ADA APA DENGAN UMAT TUHAN?

bljrfrmn Copy

[AkhirZaman.org] Raja Sulaiman yang kita kenal sebagai seorang yang bijaksana berkata dalam Pengkhotbah 7:27–29 bahwa dia dapati seorang laki-laki yang jujur di antara 1000 tetapi tidak didapati seorang perempuan yang jujur di antara mereka, padahal Allah telah menjadikan manusia yang jujur. Ada apa dengan umat Tuhan? Fakta Alkitab mengatakan:

1. Zaman Kain dan Habel
Bila kita melihat kembali perjalanan umat Tuhan dalam Kejadian 4:1-16, Kain membenci adiknya dan membunuhnya. Alkitab menegaskan bahwa setiap orang yang membenci saudaranya, adalah seorang pembunuh manusia. “Dan kamu tahu, bahwa tidak ada seorang pembunuh yang tetap memiliki hidup yang kekal di dalam dirinya“ (1 Yoh. 3:15). Sadar atau tidak sadar setiap anggota jemaat mengaku umat Tuhan namun perbuatan Kain sering berjalan terus sepanjang kehidupannya.

2. Zaman Nuh
Di dalam Kejadian 6 dikatakan bahwa TUHAN melihat kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata. Dari sekian juta umat manusia hanya 8 orang yang selamat dalam peristiwa Air Bah.

3. Zaman Bangsa Israel
Sejarah bangsa Israel yang keluar dari tanah Mesir, yang kita kenal umat pilihan Allah, ternyata dari jutaan orang yang berangkat dari Mesir ke tanah perjanjian hanya 2 orang yang sampai di Kanaan (Bil. 1:45-47 dan Bil. 14:27-30). Alasannya sangat sederhana yaitu “mereka mendapat berkat berlimpah-limpah dan mujizat demi mujizat mereka alami” akan tetapi “bangsa ini penuh persungutan.” Allah berkata di dalam Bil. 14:29, 30. “Di padang gurun ini bangkai-bangkaimu akan berhantaran, yakni semua orang di antara kamu yang dicatat, semua tanpa terkecuali yang berumur dua puluh tahun ke atas, karena kamu telah bersungut-sungut kepada-Ku. Kamu ini tidak akan masuk ke negeri yang dengan mengangkat sumpah telah Kujanjikan akan Kuberi kamu diami, kecuali Kaleb bin Yefune dan Yosua bin Nun.” Bisa saja kita mengatakan hal ini sangat menyedihkan, tetapi sadar atau tidak sadar pengalaman yang lebih parah kita ulangi di zaman akhir ini. Banyak kita dapati di dalam gereja yang mengaku umat pilihan Allah kenyataannya sebagai berikut:

ƒ-Anggota bersungut-sungut atas kurangnya pelayanan para pendeta atau majelis. 

-Majelis bersungut-sungut karena para gembala tidak dapat memberikan pelayanan yang memuaskan dalam jemaat. Atau karena anggota kurang aktif dalam pelayanan atau target persembahan / perpuluhan tidak tercapai. 

-Para gembala bersungut-sungut dan tidak puas atas kebijaksanaan yang dibuat oleh organisasi (Daerah/Uni/dan seterusnya); atau para pimpinan organisasi bersungut-sungut kepada para gembala karena target baptisan / perpuluhan dan persembahan tidak tercapai. Apakah pernyataan yang sama dari Tuhan menjadi bagian kita? Di padang gurun ini bangkai-bangkaimu akan berhantaran. Ada apa dengan umat Tuhan?

4. Zaman Penghakiman
Yesus berkata dalam khotbah-Nya tentang akhir zaman di dalam Matius 25:31-36. “…dan Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya.” Ada apa dengan umat Tuhan? Ternyata mereka dibagi dalam dua kelompok: Kelompok Domba dan Kelompok Kambing 

Persamaannya: dua-duanya binatang halal melambangkan umat Allah pada zaman ini yang memiliki Alkitab yang sama, Lagu Sion yang sama, Penunggu Pagi yang sama, gereja yang sama yaitu GMAHK. 

Perbedaannya: Domba sifatnya menurut tanpa diikat lehernya dia akan mengikuti gembalanya. Yesus berkata domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, dan Aku kenal mereka dan mereka itu mengikut Aku” (Yoh. 10:27). Sebaliknya dengan kambing, walaupun sudah diikat lehernya dengan tali bukannya menurut justru sebaliknya menanduk gembalanya atau pimpinannya. Domba biasanya selalu mencari makanannya di daerah lembah tetapi kambing selalu mencari makanannya di daerah yang lebih tinggi. Hal ini mengingatkan kepada kita orang yang selalu mencari kedudukan yang lebih tinggi di jemaat namun kerjanya hanya mengembek agar dilihat orang lain. Domba lebih gampang menjadi korban dari pemangsanya. Itu sebabnya ada istilah diadu domba bukannya diadu kambing. Kasihan domba namun dialah yang layak menjadi pewaris sorga. 

Lebih lanjut Yesus mengatakan di dalam Matius 25:33-36. “Dan Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kananNya dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya. Dan Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan. Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku.”

5. Akhir Zaman
Ny. White berkata sebagai berikut: “Sebuah pernyataan serius saya sampaikan kepada jemaat, bahwa tidak ada satu di antara 20 nama yang tercatat di dalam buku jemaat yang bersedia mengakhiri sejarah mereka di dunia ini, bahkan sama saja seperti orang-orang berdosa umumnya yang tidak bertuhan dan tanpa pengharapan di dunia ini.” Christian Service, 41.

Bagaimana hal ini bisa terjadi? Di dalam 19 Manuscript Release, 179 Ny. White menuliskan kalimat sebagai berikut:
“Mereka yang sudah mendapat kesempatan untuk mendengar dan menerima kebenaran dan telah bergabung dengan GMAHK, menyebut diri mereka umat Allah yang memelihara hukum, namun tidak lagi mempunyai kekuatan hidup serta pengabdian kepada Allah lebih dari gereja-gereja lainya, akan mendapat malapetaka dari Allah sebagaimana halnya gereja-gereja yang menolak hukum Allah.”

Kita berada dalam masa penampian, waktu di mana segala sesuatu yang bisa di guncang akan terguncang. Tuhan tidak akan memaafkan orang-orang yang mengenal kebenaran jika mereka tidak menurut perintah-perintah-Nya baik dalam perkataan maupun perbuatan. 6 Testimonies 332.

Patut direnungkan: Ada apa dengan umat Tuhan? Apa kita masih hidup seperti Kain dalam kebencian, atau pada zaman Nuh, tidak mau tahu dengan teriakan kebenaran yang kita miliki di mana justru binatang yang mendengar dan menuruti perintah Tuhan sementara manusia binasa? Atau kita masih hidup dalam persungutan dengan pengalaman hidup yang kita lalui sehingga mayat kita akan berhantaran di tengah-tengah padang gurun? Atau kita masih seperti sifat kambing yang suka ketenaran, suka menentang dan melawan serta melukai gembalanya / pimpinannya bahkan sesamanya? Biarlah kita mengikuti teladan yang telah ditunjukkan oleh Anak Domba Allah karena Allah berkenan kepada-Nya dan Dia telah datang untuk memberi contoh bagaimana seharusnya kita hidup. Tuhan memberkati kita semuanya.

 

(WAO) – JM Situmorang, MBA

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *