[RH] Pelayan yang Setia

aworm s eye view Copy

“Aku bersyukur kepada Dia, yang menguatkan aku, yaitu Kristus Yesus, Tuhan kita, karena la menganggap aku setia dan mempercayakan pelayanan ini kepadaku” (1 Timotius 1:12).

Willie [W. C. White]* sedang mengikuti pertemuan mempersiapkan, merencanakan tindakan yang lebih baik dan cara yang lebih efisien dalam melakukan pekerjaan Allah.

Marian akan menanyakan beberapa hal kecil yang kelihatannya ia bisa tangani sendiri. . . . Saya sudah berbicara dengan Marian dan memberitahu dia bahwa ia harus sendirian mengerjakan banyak hal sehingga ia bisa membantu Willie.

Pikiran Marian ada pada setiap hal yang berhubungan dengan itu, dan pikiran Willie sudah mengolah suatu ragam pelaiaran yang sulit sampai otaknya penat dan selanjutnya pemikirannya harus dipersiapkan untuk menerapkan rincian-rincian kecil ini. Marian pasti menyelesaikan hal-hal ini yang merupakan sebagian dari pekerjaannya, dan tidak membawakannya kepada Willie atau mengkhawatirkan pemikirannya dengan perkara-perkara itu. Kadang-kadang saya mengira ia akan membunuh kami berdua, yang sebenarnya tidak perlu, dengan perkara-perkara kecilnya yang ia bisa tangani dengan baik dengan caranya sendiri yang nanti akan disampaikan kepada kami. Setiap perubahan kecil dari satu kata ia ingin kita melihatnya.—-Letter 64a, 1889.

Saya berterima kasih atas bantuan Saudari Marion Davis dalam membuat buku-buku saya. la mengumpulkan materi-materi dari catatan harian saya, dari surat-surat saya, dan dari artikel-artikel yang telah diterbitkan. Saya sangat menghargai pelayanannya yang setia. la sudah bersama-sama dengan saya selama dua puluh lima tahun, dan secara tetap mendapatkan peningkatan kesanggupan bagi pekerjaan mengklasifikasi dan mengelompokkan tulisan-tulisan saya.—Letter 9, 1903.

Marian, penolong saya, setia dan benar yang sama seperti kompas yang menuniuk ke kutub dalam melakukan pekerjaannya, telah meninggal….. Saya pergi pada hari berikutnya ke Battle Creek. Kendati demikian jiwa saya ditarik kepada gadis yang meninggal itu yang sudah melayani saya selama dua puluh lima tahun. Kami sudah berdampingan, dan dalam keharmonisan yang sempurna dalam pekerjaan itu. Dan ketika ia mengumpulkan yang kecil-kecil yang berharga yang telah ada pada kertas-kertas dan buku-buku dan menyampaikannya kepada saya, “Sekarang,” ia berkata, “ada satu yang diingini [diperlukan]. Saya tidak bisa menyediakannya.” Saya akan melihatnya, dan dalam satu saat saya bisa menelusuri jalur itu dengan benar.

Kami bekerja bersama-sama, dalam keharmonisan yang sempurna sepanjang waktu. la akhirnya meninggal. Dan ini adalah kesetiaan kepada pekerjaan. la menerapkan intensitasnya seolah itu adalah suatu yang nyata, dan kami berdua telah menyelaminya dengan suatu intensitas untuk membuat setiap paragraf akan bertahan di tempatnya yang benar, dan menunjukkan pekerjaannya yang benar.—Manuscript, 95, 1904. 

(3SM 92, 93)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *