[RH] SALINAN TABIAT KRISTUS

1396026 40379472 Copy

“Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi” (Matius 5:17, 18).

[AkhirZaman.org] Dalam dunia Kristen juga banyak yang mempunyai selubung di hadapan mata dan hati mereka. Mereka tidak melihat akhir dari apa yang telah dilakukan. Mereka tidak melihat bahwa hal itu hanyalah merupakan hukum upacara yang telah berakhir pada kematian Kristus. 

Beratlah selubung yang menggelapkan pengertian mereka. Hati banyak orang sedang berperang dengan Allah. Mereka tidak tunduk pada hukum-Nya. Hanya bilamana mereka menjadi sesuai dengan hukum pemerintahan-Nya, barulah Kristus ada artinya bagi mereka. Mereka boleh saja membicarakan tentang Kristus sebagai Juruselamat mereka; tetapi akhirnya la akan berkata kepada mereka, Aku tidak mengenal kamu. Kamu tidak mengadakan pertobatan yang tulen terhadap Allah atas pelanggaran hukum-Nya yang kudus, dan kamu tidak dapat memiliki iman yang tulen di dalam Aku, karena adalah tugas-Ku meninggikan hukum Allah.

Paulus tidak menyatakan baik hukum moral maupun hukum upacara sebagaimana para pendeta di zaman kita coba-coba lakukan. Beberapa orang memelihara sikap antipati seperti itu terhadap hukum Allah sehingga mereka akan pergi ke luar untuk mencela dan menodainya. Dengan demikian mereka memandang rendah dan menghina kebesaran dan kemuliaan Allah.

Hukum moral tidak pernah menjadi lambang atau bayangan. Itu sudah ada sebelum penciptaan manusia, dan akan bertahan selama takhta Allah ada. Allah tidak dapat mengubah atau mengganti satu perintah pun dari hukum-Nya supaya dapat menyelamatkan manusia; karena hukum itu adalah dasar pemerintahan-Nya. Itu tidak dapat diubah, tak dapat diganti, kekal, dan abadi. Supaya manusia dapat diselamatkan, dan demi kehormatan hukum yang harus dipertahankan, adalah perlu bagi Anak Allah mempersembahkan diri-Nya sendiri sebagai suatu korban untuk dosa. Ia yang tidak mengenal dosa menjadi dosa karena kita. Ia mati untuk kita di Kalvari. Kematian-Nya menunjukkan kasih Allah yang luar biasa bagi manusia, dan kekekalan hukum-Nya.

Dalam khotbah di atas gunung, Kristus memaklumkan, “Janganlah kamu menyangka bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi: Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi” (Matius 5:17, 18).

 

 

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *