[RH] PERTOBATAN YANG TIDAK TETAP

noronha Copy

“Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetuk; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku. Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Akupun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhtaNya” (Wahyu 3:20, 21).

[AkhirZaman.org] Orang mungkin mengatakan, Mengapakah pekabaran ini senantiasa terdengar di telinga kita? Oleh sebab engkau belum bertobat dengan sungguh-sungguh. Engkau tidak hidup dalam Kristus dan tidak memiliki Kristus tinggal di dalam. Bilamana satu berhala disingkirkan dari jiwa, Setan telah menyediakan yang lain untuk menggantikannya. Kecuali engkau mengadakan suatu penyerahan yang utuh kepada Kristus dan hidup bergaul dengan Dia, kecuali engkau menjadikan Dia Penasihatmu, engkau akan mendapati bahwa hatimu, terbuka untuk pemikiran-pemikiran jahat, yang dengan mudah menyeleweng dari pelayanan bagi Allah kepada pelayanan diri sendiri.

Sewaktu-waktu engkau mungkin mempunyai suatu kerinduan untuk bertobat. Tetapi kecuali engkau bertekad mengadakan reformasi dan mempraktikkan kebenaran-kebenaran yang telah engkau pelajari, kecuali engkau memiliki iman yang giat dan bekerja, iman yang senantiasa meningkat dalam kekuatan, maka penobatanmu adalah seperti embun pagi. Tidak akan memberi kelegaan yang permanen kepada jiwa. Suatu pertobatan yang disebabkan oleh penggunaan perasaan yang tidak tetap adalah suatu pertobatan yang perlu disesali, karena yang begitu menyesatkan. Penggunaan perasaan yang keras, yang tidak menghasilkan buah-buah kebenaran perdamaian di dalam dirimu, meninggalkan engkau dalam suatu keadaan yang lebih buruk daripada keadaanmu sebelumnya.

Setiap hari si penggoda akan berada di jalanmu dengan suatu alasan menyesatkan dan dapat dipercaya atas pelayanan dirimu sendiri, menyenangkan dirimu sendiri, maka engkau akan jatuh kembali ke dalam praktik-praktikmu yang lama, melalaikan pekerjaan melayani Allah, yang olehnya engkau akan mencapai pengharapan dan penghiburan serta jaminan.

Allah memerlukan pelayanan sukarela—suatu pelayanan yang diilhami oleh kasih Yesus dalam hati. Allah tidak pernah puas dengan pelayanan setengah hati dan mementingkan diri sendiri. la menuntut segenap hati itu, kasih yang tak terbagi, dan iman serta kepercayaan yang lengkap pada kuasa-Nya untuk menyelamatkan dari dosa….

Allah akan menghormati dan meninggikan setiap jiwa yang hatinya benar dan sungguh-sungguh yang sedang berusaha untuk berjalan di hadapan-Nya dalam kesempurnaan kasih karunia Kristus. Tuhan Yesus tidak pernah akan meninggalkan atau membiarkan satu jiwa sederhana yang gemetar…. Dapatkah kita dengan daya tanggap yang tajam dan disucikan menghargai kekuatan janji-janji Allah, dan mengenakan janji-janji itu kepada diri kita sendiri secara pribadi, bukan oleh sebab kita layak, melainkan oleh sebab Kristus yang layak, bukan oleh sebab kita benar, melainkan oleh sebab dengan iman yang hidup kita menuntut kebenaran Kristus demi keselamatan kita’?

Manuscript 125, 1901.

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *