[RH] KELALAIAN BERKEMBANG

93844 1238 Copy

“Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini” (Lukas 18:11).

[AkhirZaman.org] Saya menyampaikan kata-kata ini dengan pertanyaan, “Di manakah saudara H mendapatkan pendidikan ini’?”—Di Battle Creek.

Mungkinkah bahwa dengan semua terang yang Allah sudah berikan kepada umat-Nya tentang pelajaran penghormatan, sehingga para pendeta, kepala sekolah, guru-guru di sekolah kita, oleh aturan dan teladan, mengajar orang-orang ‘muda untuk berdiri dalam ibadah sebagaimana orang Farisi? Akankah kita memandang ini sebagai hal yang signifikan terhadap sikap tidak memerlukan bantuan orang lain dan kesombongan? Apakah ini akan menjadi penonjolon diri? “Dan kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah orang lain, Yesus mengatakan perumpamaan ini: ‘Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang seorang adalah Farisi dan yang lain pemungut cukai. Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini; aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku”’ (Lukas 18:9-12).

Perhatikan, ini adalah orang Farisi yang membenarkan diri yang tidak merendahkan diri dan hormat di hadapan Allah; tetapi sambil berdiri merasa cukup, ia berbicara kepada Tuhan tentang semua perbuatan-perbuatan baiknya. “Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begitu” (Lukas 18:11); doanya naik tetapi tidak lebih tinggi daripada dirinya. “Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah,”kasihanilah aku orang berdosa ini. Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan” (Lukas 18:13, 14). Kita berharap bahwa saudara-saudara kita tidak akan menunjukkan lebih sedikit penghormatan dan rasa takut pada waktu mereka menghampiri satu-satunya Allah yang hidup dan benar daripada orang-orang kafir itu menunjukkan penghormatan mereka kepada ilah-ilah berhala mereka, atau orang-orang ini akan menjadi para hakim kita pada hari persidangan akhir. Saya mau berbicara kepada semua yang menduduki jabatan guru di sekolah-sekolah kita. Para pria dan wanita, janganlah menghina Allah oleh ketidakhormatan dan kesombonganmu. Janganlah bertahan dengan sikap Farisimu dan memanjatkan doa-doamu kepada Allah. Janganlah percaya kepada kekuatanmu. Janganlah bergantung kepadanya; tetapi bertelutlah sesering mungkin di hadapan Allah, dan sembahlah Dia.

 

(2 SM 315, 314)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *