SIAPA ITU YESUS?

yesus brjln di atas air Copy


[AkhirZaman.org]
 Jika sebagai umat Tuhan Anda mendapat pertanyaan seperti judul di atas, apa yang menjadi jawaban Anda? Atau ke mana Anda akan mencari jawaban untuk pertanyaan itu? Ingat, issue tentang Yesus adalah satu topic yang akan digunakan Setan untuk menyesatkan orang banyak.

Lukas 24:23, 24 mengatakan tentang itu kepada kita, “Pada waktu itu jika orang berkata kepada kamu: Lihat, Mesias ada di sini, atau Mesias ada di sana, jangan kamu percaya. Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga.”

Memang secara keseluruhan ayat itu tidak berbicara banyak tentang identitas Yesus, namun mengenai amaran kepada kita untuk waspada karena akan muncul beberapa orang yang mengaku dirinya sebagai Yesus atau Mesias dan menipu banyak orang, bahkan mungkin di antaranya adalah orang-orang pilihan juga (umat Tuhan). Namun karena ini berhubungan dengan Yesus, maka perlu bagi kita untuk mengenali identitas Yesus dan segala sesuatu yang berhubungan dengan Dia. Jika tidak, kita berada dalam bahaya untuk tertipu!

Pertanyaannya adalah dari mana kita belajar tentang Yesus dan bagaimana supaya tidak disesatkan?

Dalam industry film, seringkali melalui drama yang menghadirkan sisi penderitaan Yesus yang begitu mencengkeram, media dengan segarnya menggambarkan tokoh di abad pertama ini dengan banyak pertanyaan apakah Yesus lebih dari sekedar manusia.

Beberapa waktu lalu Saluran National Geographic menayangkan siaran pertamanya tentang Yesus dari kisah buku “Killing Jesus on Sunday (Membunuh Yesus Pada Hari Minggu)” pada tanggal 29 Maret 2015. Tayangan ini menarik pemirsa terbanyak dalam sejarah – lebih dari 3,7 juta penonton. Pada moment sekitar Paskah beberapa pecan lalu, pencarian google untuk “Jesus Christ” melonjak 53 persen. Sedangkan dari tayangan seri singkat A.D.: The Bible Continues diluncurkan pada tanggal 5 April 2015 dengan judul “The Tomb is Open (Kubur yang Terbuka)” dan akan menerbitkan episode mingguan 12 seri, dan berdurasi satu jam per episodenya.

Apakah sungguh ada sebuah perkembangan yang menarik akan Yesus Kristus dalam kebudayaan kita? Apakah orang sedang mencari-cari kebenaran mengenai Kristus? Apakah takaran yang dihadirkan dalam program-program ini memberikan sebuah pemahaman yang lebih akurat mengenai Mesias? Apakah rating pemecah rekor oleh pemirsa yang menyaksikan tayangan “Killing Jesus on Sunday” memberikan jaminan bagi kita bahwa kita mendengarkan fakta sebagaimana adanya dalam Alkitab?

Anda mungkin terkejut saat mendengar sutradara dari film “Killing Jesus on Sunday” mengatakan, “Kita ingin menggambarkan Yesus sebagai tokoh yang berotot, seseorang yang seperti bintang rock pada zamannya.”

Mereka mencoba untuk menggambarkan karakter Yesus yang lebih garang, Yesus berdarah kaukasia dengan mata yang biru dan beraksen Inggris. Mereka ingin memberi kesan kepada pemirsa tayangan itu mengenai Seorang Juruselamat dengan semangat dan kekuatan.

Tetapi Bill O’Reilly, penulis dari buku yang mana film “Killing Jesus on Sunday” diambil, mungkin memberikan komentar yang akan membuat kita terheran-heran. Dia berkata: “Masalah keilahian Yesus adalah terserah tafsiran dalam produksi saluran National Geographic juga, jadi para pemirsa ditinggalkan untuk membuat panggilan mereka sendiri. Yesus sendiri digambarkan mengalami masa keraguan, pada suatu kali berpaling pada murid-Nya siapa menurut mereka dan orang-orang diri-Nya.”

Sutradara pertunjukan tersebut menambahkan, “Saya harap kita terus sisakan unsur keraguan, karena kalau tidak demikian maka Ia bukanlah manusia.” Dia kembali berkata bahwa mukjizat Kristus “ditinggalkan pada tafsiran dari penonton.”

Dalam sebuah adegan saat Yesus memegang seorang anak yang sedang sakit yang lalu membaik, muncul pertanyaan apakah itu sebuah mukjizat? Dan jawaban sutradara itu sungguh di luar dugaan kita. Dia berkata: “Bisa ya, bisa tidak, mukjizat yang Anda lihat… bisa saja kebetulan.” Dan untuk semakin meninggalkan keraguan bagi siapa saja yang menyaksikannya, dalam tayangan itu dengan sengaja tidak ditayangkan saat Yesus berjalan di atas air atau membangkitkan orang mati.

Tetapi kata “mungkin” bukanlah kata yang netral. Film tersebut dengan jelas menggambarkan Yesus sebagai manusia bukannya ilahi, dimulai dengan keraguan akan keilahian-Nya. Akan tetapi Alkitab dengan jelas menggambarkan Yesus sebagai seseorang yang memahami alamiah keilahian-Nya, bahkan saat ia masih anak-anak, saat ia berkata pada orang tuanya, “Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?” (Lukas 2:49).

Sebuah poling barna yang baru saja dilakukan membawakan campuran kepercayaan ini mengenai Yesus di antara orang Amerika. Sementara 92 persen percaya bahwa Yesus adalah tokoh yang nyata, hanya 56 persen yang percaya bahwa Ia adalah Tuhan.

Meskipun Alkitab secara berulangkali menggambarkan Yesus sebagai Pribadi “yang tidak mengenal dosa” (2 Korintus 5:21) dan darah-Nya “sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat” (1 Petrus 1:19), namun lebih dari setengah orang Amerika percaya bahwa Yesus melakukan dosa sama seperti orang lain.

Siapakah Yesus yang sebenarnya? Di hari-hari akhir kita perlu mengetahui bahwa akan ada lebih kepalsuan dan ketidakbenaran akan catatan Yesus dan misi-Nya dalam kebudayaan kita. Manakah yang seharusnya menjadi sumber literature kita untuk mendapatkan jawaban mengenai siapakah Yesus itu – kepada tayangan-tayangan Hollywood, ataukah Firman Tuhan yang tertulis?

Nabi Yesaya dalam bukunya pasal yang ke 8:20 (KJV) mengatakan, “’Carilah hukum (pengajaran) dan kesaksian!’ Siapa yang tidak berbicara sesuai dengan perkataan itu, karena tidak ada terang di dalam mereka.”

Kami tidak berkata bahwa tidak benar untuk membaca atau mempelajari tentang kehidupan Yesus dari sumber-sumber selain Alkitab, namun jika itu tidak sesuai dengan perkataan kebenaran Firman Tuhan maka kita sangat perlu untuk menghentikan penyelidikan kita dari sumber itu. Mengapa? Nabi Yesaya dalam ayat di atas dengan tegas mengatakan “karena tidak ada terang di dalam mereka.”

Apakah itu terang? Di dalam Maleakhi 4:2 mengatakan, “Tetapi kamu yang takut akan nama-Ku, bagimu akan terbit surya (matahari) kebenaran dengan kesembuhan pada sayapnya . . . ”

Dalam Mazmur 119:105 Daud menuliskan, “Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.”

Dan kembali di dalam kitab Mazmur pasal yang 84:12 mengatakan, “Sebab TUHAN Allah adalah matahari (terang) dan perisai.”

Bila kita menggabungkan ketiga ayat tersebut maka terang adalah kebenaran Firman Tuhan Yesus. Dan bila nabi Yesaya mengatakan bilamana berbagai sumber yang memberikan kesaksian tentang Yesus namun tidak selaras dengan yang Alkitab tuliskan, maka dengan pasti di sana tidak ada kebenaran tentang Yesus. Masihkah kita terus untuk melihat, membaca, dan menyaksikan semuanya itu jika ternyata tidak memberikan gambaran yang benar mengenai Yesus?

Rasul Paulus mengatakan kepada kita di dalam 1 Tesalonika 5:21 untuk “ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik.” Jika ternyata setelah mengalami pengujian dan kita dapati itu tidak baik, masihkah kita pertahankan? Tentu saja Anda tahu jawabannya.

Rasul Paulus memberikan nasihat kepada kita sekarang ini untuk meneladani umat Tuhan di Berea. Karena Kisah 17:11 mengatakan, “Orang-orang Yahudi di kota itu lebih baik hatinya dari pada orang-orang Yahudi di Tesalonika, karena mereka menerima firman itu dengan segala kerelaan hati dan setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui, apakah semuanya itu benar demikian.”

Satu hal yang rasul Paulus puji dari orang-orang di Berea adalah karena ketekunan mereka untuk menyelidiki Kitab Suci supaya mereka dapat mengetahui apakah segala yang mereka dengar dan saksikan apakah benar dan selaras dengan Firman Tuhan atau bertentangan.

Sebagaimana orang-orang Berea melakukannya, begitulah seharusnya sikap kita secara pribadi maupun kelompok. Sudahkah Anda yakin bahwa yang selama ini Anda percaya benar seperti yang Tuhan kehendaki, atau malah menjerumuskan orang kepada kebinasaan kekal. Raja Salomo di dalam Amsal 14:12 memberikan nasihat kepada kita, “Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut.”

Dan berada di hari-hari terakhir menjelang kedatangan Tuhan yang tak lama lagi, tentunya semakin mendesak dan begitu perlu buat kita masing-masing untuk tekun membuka Alkitab dn menyelidikinya di bawah tuntunan Roh Kudus.

Kembali kepada perkataan Yesus di dalam Matius 24:23, 24 haruslah membangunkan kewaspadaan kita secara penuh: “Pada waktu itu jika orang berkata kepada kamu: Lihat, Mesias ada di sini, atau Mesias ada di sana, jangan kamu percaya. Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga.”

Dan bila Anda melihat kepada keseluruhan Matius 24 di mana Yesus mengajar para murid dan juga kepada kita mengenai bebagai kejadian yang akan mendahului kedatangan Kristus, maka 4 kali Yesus memberikan amaran supaya kita waspada kepada penyesatan (ayat 4, 5, 11, dan 24).

Apakah Anda type orang yang percaya dengan perkataan Firman Tuhan, khususnya jika Yesus yang mengucapkannya langsung dari mulut-Nya? Jika pertanyaan itu ditujukan kepada saya maka tanpa berpikir panjang saya akan menjawab, “Iya, saya percaya yang Firman Tuhan sampaikan, terkhusus jika Yesus sendiri yang mengucapkan langsung dari bibir-Nya.”

Jika Yesus mengatakan supaya kita lebih waspada terhadap penyesatan menjelang datang-Nya hari Tuhan yang penuh dengan kemuliaan itu, maka yang perlu Anda dan saya lakukan adalah ketekunan yang sungguh membuka Alkitab Anda.

Apa yang tayangan “Killing Jesus on Sunday (Membunuh Yesus Pada Hari Minggu)” dan “The Tomb is Open (Kubur yang Terbuka)” sajikan memberikan kepada kita gambaran bahwa penyesatan sudah semakin terbuka di saat-saat terakhir sebelum Tuhan datang.

Kalau kita begitu tersihir oleh apa yang dikatakan hiburan-hiburan populer katakan mengenai Sang Juru Selamat, akankah kita sungguh mengenali Yesus yang sejati?

Kalau Anda melihat pada Alkitab, itu secara tidak diragukan lagi mengungkapkan pada kita Kristus adalah Putra Tuhan yang ilahi. Dan ribuan orang skeptic yang memunculkan keraguan tidak dapat begitu saja menyingkirkan iman Anda.

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *