[RH] Jangan Pernah Melalaikan Tugas

post-office Copy

“Sungguhpun demikian aku tidak pernah melalaikan apa yang berguna bagi kamu. Semua kuberitakan dan kuajarkan kepada kamu, baik di muka umum maupun dalam perkumpulan-perkumpulan di rumah kamu” (Kisah 20:20).

[AkhirZaman.org] Tidak selalu penglihatan istimewa. Saya menuliskan hal ini karena saya tidak berani menahannya. Kamu jauh dari melakukan kehendak Allah, jauh dari Yesus, jauh dari surga. Bukanlah keajaiban bagi saya bahwa Allah belum memberkati pekerjaan-pekerjaanmu. Kamu boleh saja berkata, “Allah belum memberikan Nyonya White suatu khayal perihal kasus saya, mengapa, selanjutnya, apakah ia menulis seperti yang ia lakukan?”

Saya sudah melihat kasus-kasus orang lain yang seperti kamu melalaikan tugas-tugas mereka. Saya sudah melihat banyak hal pada kasusmu dalam pengalaman masa silam. Dan ketika saya masuk ke dalam suatu keluarga dan melihat suatu arah yang dikejar yang Allah sudah marahi dan larang, saya menjadi susah dan tertekan, entah dosa-dosa khusus itu sudah ditunjukkan kepada saya atau dosa-dosa orang lain yang sudah mengabaikan tugas-tugas yang serupa. Saya tahu apa yang saya bicarakan. Saya merasakan perkara itu secara mendalam. Kemudian, saya berkata, demi Kristus cepatlah maju kepada hidup yang benar, dan pakailah perlengkapan untuk pertempuran tersebut.—Letter 52, 1886.

Nasihat kesaksian didasarkan pada banyak penglihatan. Allah sudah memberikan kepada saya suatu kesaksian tentang teguran kepada para orangtua yang memperlakukan anak-anak mereka sebagaimana yang kamu lakukan kepada anak-anakmu
yang kecil itu.—Letter 1, 1887.

Hal ini sudah dibawa kepada pemikiran saya dalam peristiwa-peristiwa lain di mana para individu sudah menuntut untuk mendapatkan pekabaran-pekabaran bagi Gereja MAHK, perihal karakter yang sama, dan sabda yang sudah diberikan kepada saya, “Jangan percaya kepada mereka.”——Letter 16, 1893. (Dikutip dalam Selected Messages, jld.1, hlm. 63, 64.)

Menyampaikan kesaksian dengan tiba-tiba. Pada pagi-pagi sekali di hari Sabat, saya pergi ke pertemuan dan Tuhan telah memberikan kepada saya suatu kesaksian secara langsung kepada mereka, sama sekali tidak saya duga. Saya menuangkannya
kepada mereka, dengan menunjukkan bahwa Tuhan sudah mengirimkan para pendetaNya dengan suatu pekabaran dan pekabaran yang mereka bawakan adalah alat-alat yang Allah khususkan untuk menjangkau mereka, tetapi mereka merasa bebas untuk mengambilnya sepotong-sepotong dan membuat tidak ada efek Firman Allah itu. . . . Saya bisa berkata kepada kamu bahwa ada suatu keheranan dan keajaiban sehingga saya berani berbicara kepada mereka demikian.–Letter 191 1884.

(3 SM 53, 54)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *