[RH] PELAJARAN YANG MEMPERLIHATKAN MORAL ATAU PRINSIP

golfcourse Copy

“Siapakah pada hari ini yang rela memberikan persembahan kepada Tuhan?” (1Tawarikh 29:5).

[AkhirZaman.org] Permulaan kemurtadan Salomo boleh ditelusuri sampai kepada banyak penyimpangan dari prinsip-prinsip yang benar.

Persekutuan-persekutuan dengan para wanita kafir adalah penyebab dari kejatuhannya. Di antara banyak sebab yang membawa Salomo ke dalam penindasan yang berlebihan dan yang kejam, adalah caranya dalam mengembangkan dan menghargai suatu roh ketamakan. Pada zaman Israel kuno, ketika di kaki bukit Sinai Musa mengatakan kepada bangsa itu tentang perintah llahi, “Dan mereka harus membuat tempat kudus bagi-Ku, supaya Aku akan diam di tengah-tengah mereka” (Keluaran 25:8), sambutan dari orang-orang lsrael disertai oleh pemberian-pemberian yang layak. “Datanglah setiap orang yang tergerak hatinya, setiap orang yang terdorong jiwanya” (Keluaran 35:21), dan membawa persembahan-persembahan. Untuk pembangunan kemah suci, persiapan-persiapan yang besar dan mahal diperlukan; sejumlah materi yang paling berharga dan paling mahal diperlukan; kendati demikian Tuhan hanya menerima persembahan-persembahan sukarela. “Dari setiap orang yang terdorong hatinya, haruslah engkau pungut persembahan khusus kepada-Ku itu” (Keluaran 25:2), merupakan perintah llahi yang diulangi oleh Musa bagi jemaat itu. Ketaatan kepada Allah dan roh pengorbanan adalah persyaratan utama dalam menyiapkan suatu tempat kediaman bagi Yang Mahatinggi.

Suatu panggilan yang sama untuk membuat pengorbanan diri telah dibuat ketika Daud membebankan kepada Salomo tanggungjawab dalam mendirikan bait suci tersebut. Dari orang banyak yang berkumpul yang telah membawa pemberian-pemberian sukarela mereka, Daud bertanya, “Siapakah pada hari ini yang rela memberikan persembahan kepada Tuhan?” (1 Tawarikh 29:5). Panggilan ini seharusnya selalu direnungkan oleh mereka yang memiliki tugas untuk membangun bait suci. Kepada orang yang dipilih, Allah melimpahkan secara khusus keterampilan dan hikmat untuk pembangunan tabernakel di padang belantara. “Berkatalah Musa kepada orang Israel, Lihat, Tuhan telah menunjuk Bezaleel . . . dari suku Yehuda; dan telah memenuhinya dengan roh Allah, dengan keahlian, pengertian dan pengetahuan, dalam segala macam pekerjaan . . . . Dan Tuhan menanam dalam hatinya, dan dalam hati Aholiab . . . dari suku Dan. la telah memenuhi mereka dengan keahlian, untuk membuat segala macam pekerjaan seorang tukang, pekerjaan seorang ahli, pekerjaan yang membuat tenunan . . . , yakni sebagai pelaksana segala macam pekerjaan dan perancang segala sesuatu” (Keluaran 35:30-35). “Demikianlah harus bekerja Bezaleel . . . dan setiap orang yang ahli, yang telah dikaruniai Tuhan keahlian dan pengertian” (Keluaran 36:1). Kecerdasan surga bekerja sama dengan para pekerja yang Allah sendiri pilih.

(2 SM 174, 175)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *