[RH] MAKAN DAGING BINATANG – MAKAN RACUN

sheeps a Copy

“Baiklah engkau jangan makan daging atau minum anggur, yang menjadi batu sandungan untuk saudaramu” (Roma 14:21).

[AkhirZaman.org] Hewan-hewan seringkali dibantai dan tempat pembantaiannya berada di tempat yang jauh. Darahnya menjadi panas. Mereka penuh dengan daging, dan sudah kekurangan gerak badan yang sehat, dan ketika harus dibawa pergi jauh, mereka mendapat beban yang berlebih, dan menjadi letih, dan dalam kondisi itu siap dibunuh untuk dijual. Mereka yang memakan daging binatang-binatang itu, sementara memakan racun. Beberapa orang tidak dengan segera dipengaruhi, sementara yang lainnya terserang dengan nyeri yang parah dan mati karena menderita demam, kolera, atau penyakit tak dikenal lainnya. Banyak hewan yang seperti itu yang dijual di pasar, yang dikenal berpenyakit oleh penjualnya, dan mereka yang membeli daging-daging itu tidak selalu mengetahui masalah itu. Khususnya di kota-kota besar hal ini dipraktikkan dalam tingkat yang besar, dan para pemakan daging tidak tahu bahwa mereka sementara memakan hewan yang berpenyakit.

Beberapa binatang yang dibawa untuk dibantai kelihatannya menyadari apa yang akan terjadi, mereka khawatir, bahkan gila. Mereka akan dibunuh dalam kondisi seperti itu, dan daging mereka disiapkan untuk dijual. Daging mereka adalah beracun, dan sudah menimbulkan penyakit keram, sawan, apopleksi (terhentinya kerja otak tiba-tiba karena pembuluh darah pecah), dan kematian mendadak. Kendati demikian penyebab dari semua penderitaan ini tidak diatributkan kepada daging. Beberapa hewan tidak dirawat secara manusiawi ketika dibawa ke tempat pembantaian. Mereka menderita menanggung beberapa jam dalam penderitaan itu, mereka dipenggal. Daging babi sudah disiapkan untuk dijual sementara penyakit timbul pada mereka, dan daging mereka yang beracun sudah menyebarkan penyakit-penyakit menular, serta kematian yang besar sudah muncul.-—How lo Live, No. 1, hlm. 51-60. ‘

Para pria dan wanita, dengan memanjakan nafsu makan dengan memakan makanan mewah yang banyak sekali bumbunya, terutama daging, dengan banyak saus, dan dengan menggunakan minuman yang merangsang, seperti teh dan kopi, menciptakan nafsu makan yang Iuar biasa. Sistem menjadi demam, organ-organ pencernaan terluka, kemampuan mental jadi gelap, sementara hawa nafsu dasar dibangkitkan, dan menguasai kemampuan yang lebih mulia. Nafsu makan menjadi lebih tidak biasa, dan lebih sulit dikekang. Peredaran darah tidak seimbang, dan menjadi kotor. Seluruh sistem menjadi kacau, dan tuntutan nafsu makan menjadi lebih tidak wajar, sangat memerlukan hal-hal yang menggairahkan dan menyakitkan, sampai itu benar-benar rusak.

( 2 SM 419, 420)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *