[RH] Selamatkah Anak-anak dari Orangtua yang Tidak Percaya? (Bagian 2)

625032 73361452 Copy

 “Tetapi Yesus berkata: “Biarkanlah anak-anak itu, janganlah menghalang-halangi mereka datang kepada-Ku; sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Sorga” (Matius 19:14).

[AkhirZaman.org] Allah telah mengirimkan perkataan penghiburan kepada ibu-ibu yang berduka di Betlehem bahwa Rahel yang menangis akan melihat anak-anaknya datang dari negeri musuh.

Kristus membiarkan anak-anak datang kepada-Nya dan memberkati mereka dan mengritik para murid-Nya yang mengusir jauh-jauh kaum ibu itu, dengan berkata, “Tetapi Yesus berkata: ‘Biarkanlah anak-anak itu, janganlah menghalang-halangi mereka datang kepada-Ku; sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Sorga”‘ (Matius 19:14).

Kristus memberkati anak-anak yang telah dibawa kepada-Nya oleh ibu-ibu yang setia. la akan melakukan hal ini sekarang jika para ibu melakukan tugas mereka untuk anak-anak mereka dan mengajar anak-anak mereka dan mendidik mereka dalam ketaatan dan penurutan. Kemudian mereka akan menyampalkan ujian itu dan akan taat kepada kehendak Allah, karena para orangtua adalah wakil Allah bagi anak-anak mereka.

Beberapa orangtua membiarkan Setan mengendalikan anak-anak mereka, dan anak-anak mereka tidak diberi batasan, tetapi diizinkan menghidupkan temperamen yang jahat, hawa nafsu, kepentingan diri, dan ketidaktaatan. Bila anak-anak ini mati, mereka tidak akan masuk surga. Tindakan para orangtua akan menentukan kesejahteraan masa depan anak-anak mereka. Jika mereka membiarkan anak-anak itu menjadi tidak taat dan bernafsu mereka sedang membiarkan Setan menuduh mereka dan bekerja melalui mereka demi menyenangkan keagungan Setan, dan anak-anak ini yang tidak pernah dididik untuk taat dan menghidupkan tabiat yang baik, tidak akan bisa masuk surga, karena temperamen dan sifat yang sama akan dinyatakan kepada mereka.

Saya berkata kepada Saudara Matteson, “Apakah semua anak-anak dari para orangtua yang tidak percaya akan diselamatkan kita tidak bisa mengatakannya, karena Allah belum memberitahukan maksud-Nya tentang hal ini, dan kita lebih baik menyerahkannya kepada Allah yang sudah menyatakannya pada perkara-perkara yang dibuat sederhana dalam Firman-Nya.”

lni adalah hal yang pallng menyenangkan. Banyak orangtua yang tidak percaya dapat mengatur anak-anak mereka dengan hikmat yang lebih besar daripada kebanyakan orang-orang yang menyatakan diri sebagai anak-anak Allah. Mereka banyak menderita bersama anak-anak mereka, untuk menjadikan mereka baik, sopan, tidak mementingkan diri dan mengajar mereka untuk taat, dan dalam hal ini orang yang tidak percaya menunjukkan hikmat yang lebih besar daripada para orangtua yang sudah memiliki terang besar kebenaran ini tetapi pekerjaannya tidak berada dalam kebijaksanaan yang selaras dengan iman mereka. (3SM 314, 315)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *