[RH] WAHYU ALLAH

“Dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita: ‘Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan diri‘-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah; yang dipercaya di dalam dunia, diangkat dalam kemuliaan (1 Timotius 3:16).

[AkhirZaman.org] Tetapi sementara memang benar bahwa Allah dapat dilihat di alam, ini tidak mendukung pernyataan bahwa setelah kejatuhan pengetahuan sempurna tentang Allah dinyatakan dalam dunia alami kepada Adam dan keturunannya. Alam dapat menyampaikan pelajaran-pelajarannya kepada manusia dalam kemurniannya; tetapi pelanggaran membawa kutuk pada alam, dan mengadakan campur tangan antara alam dan Allah alam. Sekiranya Adam dan Hawa tidak pernah mendurhaka pada Pencipta mereka, sekiranya mereka tetap pada jalan kejujuran yang sempurna, maka mereka dapat mengenal dan mengerti Allah. Tetapi ketika mereka mendengar suara si penggoda, dan berdosa terhadap Allah, terang jubah kemurnian surgawi berpisah dari mereka; dan dalam berpisah dengan jubah kemurnian, mereka menarik untuk mereka jubah kegelapan tidak mengenal Allah. Terang yang jelas dan sempurna yang selama ini mengelilingi mereka menerangi segala sesuatu yang mereka dekati; tetapi hilangnya terang surga tersebut, keturunan Adam tidak lagi dapat menelusuri tabiat Allah dalam pekerjaan yang diciptakan-Nya.

Perkara-perkara alam yang kita lihat sekarang hanya memberi kita sedikit wawasan tentang keindahan dan kemuliaan Eden; yakni dunia alami, dengan suara yang tidak dapat salah, memberitakan tentang kemuliaan Allah. Dalam perkara-perkara di alam, yang telah tercemar dengan kutuk dosa, masih banyak peninggalan-peninggalan yang indah. Oknum yang mahakuasa, besar dalam kebaikan, dalam kemurahan, dalam kasih, menciptakan bumi, bahkan dalam keadaannya yang terkutuk masih menanamkan kebenaran-kebenaran sehubungan dengan kemahiran Seniman Agung. Dalam buku alam yang terbuka bagi kita ini—dalam keindahan bunga-bunga yang semerbak, dengan bermacam-macam warnanya yang enak—Allah memberikan kepada kita pernyataan tentang Kasih-Nya yang tidak dapat salah. Setelah pelanggaran Adam, Allah dapat saja membinasakan setiap kuntum yang terbuka dan bunga yang mekar, atau la dapat saja mengambil keharumannya, yang begitu menyenangkan pikiran. Di bumi, yang layu dan ternoda oleh kutuk, pada tanaman berduri, onak, duri, lalang, kita dapat membaca hukum pengapkiran; tetapi dalam warna yang sedap dan keharuman bunga-bunga, kita dapat mengetahui bahwa Allah masih mengasihi kita, bahwa kemurahan-Nya tidak seluruhnya ditarik dari bumi.

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *