Makan Tidak Teratur Satu Penyebab Penyakit (3)

awasrks Copy

Sakit Liver Karena Makanan yang Salah
[AkhirZaman.org]
 Hidup dengan cara yang tidak menyehatkan. Selera makan yang tidak sehat lagi. Pemuasan selera dengan mengorbankan perut, dan memasukkan ke dalam perutmu bahan makanan yang tidak mungkin dapat diolah menjadi darah yang baik; ini telah meletakkan beban berat bagi liver, karena alat pencernaan itu sudah terganggu. Reformasi kesehatan akan membawa keuntungan besar jikalau menjalankannya dengan ketat. Selera yang tidak sehat, oleh karena tidak mengecap makanan sederhana yang terdiri dari tepung gandum, sayuran dan buah-buahan yang yang disediakan tanpa lemak dan rempah-rempah, maka itu senantiasa melanggar hukum yang Allah telah tetapkan dalam tubuh. Bagi setiap pelanggaran ditentukan akibatnya. Namun banyak orang merasa heran melihat kesehatan yang terus-menerus merosot. Hendaklah kita ketahui bahwa Allah tidak akan mengerjakan satu mukjizat untuk menyelamatkan manusia dari akibat tindakan pelanggaran hukum kesehatan sementara pelanggaran terus dijalankan….

Makanan Mewah dan Demam
Tidak ada pengobatan, yang dapat membebaskan dari kesulitan (penderitaan) yang sekarang banyak orang tetap makan dan minurn sesukanya. Mereka dapat melakukan itu untuk diri mereka sendiri tetapi dokter yang paling berpengalarnan tidak akan dapat melakukannya. Aturlah menu makanam. Untuk memuaskan selera, manusia sering memberikan beban berat bagi alat pencernaan oleh mengisi perut dengan makanan yang bukan menyehatkan, dan kadang-kadang kuantitasnya (jumlahnya) tidak tentu. Ini meletihkan perut sehingga tidak sanggup lagi menerima makanan yang paling menyehatkan sekalipun. Mempertahankan perut dalam keadaan yang senantiasa dilemahkan, karena kebiasaan salah dalam hal makan. Makanan terlalu mewah. Makanan itu disediakan bukan dengan cara sederhana dan alamiah dan sama sekali tidak cocok bagi perut karena menyediakannya untuk memenuhi selera saja. Alamiah fisik dibebani, dan berusaha untuk menolak usaha untuk melumpuhkannya. Timbullah demam sebagai akibatnya karena usaha untuk menghindarkan beban pikulannya. Manusia harus menderita hukuman akibat pelanggaran hukum alam (kesehatan). Allah telah menetapkan aturan di dalam tubuh yang tidak dapat dilanggar tanpa hukuman. Selera telah dibentuk tanpa mempertimbangkan kesehatan. Banyak orang kemudian membuat beberapa perubahan, tetapi hanya mengambil langkah-langkah pertama saja dalam reformasi makanan. Allah menginginkan kita supaya bertarak dalam segala hal. “Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah sernuanya itu untuk kemuliaan Allah.” 1 Korintus 10:31.

Menuduh Allah
Banyak yang meraung karena rasa sakit yang mereka sendiri tidak tahu, dan mencoba menyerahkan dan menahan anugerah sambil berpikir bahwa siksaan adalah bagiannya sendiri dan Allah sendiri menyetujuinya. Kalau mereka membuka mata sehingga dapat melihat langkah-langkah yang telah diambil selama hidup sampai berada dalam kondisi kesehatan yang merosot sekarang ini, mereka akan merasa heran melihat kebutaan yang mereka tidak ketahui tentang keadaan masalah itu sebelumnya. Banyak orang telah menciptakan selera yang tidak alamiah dan tidak menikmati makanan sepenuhnya karena menggunakan selera dengan cara yang salah. Karena telah memutar balik alam sehingga menderita akibatnya.

Upah “Makan Besar”
Alam dapat menahan penyalahgunaan selama dia tidak melakukan penolakan. Kemudian dia bangkit dan berusaha dengan keperkasaannya untuk membuang beban dan perlakuan jahat yang telah dia derita. Datanglah sakit kepala, menggigil, demam, gemetar, kelumpuhan dan hal-hal lainnya yang tidak perlu disebut jumlahnya. Cara makan dan minum yang salah akan merusak kesehatan dan menghilangkan kenikmatan hidup. Oh, berapa kali kita membeli makanan yang disebut makan besar dengan akibat demam, selera yang hilang dan kehilangan tidur! Ketidaksanggupan menikmati makan, maka malam penuh kegelisahan berjam-jam menderita, semua karena makan yang hanya memuaskan selera!

Ribuan orang telah memanjakan selera yang salah setelah makan besar sebagaimana yang mereka sebutkan, maka timbullah akibat seperti demam atau beberapa macam penyakit akut lainnya begitu juga kematian. Itulah kesenangan yang dibeli dengan harga yang mahal. Namun banyak orang melakukannya dan orang-orang pembunuh diri ini dinyatakan oleh pidato dari teman-teman dan pendeta, bahwa mereka akan langsung masuk surga pada saat kematian. Suatu pemikiran yang hebat. Apakah ada kegelojohan di surga? Tidak, tidak; hal seperti itu tidak pernah memasuki gerbang Mutiara kota Allah yang terbuat dari emas itu. Hal seperti itu tidak pernah ditinggikan ke tangan kanan Yesus, Juruselamat yang indah, manusia Golgota yang menderita, yang seluruh kehidupan-Nya adalah penuh dengan penyangkalan diri dan pengorbanan. Orang-orang seperti itu mendapat tempat di antara golongan yang tidak layak, yang tidak mendapat bahagian dalam kehidupan yang lebih baik yaitu warisan baka.

Perangai Dipengaruhi Kebiasaan Makan Tidak Teratur
Banyaklah orang merusak perangainya sendiri dengan kebiasaan makan tidak teratur. Kita harus berhati-hati mempelajari masalah reformasi kesehatan sebagaimana kita menyediakan pelajaran di sekolah dengan sempurna. Karena kebiasaan yang kita bentuk dalam hal ini dapat menolong kita dalam pembentukan tabiat di kemudian hari. Maka adalah mungkin bagi seseorang untuk merusak pengalaman kerohanian dengan menyalahgunakan perut.

Ajakan untuk Reformasi
Di mana kebiasaan makan telah dimanjakan, pekerjaan reformasi janganlah ditunda di sana. Apabila penyalahgunaan perut membawa akibat penyakit, kita harus berusaha dengan teliti untuk memelihara sisa tenaga dalam tubuh kita, dengan membuang setiap beban yang memberatkan. Kemungkinan perut itu tidak dapat disembuhkan dengan sempurna setelah waktu yang cukup lama, tetapi cara makan yang teratur akan menyelamatkan orang itu dari kejatuhan yang lebih dalam. Banyak orang dipulihkan secara cepat atau lambat, sempurna atau tidak. Tidak mudah untuk membuat satu peraturan yang cocok untuk setiap persoalan, tetapi kalau prinsip makanan yang benar diperhatikan, reformasi besar dilakukan, maka jurumasak tidak perlu lagi bekerja keras seterusnya untuk menggoda selera. Orang yang makan dengan cara yang sederhana akan mendapat upah kekuatan mental dan moral; itu juga menolong mereka dalam pengendalian nafsu.

Kita harus memilih bahan makanan yang terbaik untuk memenuhi sari makanan yang diperlukan dalam pembentukan tubuh. Dalam hal memilih, selera bukanlah yang menjadi patokan. Dengan kebiasaan makan yang salah, selera sudah dirusakkan. Selera ini sering menuntut jenis makanan yang merusak kesehatan yang menyebabkan kelemahan bukan mendatangkan kekuatan. Kita tidak dapat dipengaruhi oleh kebiasaan masyarakat. Penyakit dan penderitaan yang terdapat di mana-mana banyak dipengaruhi oleh kesalahan umum menyangkut cara makan.

Kita dapat menyadari sepenuhnya kejahatan yang diakibatkan oleh makan tidak teratur, hanya kalau saja kita cakap memperhatikan prinsip hidup sehat. Setelah menyadari kesalahannya, mereka yang berani mengubah kebiasaannya akan mendapati bahwa proses reformasi memerlukan satu pergumulan dan banyak kesabaran. Tetapi apabila selera yang benar dibentuk, mereka akan menyadari bahwa penggunaan makanan yang tadinya mereka anggap tidak berbahaya, akan meletakkan dasar penyakit perut dan penyakit lainnya secara lambat tapi pasti.

Allah menuntut umat-Nya supaya maju terus. Kita perlu mengetahui bahwa selera yang dimanjakan adalah penghalang besar bagi perbaikan mental dan penyucian jiwa. Kita memiliki segala pengetahuan tentang reformasi kesehatan, namun masih banyak di antara kita yang makan tidak teratur. Pemanjaan selera adalah penyebab utama kelemahan mental dan fisik yang menjadi dasar ketidakmampuan dan kematian. Biarlah orang yang mencari karunia roh dapat mengingat bahwa di dalam Kristus ada kuasa untuk menguasai selera.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *