“… Sesungguhnya jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu. Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman. Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan dan darah-Ku adalah benar-benar minuman. Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal didalam Aku dan Aku di dalam dia. Sama seperti Bapa yang hidup mengutus Aku dan Aku hidup oleh Bapa, demikian juga barangsiapa yang memakan Aku, akan hidup oleh Aku. lnilah roti yang telah turun dari sorga, bukan roti seperti yang dimakan nenek moyangmu dan mereka telah mati. Barangsiapa makan roti ini, ia akan hidup selama-lamanya” (Yohanes 6:53-58).
“Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup” (Yohanes 6:63). “Akulah kebangkitan dan hidup…” (Yohanes 11:25). la yang berkata, “… Aku memberikan nyawa-Ku untuk menerimanya kembali” (Yohanes 10:17), bangkit dari kubur kepada kehidupan yang ada di dalam diri-Nya sendiri. Kemanusiaan mati; Keilahian tidak mati. Di dalam Keilahian-Nya, Kristus memiliki kuasa untuk memutuskan ikatan kematian. Ia menyatakan bahwa la memiliki hidup di dalam diri-Nya sendiri untuk menguatkan siapa yang dikehendaki-Nya.
Semua makhluk yang diciptakan hidup oleh kehendak dan kuasa Allah. Mereka adalah penerima hidup Anak Allah. Betapapun sanggup dan bertalenta, betapapun besar kemampuan mereka, mereka diisi dengan kehidupan dari sumber segala kehidupan itu. la adalah sumber, mata air, kehidupan. Hanya la sendiri saja yang memiliki hidup yang tidak dapat binasa, tinggal dalam terang dan kehidupan, yang dapat mengatakan, “Aku berkuasa memberikannya dan berkuasa mengambilnya kembali” (Yohanes 10:18).
Perkataan Kristus, “… Akulah kebangkitan dan hidup…” (Yohanes 11:25), didengar dengan jelas oleh pengawal Roma. Segenap pasukan Setan mendengar kata-kata itu. Dan kita mengerti kata-kata itu bilamana kita mendengarnya. Kristus telah datang untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang. Sebagai gembala yang baik, la menyerahkan nyawa-Nya karena domba-domba. ltulah kebenaran Allah untuk mempertahankan hukum-Nya dengan mengenakan hukuman. Inilah satu-satunya cara yang olehnya hukum dapat dipertahankan, dan dinyatakan kudus, dan benar, serta baik. ltulah satu-satunya cara yang olehnya dosa dapat dinyatakan benar-benar dosa, dan hormat serta kebesaran kuasa llahi dipertahankan.
