa, serta suara, yang mengatakan, Aku akan memuji Tuhan karena kasihNya yang besar dengan mana Ia telah mengasihi aku. . . . .
Tinggikan Dia, Kristus dari Golgota itu; tinggikan Dia, agar dunia ini dapat mmnandang Dia. Bicarakanlah kebaikanNya, nyanyikanlah kasihNya, dan ucapkan terima kasih kepadaNya dari dalam hatimu.—Surat 12, 23 Januari 1897, kepada “Saudara/i Nicola.”