Memandang Superhero atau Yesus?

fans-fanatik-superhero-bunuh-tiga-anggota-klrga Copy

 

[AkhirZaman.org] Pasti Anda tidak asing dengan istilah berikut: Dengan Memandang Engkau Diubahkan. Mungkin kisah di bawah ini akan membuktikan kebenaran peribahasa itu.

Seorang fans fanatik superhero tengah diburu polisi Inggris karena diduga telah membunuh tiga anggota keluarganya sendiri. Polisi menemukan jenazah ketiganya dalam sebuah rumah di Didcot, Oxfordshire, Inggris pada Sabtu 23 Mei 2015.

Pria yang bernama Jed Allen tersebut menjadi tersangka utama pembunuhan ayahnya sendiri, Philip Howard (44), ibunya Jan Jordon (48), dan adiknya Derin Jordon (6). Kepolisan Thames Valley menurunkan sekira 100 petugasnya untuk mencari pria yang terobsesi dengan tokoh komik Marvel itu.

Kepolisan Thames Valley menemukan jenazah setelah mendapat telefon dari seorang warga. “Seorang warga Vicarage Road menelefon kami pada pukul 08.23, Sabtu 23 Mei 2015,” ujar Kepala Unit Reserse Kriminal Thames Valley, Chris Ward.

Kepolisian juga mengumumkan agar warga berhati-hati bila menemukan pemuda dengan ciri-ciri seperti Allen, yaitu berjambang layaknya tokoh superhero Wolverine, bertato laba-laba di tangan kiri, berperawakan kekar, dengan tinggi 1,8 meter.

Pria yang pernah menjadi pembina olahraga di Universitas Oxford itu ditemukan memiliki foto dirinya yang berpose seabagai Wolverine dengan kuku dari pisau. Akun sosial media miliknya juga menunjukkan dia memiliki ketertarikan dengan tokoh komik lainnya seperti The Punisher dan Venom, musuh Spiderman. http://goo.gl/QNcz93

Dengan fakta kisah di atas ada suatu kebenaran bahwa dengan memandanglah kita akan diubahkan. Mungkin pada kenyataannya Allen tidak memandang tokoh komik idolanya dalam arti yang sesungguhnya. Namun apakah arti memandang yang dimaksud? Memikirkan, memfokuskan perhatian dan fokus, serta mengidolakan seorang tokoh hingga karakter dari tokoh itu menjadi karakter dari orang yang mengidolakan.

Saudara, apa yang kita lihat, dengar dan kita renungkan serta pikirkan itulah yang akan mengubahkan karakter kita. Dalam perkara rohani ini pula yang berlaku. Siapakah yang kita pandang yang kelak akan membentuk karakter kita? Yesus atau manusia?

Bila tontonan yang dipenuhi dengan ketamakan dan pengkhianatan yang kita nikmati tiap hari maka kita akan dibentuk seperti halnya Yudas yang Alkitab catat bahwa cinta akan uanglah yang pada akhirnya membuat dia menjual dan mengkhianati Yesus.

Paulus mengatakan supaya kita “memandang kepada Yesus” (Ibrani 12:2, KJV). Namun siapakah Yesus yang dimaksud oleh Paulus untuk kita pandang? Masih di ayat 2 plus ayat 3, Paulus menyebutkan Yesus yang bagaimanakah yang harus kita pandang: Dia dalah Yesus “yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah. Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa.”

Mari kita garis bawahi tiga kalimat yang bercetak tebal. Pertama, Yesus yang tekun memikul salib. Apakah salib itu sesuatub yang menyenangkan? Tidak. Apakah Dia dapat memilih salib seperti apa yang harus dipikulNya? Tentu saja tidak. Itu adalah lambang kutuk dosa yang Dia pilih tanggung demi menggantikan tempat kita orang berdosa. Apa maksud semunya itu? Yesus yang memikul salib adalah Yesus yang mau berkorban demi orang lain. Dia bukanlah Sosok yang mengejar kenikmatan sementara orang-orang di sekitarnya berada dalam penderitaan.

Lalu bagaimana dengan Yesus yang duduk di sebelah kanan takhta Allah? Ibrani 10:12 juga mencatat topik yang sama, “Tetapi Ia, setelah mempersembahkan hanya satu korban saja karena dosa, Ia duduk untuk selama-lamanya di sebelah kanan Allah.” Namun ayat 14 menyatakan apa yg dilakukanNya sementara duduk di sebelah kanan takhta Allah setelah kenaikannya ke sorga, “Sebab oleh satu korban saja Ia telah menyempurnakan untuk selama-lamanya mereka yang Ia kuduskan.” Yesus adalah Tuhan yang bekerja penuh dengan kerelaan untuk berkorban demi kebaikan manusia supaya mereka (kita) dapat disempurnakan (bebas dari dosa).

Dan yang terakhir adalah Yesus yang tekun menanggung bantahan (perlawanan) dari musuh-musuhNya ketika Dia bekerja dalam rencana keselamatan sewaktu Dia berada di dunia ini. Ketika mendapat perlawanan dari para musuhNya melalui fitnahan, apakah Dia membalas dengan cara yang sama? Tidak. Ketika didera oleh para prajurit Roma apakah Dia memerintahkan bala malaikat sorga untuk membinasakan mereka? Dia malah mendoakan mereka karena ketidaktahuan untuk yang yang telah mereka perbuat. Pada saat mata dan telingaNya melihat dan mendengar tertawaan yang penuh hinaan apakah membuat Dia pada akhirnya membenci mereka? Tidak, Dia kasihan melihat perbuatan mereka.

Yesus yang kita harus pandang adalah Tuhan yang berkorban demi orang lain supaya mereka pun boleh menikmati sorga bersamaNya. Yesus yang saudara dan saya harus pikirkan adalah Allah yang berusaha menolong kita untuk berhenti berbuat dosa. Dan Kristus yang kita harus renungkan adalah kasihNya terhadap musuh-musuhNya.

Bilamana kita memikirkan dan merenungkan Yesus yang demikian maka kita akan diubahkan untuk memiliki karakter yang rela berkorban, bekerja dengan penuh belaskasihan demi kebaikan orang lain, dan yang sangat penting: mau bergumul untuk meninggalkan dosa serta membencinya.

Yesus berkata, “Pada waktu itu kamu akan diserahkan supaya disiksa, dan kamu akan dibunuh dan akan dibenci semua bangsa oleh karena nama-Ku” (Matius 24:9). Suatu saat nanti, dan mungkin tidak lama lagi kita akan tiba pada masa kesukaran itu. Bila kita tekun memandang kepada Yesus, maka sikap yang kita tunjukkan bilamana musuh-musuh kita menyerang, maka kita akan berdoa bagi pertobatan mereka oleh karena kita mengasihi mereka, dan kita akan dikuatkan untuk tetap setia untuk tidak menyangkal iman kita kepada Yesus.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *