UNDANG-UNDANG HARI MINGGU (2)

whitehouse AS Copy

Undang-Undang Hari Minggu Nasional Berarti Kemurtadan Nasional
[AkhirZaman.org]
 Untuk memperoleh popularitas dan perlindungan maka para pembuat undang-undang akan menyerah kepada tuntutan akan undang-undang hari Minggu. . . . Dengan perintah yang memaksakan lembaga Kepausan dalam pelanggaran Hukum Allah maka bangsa kita akan sepenuhnya memisahkan diri dari kebenaran. . . .

Sebagaimana mendekat tentara Roma menjadi suatu tanda bagi murid-murid itu akan kehancuran Yerusalem, demikianlah kemurtadan ini bisa menjadi suatu tanda bagi kita bahwa batas panjang sabar Allah sudah sampai.-5T 451 (1885).

Kita harus mengambil pendirian yang teguh bahwa kita tidak akan menghormati hari pertama dalam pekan sebagai Sabat, Karena itu bukanlah hari yang diberkati dan disucikan oleh Tuhan, dan dengan menghormati hari Minggu maka kita pasti menempatkan diri kita pada pihak si penipu besar itu. . .

Bilamana Hukum Allah tidak diberlakukan lagi dan kemurtadan menjadi dosa nasional, Tuhan akan bekerja demi umat-Nya.—3SM 388 (1889).

Rakyat Amerika Serikat telah menjadi bangsa yang disukai, tetapi bilamana mereka membatasi kebebasan beragama, menyerahkan paham Protestan dan mengambil muka pada Kepausan, ukuran kejahatan mereka akan penuh dan ‘kemurtadan nasional’ akan tercatat dalam buku surga.–RH 2 Mei 1893.

Kemurtadan Nasional Akan Diikuti Oleh Keruntuhan Nasional
Apabila bangsa kita, melalui dewan kongresnya, akan melaksanakan undang-undang untuk memberangus hati nurani manusia dalam hal kesempatan keagamaan mereka, memaksakan pemeliharaan hari Minggu, dan menggunakan kekuatan untuk menekan mereka yang memelihara Sabat hari ketujuh, maka Hukum Allah dengan segala niat dan maksud akan dibatalkan di negeri kita, dan kemurtadan nasional akan diikuti oleh keruntuhan nasional. -7BC 977 (1888).

Pada saat terjadi kemurtadan nasional itulah para penguasa negeri, yang bertindak atas pengaturan Setan, akan menempatkan diri mereka di pihak manusia durhaka itu. Pada waktu itulah takaran kesalahannya memuncak. Kemurtadan nasional merupakan pertanda keruntuhan nasional. -2SM 373 ( 1891). 

Prinsip-prinsip dari Katolik Roma akan dipelihara dan dilindungi oleh negara. Kemurtadan nasional dengan cepat akan diikuti dengan keruntuhan nasional.-RH, 15 Juni 1897.

Bilamana Gereja-Gereja Protestan akan bersatu dengan kekuasaan duniawi untuk mempertahankan agama palsu, Karena menentangnya telah menyebabkan leluhur mereka mengalami penganiayaan paling kejam, maka Sabat Kepausan akan dipaksakan oleh kekuasaan terpadu antara gereja dan negara. Akan terjadi kemurtadan nasional yang hanya akan berakhir dengan keruntuhan nasional.-Ev 235 (1899).

Apabila negara akan menggunakan kekuatannya untuk memaksakan peraturan dan mempertahankan lembaga gereja  pada waktu itulah Amerika yang Protestan telah membuat sebuah patung bagi Kepausan, kemudian terjadilah kemurtadan nasional yang hanya akan berakhir dengan keruntuhan nasional. -7BC 976 (1910).

Undang-Undang Hari Minggu Secara Universal
Sejarah akan berulang. Agama palsu akan ditinggikan. Hari pertama dalam pekan, suatu hari kerja biasa yang tidak memiliki kesucian apa pun, akan ditegakkan seperti halnya patung di Babel itu. Segala bangsa dan bahasa dan kaum akan diperintahkan untuk menyembah Sabat palsu itu. . . . Perintah yang memaksakan penyembahan hari itu akan disebarkan diseluruh dunia.-7BC 976 (1897). 

Begitu Amerika, negeri kebebasan beragama itu, akan bersatu dengan Kepausan dalam menekan hati nurani dan memaksakan manusia untuk menghormati Sabat yang palsu maka rakyat setiap negara di bumi ini akan dituntun untuk mengikuti contohnya.–6T 18 (1900).

Soal hari Sabat akan menjadi masalah pada pertarungan besar yang terakhir di mana seluruh dunia akan mengambil bagian.-6T 352 (1900).

Bangsa-bangsa asing akan mengikuti contoh Amerika Serikat. Walaupun negara ini yang memimpin namun krisis yang sama akan menimpa anggota-anggota kita di segala penjuru dunia. -6T 395 (1900).

Penggantian yang benar dengan yang palsu adalah lakon terakhir dari drama itu. Bilamana penggantian ini menjadi menyeluruh maka Allah akan menyatakan Diri-Nya. Tatkala  hukum manusia ditinggikan di atas Hukum Allah, manakala kuasa-kuasa dunia ini berusaha memaksakan manusia agar memelihara hari yang pertama dalam pekan, ketahuilah bahwa waktunya sudah tiba bagi Allah untuk bekerja.-7BC 980 (1901)

Penggantian Hukum Allah dengan hukum manusia, meninggikan hari Minggu untuk menggantikan hari Sabat Alkitab hanya melalui wewenang manusia belaka, merupakan lakon terakhir dari drama itu. Bilamana penggantian ini berlaku menyeluruh barulah Allah menyatakan Diri-Nya. la akan bangkit dengan kemuliaan-Nya untuk menggoncang dunia dengan dahsyatnya.–7T 141 (1902).

Seluruh Dania Akan Mendukung Undang-Undang Hari Minggu
Orang jahat . . . menyatakan bahwa mereka memiliki kebenaran, bahwa mukjizat-mukjizat ada di antara mereka, bahwa malaikat-malaikat surga berbicara dengan mereka dan berjalan bersama mereka, bahwa kuasa besar dan tanda-tanda serta keajaiban-keajaiban dilakukan di antara mereka, dan bahwa inilah masa seribu tahun (millenium) sementara yang mereka sudah harap-harapkan begitu lama. Seluruh dunia bertobat dan berjalan selaras dengan undang-undang hari Minggu. -3SM 427, 428 (1884).

Seluruh dunia akan digerakkan dengan permusuhan terhadap umat MAHK Karena mereka tidak mau menyembah Kepausan dengan menghormati hari Minggu sebagai lembaga dari kuasa anti orang Kristen ini.—TM 37 (1893).

Mereka yang menginjak-injak hukum Allah mengadakan hukum manusia yang mereka hendak paksakan kepada orang banyak untuk menerimanya. Orang-orang akan merumuskan dan menyusun serta merencanakan apa yang akan mereka lakukan. Mereka berkata, seluruh dunia memelihara hari Minggu, kenapa orang-orang ini, yang jumlahnya hanya sedikit sekali, tidak berlaku sesuai dengan hukum negeri ini?-Ms 163, 1897.

Pertaruan Berpusat di Dunia Kristen
Apa yang disebut sebagai dunia Kristen akan menjadi panggung dari lakon-lakon besar dan menentukan. Orang-orang yang berkuasa akan memberlakukan undang-undang yang mengatur hati nurani, sesuai dengan contoh Kepausan. Babel akan membuat seluruh bangsa minum air anggur murka percabulannya. Setiap bangsa akan terlibat. Tentang masa ini Yohanes Pewahyu menyatakan: (Wahyu 18:3-7; 17:13, 14, dikutip). ‘Mereka seia sekata.’ Akan ada suatu persekutuan universal, satu keseragaman besar, suatu persekongkolan dari kekuatan-kekuatan Setan. ‘Kekuatan dan kekuasaan mereka, mereka berikan kepada binatang itu.’ Demikianlah, dinyatakan wewenang yang sama, kuasa yang menekan kebebasan beragama kemerdekaan untuk menyembah Allah menurut kehendak hati nurani — seperti dinyatakan oleh Kepausan ketika pada masa yang silam menganiaya mereka yang berani menolak untuk ikut dengan aturan-aturan dan upacara-upacara agama Romanisme. -3SM 392 (1891). 

Dalam pertarungan besar antara iman dan ketidakpercayaan segenap dunia Kristen akan terlibat.-RH, 7 Februari 1893.

Segenap dunia Kristen akan terbagi dalam dua golongan besar mereka yang memelihara Hukum Allah dan iman akan, Yesus, dengan mereka yang menyembah binatang dan patungnya serta menerima tandanya.-GC 450 (1911).

Pada waktu soal Sabat sudah menjadi pokok utama pertentangan di seluruh dunia Kristen dan penguasa-penguasa agama serta pemerintahan telah bergabung untuk memaksakan pemeliharaan hari Minggu, penolakan yang terus menerus dari sekelompok kecil untuk menyerah kepada
tuntutan kebanyakan akan menjadikan mereka sasaran kebencian universal.-GC 615 (1911).

Ketika perintah dikeluarkan oleh berbagai penguasa dunia Kristen terhadap para pemelihara hukum itu akan menghapuskan perlindungan pemerintah, dan membiarkan mereka kepada orang-orang yang menginginkan pemusnahan mereka, umat Allah akan melarikan diri dari kota-kota dan desa-desa lalu berkumpul bersama dalam rombongan-rombongan, tinggal di tempat-tempat yang paling terpencil dan terasing.-GC
626 (1911).

Jangan Tunjukkan Pertentangan
Mereka yang membentuk gereja-gereja kita memiliki ciri tabiat yang akan membawa mereka, kalau tidak betul-betul berhati-hati, merasa jengkel oleh karena akibat salah bertindak maka kebebasan mereka untuk bekerja pada hari Minggu direnggut. Janganlah terburu nafsu akan hal ini melainkan sampaikanlah semuanya itu kepada Allah melalui doa  la saja yang dapat menahan kuasa para penguasa. Jangan berlaku kasar. Jangan ada yang secara tidak bijaksana mengumbar kebebasan mereka, menggunakannya sebagai jubah kedengkian, tetapi sebagai hamba-hamba Allah, ‘Hormatilah semua Orang, kasihilah saudara-saudaramu, takutlah akan Allah, hormatilah raja (1 Petrus 2:17).

Nasihat ini benar-benar berharga bagi semua yang akan dibawa ke tempat-tempat yang sukar. Tidak ada yang menunjukkan pertentangan atau yang dapat dianggap sebagai kedengkian perlu diperlihatkan. -2MR 193, 194 (1898).

Berhentilah Bekerja Pada Hari Minggu
Mengenai ladang di wilayah Selatan.[2] pekerjaan di sana harus dilaksanakan sebijaksana dan seteliti mungkin, dan itu harus dilakukan dengan cara yang Kristus akan lakukan. Orang banyak akan segera mengetahui apa yang engkau percayai tentang hari Minggu dan hari Sabat Karena mereka akan mengajukan pertanyaan-pertanyaan. Maka engkau dapat memberitahukan kepada mereka, tetapi bukan dengan cara untuk menarik perhatian kepada pekerjaanmu. Engkau tidak perlu mempercepat pekerjaanmu sendiri dengan bekerja pada hari Minggu. . . .

Berhenti bekerja pada hari Minggu bukanlah berarti menerima tanda binatang itu. . . . Di tempat-tempat di mana pertentangan begitu kuat seakan membangkitkan penganiayaan, kalau pekerjaan itu dilakukan pada hari Minggu, hendaklah saudara-saudara kita menjadikan hari itu sebagai suatu kesempatan untuk melakukan pekerjaan misionaris yang sejati.—SW 69, 70 (1895).

Kalau sampai mereka datang kemari dan berkata, ‘Kamu harus menutup pekerjaanmu dan percetakanmu pada hari Minggu,’ saya tidak akan mengatakan kepadamu, . . . ‘Tetap jalankan percetakan itu,’ karena pertentangan tidak terjadi antara kamu dengan Allahmu. Ms 163, 1898.

Kita jangan merasa senang untuk menyinggung perasan tetangga-tetangga kita yang mendewakan hari Minggu  dengan berusaha bekerja pada hari itu  di depan mata mereka untuk memamerkan kebebasan kita. Saudari-saudari kita tidak perlu memilih hari Minggu sebagai hari untuk mempertontonkan kesucian mereka. -3SM 399 (1889).

Lakukan Kegiatan-Kegiatan Rohani Pada Hari Minggu
Saya akan coba menjawab pertanyaanmu tentang apa yang harus kamu lakukan seandainya undang-undang hari Minggu dipaksakan.

Terang yang diberikan Tuhan kepada saya pada waktu kami sedang menghadapi suatu krisis sebagaimana yang kamu hadapi, ialah bahwa bilamana orang banyak digerakkan oleh satu kekuatan dari bawah untuk memaksakan pemeliharaan hari Minggu, umat MAHK harus menunjukkan kebijaksanaan mereka dengan berhenti dari pekerjaan yang lazim pada hari itu lalu memanfaatkannya untuk usaha misionaris.

Menentang undang-undang hari Minggu hanya akan memperhebat penganiayaan para pengikut fanatik yang berusaha untuk memaksakannya. Jangan beri mereka peluang untuk menyebut kamu sebagai pelanggar-pelanggar hukum. . . . Seseorang tidaklah menerima tanda binatang itu karena dia menunjukkan bahwa dia menyadari kebijakan memelihara ketenangan dengan menahan diri dari pekerjaan yang menyakiti hati. . . .

Hari Minggu dapat digunakan untuk melanjutkan berbagai bidang pekerjaan yang membawa hasil yang banyak bagi Tuhan. Pada hari ini acara-acara di alam terbuka dan perkemahan dapat diselenggarakan. Pekerjaan perlawatan dari rumah ke rumah juga dapat dilakukan. Mereka yang bisa menulis  dapat memanfaatkan hari itu untuk membuat artikel-artikel. Apabila memungkinkan hendaknya acara-acara rohani diadakan pada hari Minggu. Buatlah acara-acara itu sangat menarik. Nyanyikanlah kidung-kidung kebangunan rohani, dan khotbahkan dengan kuasa dan kepastian akan kasih Juruselamat. -9T 232, 233 (1909).

Ajaklah para pelajar mengadakan acara-acara pertemuan di berbagai tempat dan lakukanlah pekerjaan misionaris kesehatan. Mereka akan menjumpai orang-orang di rumah dan memperoleh kesempatan menyenangkan untuk menyampaikan kebenaran. Mengisi hari Minggu dengan cara seperti ini selalu berterima kepada Tuhan. -9T 238 (1909).

Keindahan Kebenaran Diperjelas Melalui Pertentangan
Kesetiaan mereka yang menurut Tuhan akan ditingkatkan sementara dunia dan gereja bersatu dalam meniadakan hukum itu. Setiap perlawanan yang bangkit menentang hukum Allah akan membuka jalan bagi kemajuan kebenaran dan menyanggupkan para pendukungnya untuk menyatakan nilainya di hadapan manusia. Ada suatu keindahan dan kekuatan dalam kebenaran yang tiada lain dapat membuatnya
demikian jelas selain pertentangan dan penganiayaan. 13MR 71, 72 (1896).

Pada saat ini, bilamana ada suatu upaya demikian hebat untuk memaksakan pemeliharaan hari Minggu, merupakan peluang yang baik untuk menyampaikan kepada dunia hari Sabat yang benar dibandingkan dengan yang palsu. Tuhan dalam pemeliharaan-Nya jauh mendahului kita. la telah mengizinkan masalah hari Minggu ini dikedepankan agar Sabat hukum yang keempat itu bisa diketengahkan di hadapan rapat-rapat Dewan Perwakilan Rakyat. Dengan demikian maka para pemimpin bangsa menaruh perhatian mereka kepada kesaksian Firman Allah sehubungan dengan hari Sabat yang benar.-2MR 197 (1890).

Kita Harus Menaati Allah Ketimbang Manusia
Para pengikut kebenaran sekarang ini dipanggil untuk memilih antara mengabaikan tuntutan tegas dari Firman Allah atau kehilangan kebebasan mereka. Kalau kita mengorbankan Firman Allah dan menerima adat dan kebiasaan manusia kita mungkin masih diizinkan hidup di antara orang-orang, bebas berjual-beli, dan hak-hak kita dihargai. Tetapi kalau kita mempertahankan kesetiaan kita terhadap Allah itu harus dengan mengorbankan hak-hak kita di antara manusia, Karena musuh-musuh Hukum Allah telah bersekutu untuk menghancurkan kebebasan berpendapat dalam soal-soal iman rohani dan pengekangan hati nurani manusia. . . .

Umat Allah akan mengakui pemerintahan manusia sebagai suatu peraturan yang ditentukan llahi dan melalui prinsip dan keteladanan akan mengajarkan penurutan terhadap pemerintah itu sebagai satu kewajiban yang suci selama kekuasaannya dijalankan dalam batas-batas yang absah. Tetapi bilamana tuntutan-tuntutannya bertentangan dengan tuntutan-tuntutan Allah maka kita harus memilih untuk menaati Allah ketimbang manusia. Firman Allah haruslah diakui dan dituruti sebagai suatu wewenang melebihi segala undang-undang manusia. ‘Demikianlah Firman Tuhan‘ tidak boleh disisihkan dengan ‘Demikianlah kata gereja atau pemerintah.’ Mahkota Kristus harus ditinggikan di atas segala mahkota para penguasa dunia. -HM, 1 November 1893.

Setan menawarkan kepada manusia kerajaan-kerajaan dunia kalau mereka mau menyerahkan kekuasaan kepadanya. Banyak orang yang melakukan ini dan mengorbankan surga. Lebih baik mati daripada berdosa; lebih baik berkekurangan daripada menipu; lebih baik kelaparan daripada berdusta.—4T 495 (1880).

 

-PPAZ

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *