Rubuhnya “Tembok Berlin” Dua Ribu Tahun Silam

berlintmbk Copy

 

[AkhirZaman.org] Dibangun pada 1961, Tembok Berlin membagi dua ibukota Jerman itu selama hampir tiga dekade dan merupakan bagian penting dalam Perang Dingin antara Amerika dan para sekutunya dengan Uni Soviet seusai Perang Dunia II. Tembok itu memisahkan Jerman Timur yang bersekutu dengan Soviet dengan Jerman Barat, yang diduduki Amerika, Perancis dan Inggris.

Tembok sepanjang 16 kilometer itu dibangun agar warga di bagian timur tidak bisa masuk ke bagian barat. Tembok itu memisahkan wilayah, memecah keluarga dan menghancurkan persahabatan.

Namun semuanya itu berakhir ketika pada tanggal 9 November 1989, pemerintah Jerman Timur mengakhiri larangan perjalanan ke Jerman Barat setelah terjadi demonstrasi. Demonstran berkerumun di tembok itu, memanjatnya dan melompati pagar-pagar, menghancurkannya dan bergabung dengan warga Jerman Barat yang bersorak ria. Tidak satupun tembakan dilepaskan. Pembukaan perbatasan itu menjadi momen penting dalam runtuhnya komunisme. Dan pada akhirnya Jerman Barat dan Timur sungguh-sungguh kembali bersatu pada 3 Oktober 1990.

Dua ribu tahun silam juga telah dirubuhkan tembok yang jauh lebih besar. Selama ribuan tahun kita “sebagai orang-orang bukan Yahudi menurut daging” (Efesus 2: 11) telah dipisahkan oleh tembok yang tidak hanya memisahkan kita dengan keluarga, tetapi membuat setiap orang yang “tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan,” menjadi “tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia” (12). Itu semua disebabkan oleh karena kita “tanpa Kristus.”

Namun “dengan mati-Nya (Yesus) sebagai manusia” (ayat 15), Dia “telah merubuhkan tembok pemisah” (ayat 14). Dengan berada “di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu “jauh” (dari orang-orang kudus dan dari Allah), sudah menjadi “dekat” oleh darah Kristus” (ayat 13). “Dialah damai sejahtera kita” (ayat 14).

Dalam Kolose 1:23 Paulus memberikan kesaksian-Nya bahwa karena kematian Yesus maka Injil keselamatan “telah dikabarkan di seluruh alam di bawah langit.” Inilah “rahasia Kristus, yang pada zaman angkatan-angkatan dahulu tidak diberitakan kepada anak-anak manusia, tetapi yang sekarang dinyatakan di dalam Roh kepada rasul-rasul dan nabi-nabi-Nya yang kudus, yaitu bahwa orang-orang bukan Yahudi, karena Berita Injil, turut menjadi ahli-ahli waris dan anggota-anggota tubuh dan peserta dalam janji yang diberikan dalam Kristus Yesus” (Efesus 3:4-6).

Karena Kristus kita menjadi berpengharapan untuk memperoleh keselamatan. “Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah, yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru” (Efesus 2:19, 20).

“Di dalam Dia kita beroleh keberanian dan jalan masuk kepada Allah dengan penuh kepercayaan oleh iman kita kepada-Nya” (Efesus 3:12).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *