Penyapu Jalan di China Sisihkan Gajinya untuk Bantu 37 Anak Miskin

penyapu-jalanan-china-sisihkan-uang-untuk-anak-miskin Copy

 

[AkhirZaman.org] Seorang petugas penyapu jalanan di kota Shenyang, China membuat banyak orang terkagum-kagum atas kebaikan hatinya.

Bagaimana tidak, di saat penghasilannya sebagai pembersih jalanan tak seberapa Zhao Yongjiu masih memikirkan orang lain yang lebih tak beruntung.

Setiap hari Zhao bekerja di dua lokasi. Dia meninggalkan kediamannya tiap pagi pukul 04.30 dan baru pulang rata-rata pukul 21.00.

Untuk kerja kerasnya itu, pria berusia 56 tahun tersebut mendapatkan penghasilan 2.400 yuan atau sekitar Rp 4,6 juta sebulan.

Uang sebanyak itu tentunya hanya cukup untuk hidupnya sehari-hari dan tak ada yang menyalahkan Zhao jika dia menyimpan uang itu untuk dirinya sendiri.

Namun, yang dilakukan Zhao justru kebalikannya dia malah menyisihkan uangnya untuk beramal.

Selama 30 tahun terakhir, secara total Zhao sudah mendonasikan 170.000 yuan atau sekitar Rp 330,5 juta untuk biaya sekolah 37 anak-anak miskin.

Untuk memastikan uangnya cukup untuk menyumbang anak-anak itu, dia menjual satu-satunya properti miliknya dan menyewa sebuah kamar seharga 600 yuan atau sekitar Rp 1 juta sebulan.

Apa motif Zhao yang bukan orang berlebih harta tetapi bersikukuh untuk membantu orang lain?

Bagi Zhao ini adalah caranya membalas kebaikan hati orang lain yang membantu sepanjang hidupnya.

Setelah ayahnya meninggal dunia pada 1978, Zhao dan ibunya hidup susah. Mereka bisa menjalani hidup karena kebaikan para tetangga dan teman-temannya.

Sejak itulah, Zhao bersumpah tak akan melupakan kebaikan mereka dan berjanji akan membantu siapa saja yang membutuhkan.

Kisah Zhao si penyapu jalan ini sangat menyentuh banyak netizen di China.

“Jika banyak orang bersifat seperti penyapu jalanan tua ini, maka dunia akan jauh lebih baik,” ujar seorang netizen.

https://goo.gl/Ckc0Hu

Kisah di atas adalah salah satu kisah yang menggambarkan bahwa kita mengasihi karena kita telah menerima dan merasakan kasih dari orang lain, dan ada kisah kasih terbesar yang pernah dicatat dalam sejarah dunia ini, yaitu kasih Yesus yang rela mengorbankan nyawa-Nya untuk menggantikan kita orang-orang berdosa yang tidak layak yang harusnya mati karena dosa. “Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.” (Yohanes 15:13)

Biarlah kita senantiasa memandang, mengingat, dan merenungkan kasih-Nya yang begitu besar bagi kita, sehingga kasih-Nya menjadi sumber motivasi kita untuk saling mengasihi. “Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita.” (1Yohanes 4:19)

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *