[RH] Jangan Kompromi tentang Hari Sabat

birds-flying-sunset Copy 326x459

“Jangan takut terhadap apa yang harus engkau derita! Sesungguhnya Iblis akan melemparkan beberapa orang dari antaramu ke dalam penjara supaya kamu dicobai dan kamu akan beroleh kesusahan selama sepuluh hari. Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan” (Wahyu 2: 10)

[AkhirZaman.org] Jika keputusan dibuat bahwa umat kita tidak boleh bekerja pada hari Minggu dan bahwa saudara-saudara kita di Negara-negara di bagian Selatan* dapat menyesuaikan diri dengan Undang-undang Hari Minggu, karena alasan penindasan, berapa lama hal itu diperbolehkan di hadapan semua (umat kita) di atas dunia jika dalam keadaan lingkungan yang sama seperti mereka yang berada di Selatan. Keputusan itu haruslah Suatu keputusan yang menyeluruh. Bilamana hal itu secara jelas diperbolehkan sesuai kondisi maka akan ada kelonggaran dan bersikap merendahkan diri tunduk kepada dewa berhala oleh mereka yang mengaku pemelihara hari Sabat, sehingga akan ada penyerahan terhadap prinsip-prinsip sampai semuanya hilang dari mereka.

Jika kita menasihati mereka agar tidak menghormati patung sabat (palsu) yang ditinggikan sehingga menggantikan hari Sabat Tuhan Allah kita, maka berilah petunjuk bagi mereka dalam perkara ini agar tetap tenang dan ajak mereka jangan melawan penguasa hukum baik dengan perkataan atau perbuatan, kecuali terpanggil untuk melakukan hal ini demi menghormati Allah dan membela hukum-Nya yang dihempaskan itu. Janganlah ada tindakan tidak perlu yang membangkitkan roh atau nafsu bertempur dari pihak lawan. . . .

Tidak boleh ada kesempatan bagi musuh-musuh kita untuk menuduh kita karena melanggar hukum atau melawan undang-undang oleh suatu tindakan tidak berhati-hati dari pihak kita sendiri.** Kita tidak boleh merasa bahwa adalah menyenangkan bagi kita jika menjengkelkan tetangga kita yang menyembah hari Minggu dengan membuat usaha-usaha tertentu untuk menunjukkan dengan sengaja pekerjaan di hadapan mereka pada hari tersebut guna menunjukkan suatu kebebasan. . . .

Tidak boleh ada pertunjukan yang gaduh. Biarlah kita memikirkan betapa menakutkan dan sangat menyedihkan angan-angan yang telah menyebabkan dunia tertawan, dan dengan setiap sarana kita berusaha menerangi mereka yang merupakan musuh bebuyutan kita. Jika ada penerimaan terhadap prinsip-prinsip Roh Kudus yang bekerja di dalam yang ia (orang Kristen) harus miliki untuk melayakkan dia bagi surga, ia tidak akan melakukan sesuatu dengan terburu-buru atau dengan lancang untuk menciptakan amarah dan olokan melawan Allah. . . . 

*Pada saat yang sama naskah ini ditulis, umat GMAHK di beberapa Negara Selatan mulai dianiaya oleh sebab pelanggaran terhadap Undang-undang hari Minggu Negara. Beberapa orang MAHK ini menolak untuk membayar denda yang dikenakan akibat dihukum dengan bekerja di luar sambil dirantai.

** Lihat Testimonies. jilid 9. hlm. 232-238, “Sunday Labor.

 

(3SM 394, 395)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *