TANDA-TANDA KEDATANGAN KRISTUS YANG SEGERA (2)

fire Copy

Perang dan Bencana
[AkhirZaman.org] Prahara akan datang dan kita harus bersedia menghadapi keganasannya dengan pertobatan kepada Allah dan iman kepada Tuhan kita Yesus Kristus. Tuhan akan bangkit menggoncang dunia ini dengan dahsyat. Kita akan menyaksikan kesusahan di mana-mana. Ribuan kapal akan terlempar ke dalam laut. Para pelaut akan tenggelam, dan jutaan nyawa manusia akan dikorbankan. Kebakaran akan terjadi secara tidak diduga-duga dan tidak ada upaya manusia sanggup memadamkannya. lstana-istana dunia akan disapu bersih oleh api yang ganas. Kecelakaan kereta api akan makin sering terjadi. Kekacauan, tabrakan, dan kematian secara mendadak akan terjadi dalam lalu-lintas perjalanan yang sangat luas. Kesudahan sudah dekat, pintu kasihan segera akan tertutup. Oh, marilah kita mencari Allah selagi Dia masih dapat ditemukan, serukanlah Nama-Nya selagi Dia dekat!–MYP 89, 90 (1890).

Dalam babak terakhir sejarah dunia peperangan akan berkecamuk. Akan terjadi wabah, bencana dan kelaparan. Air dari kedalaman akan melimpah-ruah. Harta dan nyawa akan dimusnahkan oleh api dan banjir. Kita harus bersiap memasuki istana yang telah disediakan Kristus bagi mereka yang mengasihi-Nya.–Mar 174 (1897).

Bola-Bola Api yang Besar
Pada hari Jumat pagi yang lalu, sebelum saya bangun. satu pemandangan yang sangat mengesankan terhampar di hadapan saya. Nampaknya saya seperti baru terjaga dari tidur tetapi bukan di rumah saya. Dari jendela saya dapat melihat api yang sedang berkobar dan mengerikan. Bola-bola api yang besar menimpa rumah-rumah, dan dari bola-bola api itu anak panah beterbangan ke segala penjuru. Tak mungkin memadamkan api yang sedang menyala itu, dan api itu sedang memusnahkan banyak tempat. Kepanikan orang-orang tak dapat dilukiskan. Sesudah itu saya bangun dan mendapati diri saya berada di rumah.—Ev 29 (1906).

Saya melihat bola api yang sangat besar yang menimpa beberapa istana indah yang memusnahkannya dalam sekejap. Saya mendengar seseorang berkata, “Kami sudah tahu bahwa penghakiman Allah akan menimpa bumi ini, tetapi kami tidak tahu kalau itu akan datang dengan segera.” Orang yang lain, dengan nada yang sedih berkata, ‘Kamu sudah tahu itu! Kenapa kamu tidak memberitahukannya kepada kami? Kami tidak tahu.’–9T 28 (1909).

Gempa Bumi dan Banjir.
Musuh itu sudah bekerja, dan dia masih bekerja. Dia telah turun dengan kuasa yang besar, dan Roh Allah sedang ditarik dari Bumi. Allah telah menarik lengan-Nya. Kami hanya memandang ke arah Johnstown (Pennsylvania). Dia tidak mencegah sijahat ketika menyapu bersih kota itu dari tempatnya.[2] Hal seperti ini akan bertambah sampai saat penutupan sejarah dunia,–ISAT 109 (1889).

Kerak bumi akan retak karena semburan unsur-unsur yang tersembunyi dalam perut bumi. Unsur-unsur ini sekali terlepas akan menyapu harta benda mereka yang selama bertahun-tahun telah menimbun kekayaan oleh mengeruk harta dalam jumlah besar di atas penderitaan para buruh yang mereka pekerjakan dengan upah yang tidak selayaknya. Dan dunia keagamaan pun tergoncang dengan hebat, Karena Kesudahan segala perkara sudah dekat.–3MR 208 (1891).

Sudah tiba waktunya bilamana pada suatu saat kita bisa berada di tanah yang keras, tetapi di saat berikutnya tanah itu sudah terangkat dari bawah kaki kita. Gempa bumi akan terjadi pada waktu yang tidak disangka-sangka.–TM 421 (1896).

Dalam kobaran api, dalam luapan banjir, dalam goncangan gempa bumi, dalam keganasan dari kedalaman bumi, dalam bencana di laut dan darat, amaran sedang disampaikan bahwa Roh Allah tidak selamanya bergumul dengan manusia. -3MR 315 (1897).

Sebelum Anak Manusia tampak di awan-awan di langit segala sesuatu di alam ini akan bergetar. Halilintar dari langit yang menyatu dengan api dari bumi akan mengakibatkan gunung-gunung terbakar bagaikan sebuah tungku dan memuntahkan banjir lahar ke atas desa-desa dan kota-kota Banyak bebatuan yang sudah mencair tercurah ke sungai oleh luapan unsur-unsur yang tersimpan dalam bumi akan membuat air sungai mendidih dan melontarkan batu-batu dan tanah. Akan terjadi gempa bumi yang dahsyat serta kemusnahan besar nyawa manusia. -7BC 946 (1907).

Kejahatan, Kelaparan dan Wabah
Setan bekerja di udara; dia meracuni atmosfer, sehingga di sinilah kita bergantung kepada Allah demi hidup kita — yakni kehidupan kita yang sekarang maupun yang akan datang. Dan karena kita berada pada keadaan kita seperti sekarang ini, maka kita perlu waspada, berserah sepenuhnya, bertobat sepenuhnya, mengabdi sepenuhnya kepada Allah. Akan tetapi kita tampaknya hanya duduk-duduk saja seolah-olah kita ini lumpuh. Allah di surga, bangunkanlah kami!–2SM 52 (1890)

Allah tidak merintangi kuasa kegelapan untuk menjalankan pekerjaannya yang mematikan untuk merusak udara, salah satu sumber kehidupan dan zat gizi kita, dengan gas beracun dari dalam tanah. Bukan saja kehidupan tumbuh-tumbuhan yang terpengaruh, tetapi juga manusia menderita karena serangan wabah. . . . Hal ini diakibatkan oleh tetesan-tetesan dari cawan murka Allah [3] yang terpercik ke atas dunia, dan ini hanya sebagian kecil saja dari apa yang akan terjadi dalam waktu dekat. -3SM 391 (1891). 

Bala kelaparan akan meningkat. Wabah penyakit akan membunuh ribuan orang. Bahaya dari kuasa luar dan perbuatan Setan dari dalam sedang berada di sekitar kita, tetapi kuasa Allah yang menahannya kini sedang berlaku. -19MR 382 (1897).

Kepada saya telah ditunjukkan bahwa Roh Tuhan sedang ditarik dari bumi ini. Kuasa Allah yang melindungi itu akan segera akan ditolak bagi mereka yang terus-menerus mengabaikan hukum-hukum-Nya. Berita-berita tentang transaksi bisnis yang curang, pembunuhan, dan segala jenis kejahatan tiap hari kita dengar. Kejahatan sudah menjadi sesuatu yang begitu lumrah sehingga tldak lagi mengejutkan perasaan kita seperti dulu. -Surat 258, 1907.

Maksud Allah Dengan Bencana-Bencana Itu
gedungrbuh CopyApa maksud dari bencana-bencana mengerikan di laut — yaitu kapal-kapal hilang tertelan selamanya tanpa amaran sejenakpun? Apa maksud bencana di darat — yakni api yang melahap kekayaan yang telah ditimbun oleh manusia, yang kebanyakan adalah hasil dari pemerasan terhadap orang-orang miskin? Tuhan tidak akan campur tangan untuk melindungi harta-benda mereka yang melanggar hukum-hukum-Nya, mengingkari perjanjian-Nya, dan menginjak-injak hari Sabat-Nya, dan menerima satu hari perhentian yang palsu sebagai gantinya. Bencana-bencana dari Allah sudah menimpa dunia ini, memusnahkan gedung-gedung yang paling mahal seakan-akan oleh hembusan api dari surga. Akankah hukuman ini menyadarkan orang-orang yang mengaku sebagai umat Kristen atau tidak? Allah mengizinkannya terjadi supaya dunia   memperhatikannya, agar orang-orang berdosa merasa takut dan gemetar di hadapan-Nya. -3MR 311 (1902).

Allah mempunyai suatu maksud dengan mengizinkan bencana-bencana itu terjadi. ltu merupakan salah satu cara dari Dla untuk menyadarkan pria dan wanita. Oleh perbuatan yang ganjll melalui alam Allah hendak menerangkan kepada manuslavyang ragu-ragu apa yang telah dengan jelas dinyatakan-Nya di dalam firman-Nya.-19MR 279 (1902).

Betapa sering kita mendengar tentang gempa bumi dan badai, tentang kemusnahan akibat api dan banjir, dengan korban jiwa dan harta yang tak ternilai! Seolah-olah bencana-bencana itu adalah meledaknya secara tak terduga kekuatan alam yang tak teratur dan tak terkendali yang seluruhnya di luar kemampuan kendali manusia, tetapi di dalam segalanya itu maksud Allah dapat terbaca. Bencana-bencana itu adalah sebagian dari wahana Allah untuk menyadarkan laki-laki dan perempuan akan bahaya yang mengancam mereka.–PK 277 (c. I914).

Peristiwa-Peristiwa yang Akan Datang Berada di Tangan Tuhan
Dunia ini bukannya tanpa seorang penguasa. Rangkaian peristiwa yang akan datang ada di tangan Tuhan. Yang Mulia di surga menentukan nasib bangsa-bangsa dan juga kepentingan gereja-Nya berada di bawah pengaturan-Nya.—5T 755 (1889).

Gambaran perlambang ini (ular tedung di padang belantara) mempunyai dua makna. Dari lambang itu umat Tuhan mempelajari bukan hanya kekuatan fisik bumi ini berada di bawah pengendalian Khalik Pencipta, tetapi bahwa pergerakan-pergerakan keagamaan dari bangsa-bangsa juga berada di bawah pengendalian-Nya. Hal ini benar khususnya yang bertalian dengan pemaksaan pemeliharaan hari Minggu. -19MR 281 (1902).

Pada penutupan pekerjaan besar ini kita akan menghadapi kebingungan yang tidak kita ketahui cara untuk mengatasinya, tetapi janganlah kita lupa bahwa tiga Kuasa besar surgawi itu sedang bekerja, bahwa tangan llahi sedang memegang ken dali, dan bahwa Allah akan mewujudkan maksud-maksud- Nya.-Ev 65 (1902).

Sementara kesulitan-kesulitan yang berputar seperti roda berada di bawah tuntunan tangan di bawah kepak kerubim itu, demikianlah lakon rumit dari kejadian-kejadian manusiawi berada di bawah pengendalian llahi. Di tengah-tengah perselisihan dan keributan bangsa-bangsa, Ia yang duduk di atas kerubim itu tetap mengarahkan kejadian-kejadian di bumi.[4]–Ed 178 (1905).

Dalam sejarah manusia, pertumbuhan bangsa-bangsa, jatuh-bangunnya kerajaan-kerajaan, tampak seperti bergantung pada kehendak dan kecakapan manusia; jalannya peristiwa-peristiwa tampaknya Kebanyakan ditentukan oleh kekuatan, ambisi atau pemikiran manusia yang berubah secara tiba-tiba. Tetapi dalam Firman Allah tirai itu tersingkap, dan kita memandang, dari atas, dari belakang bahkan di balik seluruh permainan dan sandiwara dari keinginan dan kuasa dan nafsu manusia, agen-agen Dia yang Maha Pemurah secara diam-diam dan tekun melaksanakan petunjuk-petunjuk dari kehendak-Nya sendiri.–PK 499, 500 (c. 1914).

Perhatian Surga Terhadap Masalah-Masalah di Bumi
Dengan menyelamatkan nyawa si pembunuh yang pertama itu, Allah menyodorkan kepada seluruh alam semesta suatu pelajaran yang mengandung pertaruhan besar. . .  Adalah menjadi maksud-Nya bukan saja memadamkan pemberontakan, tetapi juga menunjukkan sifat dari pemberontakan itu kepada semesta alam. . . . Penghuni planet-planet lain yang suci sedang mengamati dengan perhatian yang besar akan peristiwa-peristiwa yang sedang terjadi di atas bumi ini…

Allah mempertahankan simpati dan pengakuan-Nya terhadap seluruh alam semesta sementara rencana-Nya yang besar secara selangkah demi selangkah berlangsung menuju kegenapannya yang sempurna.—PP 78, 79 (1890)

Tindakan Kristus untuk mati demi keselamatan manusia bukan saja membukakan surga bagi manusia, tetapi juga di hadapan seluruh alam semesta hal itu akan membenarkan Allah dan Putra-Nya dalam tlndakan mereka terhadap pemberontakan Setan.—PP 68, 69 (1890).

Seluruh alam semesta sedang memandang dengan perhatian yang tak terlukiskan pada babak-baba terakhir pertarungan sengit antara kebaikan dan kejahatan. -PK 148 (c. 1914)

Dunia kita yang kecil ini adalah buku pelajaran bagi alam semesta.–DA 19 (1898).[5] 

 

-ppaz

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *