[RH] PERASAAN JANGAN MENGUASAI KEPUTUSAN

Kematian Kristus maka setan Kalah

“Sebab itu kukatakan dan kutegaskan ini kepadamu di dalam Tuhan: Jangan hidup lagi sama seperti orang-orang yang tidak mengenal Allah dengan pikirannya yang sia-sia dan pengertiannya yang gelap, jauh dari hidup persekutuan dengan Allah, karena kebodohan yang ada di dalam mereka dan karena kedegilan hati mereka. Perasaan mereka telah tumpul, sehingga mereka menyerahkan diri kepada hawa nafsu dan mengerjakan dengan serakah segala macam kecemaran” (Efesus 4:17-19).

[AkhirZaman.org] Bersamaan dengan apa yang disebut kebenaran terdapat pula campuran kesalahan yang diterima dalam pengertiannya yang keterlaluan, dan dipraktikkan oleh orang-orang yang bertemperamen dapat dirangsang.

Dengan demikian kefanatikan akan menggantikan tempat keteraturan, kedisiplinan, serta usaha-usaha yang diakui surga untuk memajukan pekerjaan hingga penyelesaiannya. . . .

Ada bahaya, di mana bukan hanya orang yang berpikiran tidak sehat yang dituntun ke dalam kefanatikan, tetapi orang-orang yang berkomplot akan mengambil keuntungan dari kegairahan untuk memajukan maksud-maksud cinta diri mereka sendiri.

Ada suatu amaran untuk diberikan kepada saudara-saudara kita, agar mereka akan mengikuti pemimpin mereka dan tidak berlari mendahului Kristus. Janganlah ada pekerjaan sembrono pada masa-masa ini. Berhati-hatilah dalam membuat pernyataan-pernyataan keras yang akan menuntun pikiran yang tidak sehat untuk berpikir bahwa mereka mempunyai terang yang ajaib dari Allah. Dia yang membawa pekabaran dari Allah kepada orang banyak harus mempraktikkan pengendalian yang sempurna. la harus selalu mengingat bahwa jalan kepongahan itu berada dekat dengan jalan iman. . . .

Sekali emosi dan gerakan hati dibiarkan untuk menguasai pertimbangan yang tenang, maka dapat saja segalanya menjadi terlalu cepat, bahkan dalam menjalani jalan yang benar sekalipun. la yang berjalan terlalu cepat akan mendapatkan lebih dari satu jalan berbahaya. Mungkin tidak lama sebelum ia menyimpang dari jalan yang benar menuju jalan yang salah.

Jangan sekali-kali perasaan diizinkan menguasai pertimbangan. Ada bahaya keterlaluan dalam hal-hal yang sah, dan apa yang tidak sah itu pasti akan menuntun ke jalan yang salah. Jika tidak ada kehati-hatian, kesungguh-sungguhan, kebijaksanaan, dan keteguhan seperti batu karang dalam memajukan setiap ide dan prinsip, dan dalam semua gambaran yang diberikan, maka jiwa-jiwa akan binasa. —Surat 6a, 1894.

 

-Nasihat Allah Untuk Masa Kini, p 345

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *