Wahyu 9: Islam Dalam Nubuatan Alkitab (3)

padang pasir Copy

( dalam pelajaran yang lalu kita telah melihat yang Wahyu 9 gambarkan mengenai pergerakan orang-orang Arab (Islam) dahulu kala. Alkitab menggambarkan mereka bagaikan rupa belalang yang sama dengan kuda yang disiapkan untuk peperangan, berbaju zirah yang terbuat dari besi, bunyi sayap yang menyerupai suara kereta yang ditarik kuda, kepala mengenakan sesuatu yang menyerupai emas, muka seperti muka manusia (dalam hal ini yang dimaksud adalah pria), namun rambut bagaikan rambut perempuan yang panjang, dan terakhir adalah gigi bagaikan singa yang melambangkan gagah beraninya pasukan perang mereka )

11. EKOR MEREKA SAMA SEPERTI KALAJENGKING DAN ADA SENGATNYA, DAN DI DALAM EKOR MEREKA ITU TERDAPAT KUASA MEREKA UNTUK MENYAKITI MANUSIA, LIMA BULAN LAMANYA – WAHYU 9:10

[AkhirZaman.org] Ayat ini adalah ayat yang paling sulit untuk dimengerti bagi para pelajar nubuatan selama bertahun-tahun. Apakah artinya? Ketika Musa menggambarkan padang pasir Arab yang dilewati oleh bangsa Israel dari Mesir ke Kanaan, ia mengatakan, “Dan yang memimpin engkau melalui padang gurun yang besar dan dahsyat itu, dengan ular-ular yang ganas serta kalajengkingnya dan tanahnya yang gersang, yang tidak ada air.” Imamat 8:15.

Asal tempat tinggal kalajengking ganas adalah padang pasir Arabia. Di sana, kalajengking yang panjangnya dua belas inci, sangat mematikan, memiliki delapan kaki dan delapan mata. Tidak ada binatang, yang mereka, katakan, yang lebih cepat marah. Sengatnya tidak mematikan tetapi menyebabkan derita yang dalam dan membahayakan sakitnya.

12. KUASA MEREKA UNTUK MENYAKITI MANUSIA, LIMA BULAN LAMANYA – WAHYU 9:10

Ayat ini melambangkan stress dan keresahan yang disebabkan oleh ketidakadilan – bukan siksaan badani, tetapi siksaan mental, disebabkan oleh kejahatan yang dilakukan pada yang lainnya. Komentator Yester Year mengerti akan hal ini. Joseph Mede, dosen di Universitas Oxford University, seorang murid besar Wahyu, mengerti akan kebenaran ini. Injil mengenakan istilah “kalajengking-kalajengking” pada manusia. Tuhan memperingatkan nabi Yehezkiel, “…engkau tinggal dekat kalajengking. Janganlah takut mendengarkan kata-kata mereka dan janganlah gentar melihat mukanya.” Yehezkiel 2:6.

Matthew Henry mengatakan bahwa ayat ini melambangkan sengatan kata-kata, penuh dengan racun dan kebencian, dilakukan oleh beberapa orang menentang nabi tersebut. Dengan cara inilah Pewahyu menggambarkan penghinaan beracun orang-orang Arab melawan Kekristenan murtad yang telah mereka taklukkan.

E.B. Elliott dari Universitas Cambridge, memberikan sebelas cara di mana para penakluk-penakluk Muslim menggenapi hal ini melalui sikap mereka terhadap Kristen-kristen murtad:

• Penghinaan dan kebencian yang mereka tunjukkan terhadap Kekristenan. Mereka disebut sebagai anjing dan orang-orang kafir.

• Orang-orang Kristen dipaksa membayar pajak penghapusan dosa setiap tahun agar dapat tetap hidup.

• Kekristenan dipaksa untuk mengenakan baju yang berbeda dari penakluk mereka.

• Mereka dipaksa untuk naik alat transportasi yang lebih sederhana.

• Ketika seorang Muslim berada di tengah-tengah mereka walau mereka sangatlah kejam mereka harus berdiri untuk menghormatinya.

• Mereka harus menghibur orang Arab bila diminta, termasuk hubungan seks dengan wanita-wanita mereka. Orang-orang Arab sangatlah kejam dengan ketidak moralannya.

• Mereka tidak boleh membangun gereja-gereja baru.

• Mereka tidak boleh membunyikan bel di gereja-gereja mereka.

• Mereka harus menghormati di hadapan gereja mereka setiap orang Arab walau berapa kalipun ia mengejek dan menyindir acara gereja, atau berapa kalipun ia menghina mereka.

• Seringkali penghinaan ditujukan terhadap wanita-wanita Kristen.

• Seribu hal lain yang menindas orang-orang Kristen dan menjadikan kehidupan mereka sebagai beban.

Apa yang dikatakan nubuatan itu selanjutnya?

13. PADA MASA ITU ORANG-ORANG AKAN MENCARI MAUT, TETAPI MEREKA TIDAK AKAN MENEMUKANNYA, DAN MEREKA AKAN INGIN MATI, TETAPI MAUT LARI DARI MEREKA – WAHYU 9:6

Itu adalah ganjaran bagi orang-orang Kristen yang murtad. Sebuah penghukuman! Sebuah kutuk! Inilah penghakiman Tuhan terhadap kemurtadan. Ini adalah jawaban Tuhan terhadap doa orang-orang kudus (Kristen sejati) yang telah naik ke atas mezbah dupa kaabah di Surga di mana Imam Besar kita (Yesus) mengantarai kita di hadapan Bapa. (Wahyu 8:3-5).

Sekarang kita tiba pada bagian nubuatan yang menyenangkan dan lebih positif.

flores-nagekeo Copy14. KEPADA MEREKA DIPESANKAN, SUPAYA MEREKA JANGAN MERUSAKKAN RUMPUT-RUMPUT DI BUMI ATAU TUMBUH-TUMBUHAN ATAUPUN POHON-POHON, MELAINKAN HANYA MANUSIA YANG TIDAK MEMAKAI METERAI ALLAH DI DAHINYA – WAHYU 9:4

Ini adalah nubuatan yang luar biasa. Apakah perintah tersebut di atas diberikan kepada penakluk-penakluk dari Arab? Sangatlah menarik bila memperhatikan dalam sangkakala lain. Sangkakala pertama contohnya: “…terbakarlah sepertiga dari bumi dan sepertiga dari pohon-pohon dan hanguslah seluruh rumput-rumputan hijau” (Wahyu 8:7). Bangsa Gotik – yang menggenapi tiga dari keempat sangkakala pertama, berkali-kali memusnahkan tumbuh-tumbuhan di barat Eropa – sangat besar hingga menghasilkan pembentukan daerah-daerah gurun pasir.

Pada sisi lain prinsip bangsa-bangsa Arab sangatlah bertolak belakang. Quran-Kitab orang Muslim-menitahkan bahwa pohon-pohon dan tumbuh-tumbuhan tidak boleh dimusnahkan. Ini adalah sifat khas orang-orang Arab dan sebagai hasilnya muncullah kerajaan-kerajaan dan negara-negara baru yang mereka taklukan. Tetapi nubuatan tersebut mengatakan bahwa “…kepada mereka dipesankan, supaya mereka jangan merusakkan rumput-rumput di bumi atau tumbuh-tumbuhan ataupun pohon-pohon” (Wahyu 9:4). Apakah perintah tersebut memang ada?

Berikut inilah perintah yang luar biasa tersebut. Perintah tersebut diberikan tepat pada saat bangsa-bangsa Arab mulai menyerbu Kerajaan Romawi. Mereka baru saja menjarah Persia dan sekarang mereka baru mulai menyerbu Siria, bagian sebelah Timur dari Romawi Timur. Muhammad telah mati, dan Abubakar penerusnya sekarang memegang pimpinan.

Gibbon menyatakan, “Setelah mencapai jumlah yang mereka butuhkan, Abubakar naik ke atas bukit, menghitung kembali orang-orang, kuda-kuda, dan persenjataan mereka, dan memberkati dengan doa untuk keberhasilan peperangan mereka.. ‘Ingat’, kata penerus nabi itu, ‘bahwa kalian selalu dalam kehadiran Allah, di sisi kematian, dalam kepastian penghakiman, dan dalam pengharapan Firdaus. Hindari ketidakadilan dan penganiayaan; minta nasihat dari saudara-saudaramu, dan belajarlah untuk memelihara kasih dan keyakinan pasukanmu. Ketika kamu berperang demi Tuhan, berjuanglah seperti laki-laki, tanpa melihat ke belakang; tetapi biarlah kemenangan kalian tidak dinodai dengan darah wanita atau anak-anak. Jangan hancurkan pohon-pohon palem, jangan hanguskan kebun-kebun jagung. Jangan hancurkan pohon buah-buahan, atau jangan bunuh kawanan ternak mereka, kecuali yang kamu bunuh untuk dimakan. Ketika kamu membuat perjanjian … genapilah dan berdirilah di balik kata-katamu. Ketika pergi berperang, kalian akan menemui orang-orang beragama, yang hidupnya berlindung di biara-biara, tawarkan kepada mereka untuk melayani Tuhan dengan caranya: biarkan mereka dan jangan bunuh atau hancurkan biara-biara mereka. Dan kamu akan menemui orang yang lain yang tinggal di Sinagog Setan, yang mahkotanya telah di cukur; pastikan agar kamu mengikis tengkorak mereka, dan jangan berikan pengasihan, hingga mereka berubah menjadi pengikut Muhammad atau membayar upeti.”

Itulah perintah yang sebenarnya. Bangsa-bangsa Arab tidak diperbolehkan menghancurkan hijau-hijauan atau pohon-pohon sebagaimana yang telah dinubuatkan enam ratus tahun sebelumnya. Bukankah hal ini luar biasa? Ini adalah bukti yang tidak dapat diperdebatkan lagi bahwa “segala tulisan (Alkitab) diilhamkan oleh Allah.” 2 Timotius 3:16.

Sekarang dikatakan juga dalam perintah tersebut bahwa mereka diperkenankan hanya menyakiti “manusia yang tidak memakai meterai Allah di dahinya” (Wahyu 9:4). Dalam kutipan Gibbon tadi, Anda ingat bahwa perintah Abubakar mencakup mereka yang tinggal di Sinagog Setan yang mahkotanya dicukur dan apa yang harus dilakukan oleh para pejuang Arab mereka terhadap mereka.

Siapakah orang-orang ini yang mahkotanya telah dicukur? Pada catatan kaki tulisan tersebut di atas Gibbon mengatakan, “Bahkan diabad ke-7 biarawan-biarawan bekerja sebagai pengabar Injil; mereka memiliki rambut panjang dan tidak dicukur, dan mencukur kepalanya ketika mereka diurapi menjadi imam. Lingkaran di atas kepala mereka adalah kudus dan penuh misteri; melambangkan mahkota duri; tetapi juga melambangkan sorban atau mahkota kerajaan, dan setiap imam adalah raja.”

Orang-orang yang mahkotanya telah dicukur adalah para imam – para imam dari gereja-gereja Kristen murtad – dan lingkaran pada mahkota mereka, melambangkan matahari. Yang berasal dari ajaran Babilon! Tetapi apakah benar bahwa mereka yang memiliki “meterai Allah” dilindungi oleh serdadu-serdadu Arab? Apa yang kita mengerti mengenai “meterai Allah”?

Dalam Wahyu 7 meterai Allah ditunjukkan sebagai yang ditanamkan pada-dahi pengikut-Nya pada zaman akhir untuk melindungi mereka dari penghakiman Allah. Alkitab dengan jelas menunjukkan bahwa “meterai Allah” melambangkan hari Sabat dalam hukum keempat. Apakah bangsa-bangsa Arab melindungi mereka, yang memelihara hari Sabat dalam hukum keempat?

Perhatikan catatan Dr. B.G. Wilkinson dalam pelajaran kebangkitan dan penyebaran iman Kekristenan mula-mula. Ia memberikan informasi yang luar biasa mengenai kejadian dalam kurun waktu sejarah gereja yang telah disebutkan tadi. “Dalam abad mula-mula era Kekristenan, gereja-gereja di sebelah Timur (bukan di Barat atau Gereja Latin) seringkali disebut gereja orang Asiria, juga sering disebutkan sebagai gereja Nestoria (yang memelihara hari Sabat yang benar) dengan berhasil tersebar di seluruh Asia dan di bagian Timur, tetapi tetap terpisah dari gereja-gereja di Barat, khususnya Kekristenan murtad. Umat-umat Kristen sejati ini menjadi pengajar-pengajar bagi orang Saracen (Arab dari Timur) ini. Dan merekalah yang membangun sistem pendidikan di Siria, Mesopotamia, daerah Turki, Tibet, Cina, India, Selon, dan daerah-daerah lain. Bangsa-bangsa Arab, seperti halnya bangsa-bangsa Persia membela Kristen dari Asiria, karena mereka dapati bahwa mereka dibutuhkan pada masa-masa awal kekuasaan mereka, untuk bergantung pada sekolah-sekolah yang sangat bagus yang telah dibangun oleh gereja. Ilmu pengobatan sangatlah maju di tangan Gereja-gereja dari Timur (mereka memiliki tangan kanan Injil itu, pekabaran kesehatan). Para petinggi Arab dan bagian administrasinya memperkerjakan anggota gereja ini sebagai administrator dan wakil-wakil kerajaan… umat-umat Kristen dari Asiria mengalami penderitaan yang kecil di tangan orang-orang Muslim, tetapi mengalami penderitaan besar di tangan pemerintahan Jesuit (Roma Kepausan). Pemimpin Gereja dari Timur yang merasakan bahwa kekuasaan Kerajaan Persia akan segera selesai, berturut-turut mendapatkan perjanjian perlindungan dan kebebasan beribadah dengan syarat umat-umat Kristen harus membayar upeti… Kekebalan yang diberikan Abubakar ini tidak hanya disetujui oleh Omar Penerusnya, tetapi bahkan ditambahkan dengan kebebasan dari pajak…”

“Ketika kerajaan Arab telah selesai dibangun, kerajaan ini membangun Bagdad, ibu kotanya yang megah. Gereja-gereja Timur memindahkan ibukota kerohaniannya dari Seleukia ke Bagdad, dan diam di sana selama 500 tahun ke depan.”

Bukankah ini sebuah penggenapan yang luar biasa dari sangkakala kelima? Edward Gibbon menekankan pernyataan Dr. Wilkinson’s. Ia mengatakan, “Kepada umat Kristen yang dalam gengamannya (umat-umat Kristen sejati, bukan yang murtad yang dianiaya oleh bangsa-bangsa Arab); Muhammad memberikan jaminan keamanan kepada orang-orang ini, kebebasan berdagang, kebebasan memiliki harta-benda, dan toleransi dalam ibadah mereka.”

Sekarang kita tiba dalam nubuatan mengenai penyiksaan dan menyakiti manusia “lima bulan lamanya”. Apakah maksud dari “lima bulan lamanya” itu? Kita akan lanjutkan dalam pelajaran selanjutnya.

 

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *