“Berfirmanlah Allah: ‘Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.’ Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.” (Kejadian 1:26-27).
[AkhirZaman.org] Kasih dan keadilan Allah, dan juga keabadian hukum-Nya, dimanifestasikan oleh kehidupan Juruselamat, tidak berkurang karena kematian-Nya. la memiliki “sifat manusia,” dengan segala kelemahannya, tanggung jawabnya, cobaan yang dihadapinya. . . . la “sebaliknya sama dengan kita, la telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa” (lbrani 4:15). la telah melakukan dalam diri Nya sendiri bukan oleh kuasa, apa pun yang manusia tidak bisa lakukan. Sebagaimana manusia la menghadapi cobaan, dan menang dalam kekuatan yang diberikan oleh Allah pada-Nya. la memberikan kepada kita suatu teladan ketaatan yang sempurna. la sudah menunjukkan bahwa kita boleh menjadi para pelaku sifat Ilahi,dan menjamin kita bahwa kita boleh menang sebagaimana la telah menang. Kehidupan-Nya menyaksikan bahwa oleh pertolongan kuasa llahi yang sama yang Kristus telah terima, adalah mungkin bagi manusia untuk mematuhi hukum Allah.—Manuscript 141, 1901.
Allah melakukan bagi kita hal yang terbaik yang la bisa perbuat ketika la mengutus dari surga suatu Tubuh Yang Tak Berdosa untuk memanifestasikan kepada dunia yang berdosa ini bahwa mereka yang diselamatkan harus memiliki tabiat——dalam kemurnian, kesucian, dan tanpa cela, yang dibentuk bersama Kristus. la telah mengirimkan yang ideal dalam wujud Anak-Nya, dan meminta manusia untuk membangun tabiat-tabiat yang selaras dengan yang ideal itu.—Letter 58, 1906.
Dalam dewan surga Allah berkata, “‘Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita.’ . . . Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya” (Kejadian 1:26, 27). Tuhan telah menciptakan kesanggupan-kesanggupan moralnya dan kuasa-kuasa fisiknya. Semuanya adalah suatu transkrip tanpa dosa tentang diri-Nya. Allah telah memberikan kepada manusia sifat-sifat yang suci, dan menempatkan dia dalam suatu taman yang dibuat dengan segera bagi dia. Dosa itu sendiri yang telah menghancurkan makhluk-makhluk yang telah dijadikan oleh tangan Yang Perkasa itu. -—The Youth’s Instructor, 20 Juli 1899.
Kristus sendiri sanggup menanggung kesusahan-kesusahan semua keluarga manusia. “Dalam semua kelemahan-kelamahan kita la juga turut mengalami kelemahan-kelemahan kita.” la tidak pernah menanggung penyakit dalam tubuh-Nya sendiri, tetapi la telah menanggung penyakit orang lain. Ketika kemanusiaan yang menderita itu dibebankan kepada Dia, la yang berada dalam kondisi manusia yang sehat telah menjadi susah bersama mereka. . .
(3 SM 132, 133)