PERINGATAN TERAKHIR (1)

3 angels Copy

 

[AkhirZaman.org] Pekabaran Tiga Malaikat dalam Wahyu 14:6-12 saling berhubungan erat. Ketiganya bukan saja membentuk satu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan; ketiganya juga mengikuti urutan yang sangat penting.

Pertama dalam urutan Ilahi muncul pengumuman tentang “Injil kekal” (Wahyu 14:6), yang menekankan tentang kasih karunia Tuhan yang membebaskan dan membenarkan. Kemudian diikuti dengan satu seruan universal untuk “takut akan Allah” dan memuliakan Dia sebagai Pencipta dan Hakim (ayat 7).

Ini adalah urutan yang tidak boleh dibalik dalam ultimatum Tuhan di zaman akhir. Akan tetapi ini juga mengandung jaminan Ilahi bahwa umat Tuhan yang sisa yang setia akan muncul dari krisis terakhir ini dalam seharah gereja (ayat 12).

KEGENAPAN AWAL
Pekabaran-pekabaran tiga malaikat dalam Wahyu 14 telah memperoleh kegenapan awalnya dalam pergerakan Miller (1844) dan setelahnya dalam gerakan pemelihara Sabat. Adalah hal yang memprihatinkan bila ada kekurangan pengetahuan yang besar sehubungan dengan kemunculan dan kemajuaan pekabaran malaikat ketiga. Kegenapan pekabaran tiga malaikat di dalam pengalaman umat Tuhan memberikan keabsahan iman kita.

Pekabaran peringatan secara khusus membuat waspada orang beriman yang sejati terhadap akibat-akibat yang tak terelakkan dari minum anggur Babel (ajaran-ajaran salah. Siapa pun yang minum anggur Babel “akan minum dari anggur murka Allah, yang disediakan tanpa campuran dalam cawan murka-Nya” (Wahyu 14:10).

MURKA ALLAH
Murka Allah bukanlah sekadar metafora yang dapat dijelaskan sebagai pekerjaan hukum alam sebab akibat. Juga ini tidak dapat mewakili emosi ilahi yang menyatakan bagaimana perasaan Allah. sebaliknya, ini melambangkan bagaimana Tuhan telah bertindak dan akan bertindak terhadap dosa dan orang-orang berdosa yang tidak menyatakan penyesalan. Murka Allah adalah suatu kenyataan sejarah yang luar biasa.

Jikalau murka Allah tidak menyatakan upah yang nyata dari dosa, pengorbanan Yesus di kayu salib tidak diperlukan bagi pendamaian dan rekonsilisasi kita dengan Allah. Kebutuhan akan pendamaian didasarkan atas kenyataan tentang murka Allah terhadap dosa. Kasih Allah dan murka Allah keduanya menunjuk kepada suatu kenyataan Ilahi. “Pendamaian adalah niscaya karena manusia berdiri di bawah murka Allah dan penghakiman Allah.” Sebagai akibatnya, semua orang yang sengaja dan pada akhirnya menolak darah Kristus yang mendamaikan akan menerima “murka Anak Domba Allah” (Wahyu 6:16).

Jikalau orang-orang yang berada di antara orang Israel menolak hukum Musa dihukum mati “tanpa belas kasihan” (Ibrani 10:28), “Betapa lebih beratnya hukuman yang harus dijatuhkan atas dia, yang menginjak-injak Anak Allah, yang menganggap najis darah perjanjian yang menguduskannya, dan yang menghina Roh kasih karunia?” (ayat 29, dan juga Yohanes 3:36). “Kematian Kristus membawa kepada para penolak kasih kemurahan-Nya murka dan penghakiman Allah, yang tidak bercampur dengan belas kasihan. Inilah murka Anak Domba.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *