[RH] GAYA BERBUSANA YANG SALAH

riodejnro Copy

“Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pambaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna” (Roma 12:2).

[AkhirZaman.org] Penyebab kematian lain yang besar di antara anak-anak dan orang muda, adalah kebiasaan membiarkan lengan dan bahu mereka telanjang . . . . Udara, yang menyentuh lengan dan anggota-anggota tubuh yang terbuka, menimbulkan perasaan dingin pada bagian-bagian tubuh yang sensitif ini, yang menghalangi sirkulasi darah yang sehat, dan yang menimbulkan penyakit, khususnya pada paru-paru dan otak. Mereka yang mempedulikan kesehatan anak-anak mereka lebih berharga daripada pujian bodoh dari para tamu, atau kekaguman dari orang-orang asing, akan selalu memberi penutup pada bagian bahu dan lengan dari anak-anak mereka yang lembut ini. Perhatian sang ibu sudah sering diminta untuk membungkus lengan dan tangan anaknya, dan ia sudah diamarkan tentang praktik yang menghancurkan kesehatan dan kehidupan ini; dan jawabannya seringkali adalah, “Saya selalu membuat anak-anak saya berpakaian dengan cara ini. Mereka biasa dalam cara ini. Saya tidak bisa tahan melihat lengan-lengan dari anak-anak ini ditutup. Kelihatannya hal ini ketinggalan zaman.” Dapatkah anak-anak dalam usia yang masih muda ini bertahan dalam proses yang lebih keras tanpa menerima cedera? Beberapa anak semenjak lahirnya mungkin sudah memiliki struktur-struktur tubuh yang kuat sehingga mereka bisa menanggung derita seperti itu tanpa mengorbankan kehidupan mereka; kendati demikian sudah ada ribuan yang menjadi korban, dan puluhan ribu yang sudah mengalami mati cepat, oleh melakukan kebiasaan mengikat dan membungkus tubuh dengan pakaian yang berlebih, sementara lengan—yang berada pada jarak tertentu dari pusat kehidupan—dibiarkan telanjang.

Ketika anggota badan dan lengan terkena dingin, darah dikendalikan dari bagian-bagian ini menuju paru-paru dan kepala. Sirkulasinya terganggu, dan mesin tubuh yang baik tidak bisa bergerak secara harmonis. Sistem tubuh sang anak menjadi lemah, dan sang anak berteriak dan menangis karena derita yang dipaksakan kepadanya supaya dialaminya. Sang ibu memberikan makan anak itu, dan mengira bahwa sang anak itu lapar, tapi makanan hanya menambah penderitaannya . . . la diberi amaran, dan mengira bahwa anak-anaknya benar-benar sakit, dan memanggil seorang dokter, dan selanjutnya mémberikan obat-obat yang beracun, atau sesuatu yang disebut sejenis minuman anggur manis yang menenangkan, dengan setia sang ibu menuruti petunjuk-petunjuk itu. Jika ia tidak benar-benar berpenyakit sebelumnya, maka ia akan menjadi berpenyakit setelah proses ini. Anak itu menderita sakit karena obat penyakit yang paling keras dan sulit untuk disembuhkan dari semua penyakit. Jika ia sembuh, ia harus menanggung lebih kurang dalam sistem tubuhnya efek-efek dari obat yang beracun itu, dan bisa mengarah kepada kekejangan, penyakit jantung, nyeri di otak, atau penyakit paru-paru.

( 2 SM 467, 468 )

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *