[RH] MAKSUD HUKUM UPACARA

Maksud Hukum Upacara

“Sebab jikalau kamu percaya kepada Musa, tentu kamu akan percaya juga kepadaKu, sebab ia telah menulis tentang Aku. Tetapi jikalau kamu tidak percaya akan apa yang ditulisnya, bagaimanakah kamu akan percaya akan apa yang Kukatakan?" Yohanes 5:46,47.

[AkhirZaman.org] Maksud Hukum Upacara. Berawal dari Hukum Allah sudah ada sebelum penciptaan manusia atau sekiranya Adam tidak sampai berdosa. Setelah pelanggaran Adam prinsip-prinsip hukum itu tidak berubah, tetapi dengan tegas diatur dan ditekankan untuk menghadapi manusia dalam keadaannya yang jatuh. Kristus, dalam suatu perembukan dengan Bapa-Nya, melembagakan sistem persembahan-persembahan korban; sehingga maut; gantinya segera menimpa si pelanggar, harus dialihkan kepada suatu korban yang harus menggambarkan lebih dahulu akan persembahan yang besar dan sempurna yaitu Anak Allah.

Dosa orang banyak dialihkan, dalam gambaran kepada imam yang bertugas, yang adalah seorang penengah untuk orang banyak. Imam itu sendiri tidak dapat menjadi persembahan untuk dosa, dan mengadakan pendamaian dengan nyawanya sendiri, karena la juga seorang berdosa. Itu sebabnya, gantinya menderita kematiannya sendiri, ia menyembelih seekor anak domba yang tidak bercacat; hukuman terhadap dosa dialihkan kepada binatang yang tidak berdosa, yang dengan demikian segera menjadi penggantinya, dan melambangkan persembahan yang sempurna yaitu Yesus Kristus. Melalui darah korban ini, manusia berharap oleh iman kepada darah Kristus yang akan mendamaikan dosa-dosa dunia.

Jika sekiranya Adam tidak melanggar hukum Allah, maka hukum upacara tidak pernah akan dilembagakan. lnjil kabar baik pertama kali diberikan kepada Adam dalam pernyataan yang disampaikan kepadanya bahwa benih perempuan akan meremukkan kepala ular; dan pernyataan itu disampaikan melalui generasi berturut-turut sampai kepada Nuh, Abraham, dan Musa. Pengetahuan mengenai hukum Allah, dan rencana keselamatan disampaikan kepada Adam dan Hawa oleh Kristus sendiri. Dengan hati-hati mereka menyimpan pelanggaran yang penting itu, dan meneruskannya dengan perkataan di mulut, kepada anak-anak mereka, dan kepada anak-anak dari anak-anak itu. Begitulah pengetahuan tentang hukum Allah dipelihara.

Manusia hidup hampir seribu tahun pada zaman itu, dan malaikat-malaikat mengunjungi mereka dengan petunjuk langsung dari Kristus. Penyembahan terhadap Allah melalui persembahan-persembahan korban didirikan dan mereka yang takut akan Allah mengakui dosa mereka di hadapan-Nya, dan berharap dengan hormat dan kepercayaan kudus pada kedatangan Bintang Timur, yang harus membimbing anak-anak Adam yang jatuh ke surga, melalui pertobatan kepada Allah dan iman pada Tuhan dan Juruselamat kita Yesus Kristus.

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *