Perkembangan Kuasa Pikiran (1)

praying at school Copy

 

Apakah Pendidikan yang Benar Itu?
[AkhirZaman.org] Luasnya Pendidikan yang Benar. Pendidikan yang benar berarti lebih daripada mengambil satu jurusan pelajaran yang tertentu. Hal ini bersifat luas. Itu mencakup perkembangan yang serasi dari segala kesanggupan jasmani dan pikirani. Itu mengajarkan kasih dan takut akan Allah dan adalah satu persiapan untuk melaksanakan dengan setia akan tugas tugas dalam hidup.

Pendidikan yang sepatutnya mencakup bukan hanya disiplin pikiran, tetapi juga latihan yang akan mencapai akhlak yang sehat dan pembawaan yang baik.

Pelajaran yang agung yang terutama dalam segala pendidikan adalah untuk mengetahui dan memahami kehendak Allah. Kita harus berusaha setiap hari dalam hidup kita untuk memperoleh pengetahuan ini. Untuk mempelajari ilmu pengetahuan melalui tafsiran manusia saja berarti memperoleh satu pendidikan yang palsu, tetapi belajar tentang Allah dan Kristus berarti mempelajari ilmu pengetahuan sorga. Kekacauan dalam pendidikan telah timbul oleh sebab hikmat dan pengetahuan Allah tidak ditinggikan.

Pengaruh yang Menentang Persaingan dan Ketamakan yang Mementingkan Diri.
Pada saat seperti sekarang ini, apakah yang menjadi kecenderungan daripada pendidikan yang diberikan? Kepada motivasi apakah ajakan sering diadakan? Untuk kepentingan diri. Banyak daripada pendidikan yang diberikan adalah merupakan satu penyalahgunaan istilah itu sendiri. Di dalam pendidikan yang benar keinginan yang mementingkan diri, kerakusan untuk memperoleh kuasa, diabaikannya hak hak dan kebutuhan umat manusia, yang merupakan kutuk daripada dunia kita ini, menghadapi satu pengaruh yang berlawanan. Rencana Allah dalam hidup ini menyediakan satu tempat bagi setiap manusia. Masing masing harus memperkembangkan bakatnya dengan sesempurrna sempurnanya; dan kesetiaan dalam melakukan hal ini, baik pemberian itu banyak atau sedikit, memberikan hak kepada seseorang untuk memperoleh kehormatan.

Di dalam rencana Allah tidak ada tempat untuk persaingan yang bersifat mementingkan diri. Mereka yang mengukur diri mereka oleh mereka sendiri, dan memperbandingkan mereka di antara diri mereka sendiri, tidaklah bijaksana. (2 Korintus 10:12). Apa saja yang kita lakukan harus dilakukan “sesuai dengan kekuatan yang dianugerahkan Allah.” I Petrus 4:11. Hal itu harus dilakukan “dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan I bukan untuk manusia. Kamu tahu, bahwa dari Tuhanlah kamu akan menerima bagian yang ditentukan bagimu sebagai upah. Kristus adalah tuan dan kamu adalah hamba hambaNya.” Kolose 3:23, 24. Berhargalah pelayanan yang diadakan dan pendidikan yang diperoleh dalam melaksanakan prinsip prinsip ini. Tetapi betapa jauh bedanya kebanyakan pendidikan yang diberikan sekarang ini! Dari sejak tahun tahun permulaan daripada seorang anak hal itu merupakan satu ajakan kepada perlombaan dan persaingan; itu memperkembangkan sifat mementingkan diri, akar segala kejahatan.

mengajar Alkitab pada anak CopyPolanya Telah Diberikan di Taman Eden. Sistim pendidikan yang ditetapkan pada awal dunia ini haruslah menjadi satu pola bagi manusia sepanjang zaman. Sebagai satu ilustrasi dari prinsip prinsipnya sebuah sekolah teladan telah ditetapkan di Taman Eden, rumah kediaman leluhur kita yang pertama. Taman Eden adalah ruang kelasnya, alam adalah buku pelajarannya, Khalik Sendiri adalah gurunya.

Dinyatakan di dalam Diri Guru Agung Itu.
Di dalam melatih murid muridNya, Juruselamat mengikuti sistim pendidikan yang ditetapkan pada awal dunia ini. Pertama tama keduabelas murid itu dipilih, dengan beberapa orang lainnya yang melalui pelayanan kepada kebutuhan mereka dari waktu ke waktu telah menggabungkan diri dengan murid murid itu, membentuk keluarga Yesus. Mereka bersama sama dengan Dia di dalam rumah, di meja makan, di dalam ruangan, dan di ladang. Mereka menemani Dia dalam perjalanan perjalanan Nya, mengambil bagian di dalam ujian dan kesukaran kesukaran Nya, dan, mengambil bagian di dalam pekerjaan Nya.

Kadang kadang Ia mengajar mereka apabila mereka duduk bersama sama di lereng gunung, kadang kadang di tepi laut, atau dari atas perahu nelayan, kadang kadang sementara mereka sedang berjalan. Kapan saja la berkata kata kepada orang banyak, murid murid itu membentuk lingkaran yang lebih dekat kepada Nya. Mereka duduk dekat sekali di samping Nya, agar mereh jangan sampai kehilangan sesuatu dari pengajaran Nya itu. Mereka adalah pendengar pendengar yang penuh perhatian, rindu untuk memahami kebenaran kebenaran yang mereka harus ajarkan di dalam segala negeri dan kepada segala zaman.

Pendidikan yang Benar Bersifat Praktis dan yang Bersifat Mengajar.
Di dalam masa kanak‑kanak dan masa muda latihan yang praktis dan yang bersifat mengajar harus digabungkan, dan pikiran itupun akan dipenuhi dengan pengetahuan.‑. . .

Anak‑anak harus diajar mengambil bagian dalam tugas‑tugas rumah tangga. Mereka harus diberi petunjuk bagaimana caranya menolong bapa dan ibu dalam hal‑hal kecil yang mereka dapat kerjakan. Pikiran mereka harus dilatih untuk berpikir, ingatan mereka harus dilatih untuk mengingat pekerjaan yang telah ditetapkan bagi mereka; dan di dalam melatih mereka dalam kebiasaan‑kebiasaan yang bermanfaat di rumah tangga, mereka sedang dididik dalam melaksanakan tugas‑tugas yang praktis yang cocok dengan usia Mereka.

children studying CopyHal Itu Bukanlah Sesuatu yang dengan Sendirinya Dipilih oleh Orang Muda.
Jenis pendidikan yang akan menyanggupkan orang muda bagi kehidupan yang praktis, dengan sendirinya mereka tidak pilih. Mereka menonjolkan keinginan‑keinginan mereka, apa yang mereka suka dan tidak suka, pilihan dan kecenderungan‑kecenderungan mereka; tetapi jikalau orang tua mempunyai pandangan yang benar tentang Allah, tentang kebenaran, dan tentang pengaruh dan pergaulan‑pergaulan yang harus mengelilingi anak‑anak mereka, maka mereka akan merasa bahwa di atas bahu mereka tertanggung tanggung jawab yang telah diberikan Allah supaya dengan saksama membimbing anak muda yang belum berpengalaman itu.

Hal itu Bukanlah Satu Cara untuk Melepaskan Diri dari Beban Hidup.
Biarlah orang muda diyakinkan dengan pemikiran bahwa pendidikan bukanlah untuk mengajar mereka bagaimana caranya untuk melepaskan diri dari tugas tugas yang tidak menyenangkan dalam hidup dan dari beban beban yang berat; bahwa tujuannya adalah untuk meringankan pekerjaan dengan mengajarkan cara cara yang lebih baik dan tujuan tujuan yang lebih tinggi. Ajarkan kepada mereka bahwa tujuan hidup yang sebenarnya bukanlah untuk memperoleh keuntungan yang sebesar besarnya untuk diri mereka sendiri, melainkan untuk menghormati Khalik mereka dalam melaksanakan bagian mereka akan pekerjaan dalam dunia ini, dan memberikan pertolongan kepada mereka yang lebih lemah dan lebih bodoh.

 

 

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *