Tujuan-tujuan Disiplin ( 1 )

124659 kidstairs getty Copy

 

Pemerintahan atas Diri adalah Tujuan Utama. 
[AkhirZaman.org] 
Tujuan disiplin ialah mendidik seorang anak untuk memerintah diri. Ia harus diajar bersandar kepada diri sendiri dan mengendalikan diri. Oleh sebab itu segera setelah ia sanggup untuk mengerti, maka daya pikirnya harus dibawa kepada penurutan. Biarlah segala perlakuan terhadap dia diadakan demikian rupa sehingga akan menunjukkan bahwa penurutan itu adalah baik dan masuk di akal. Tolong dia supaya melihat bahwa segala perkara berada di bawah hukum, dan bahwa pelanggaran pada akhirnya menuntun kepada malapetaka dan penderitaan. Bilamana Allah berkata, “Janganlah engkau,” maka dalam kasih Nya Ia mengamarkan kita tentang akibat akibat pelanggaran, agar dapat menyelamatkan kita dari bahaya dan kerugian.

Menaklukkan Kuasa Kemauan.
Tujuan yang sebenarnya daripada teguran dicapai hanya bilamana orang yang berbuat salah itu sendiri dituntun untuk melihat kesalahannya dan kemauannya ditaklukkan agar dapat diperbaiki. Bilamana hal ini terlaksana, tunjukkanlah dia kepada sumber keampunan dan kuasa.

Mereka yang mendidik murid-murid mereka untuk menyadari bahwa ada di dalam diri mereka sendiri untuk menjadi manusia yang terhormat dan bermanfaat adalah orang-orang yang paling berhasil untuk selamanya.

Perbaiki Kebiasaan kebiasaan, Kecenderungan kecenderungan yang Jahat.
Pekerjaan orang tualah untuk mengekang dan membimbing serta mengendalikan. Mereka tidak dapat melakukan satu kejahatan yang lebih selain daripada membiarkan anak-anak mereka memuaskan segala keinginan dan kesukaan mereka yang bersifat kekanak-kanakan, dan membiarkan mereka mengikuti kecenderungan-kecenderungan mereka sendiri; mereka tidak dapat berbuat kesalahan yang lebih besar terhadap anak-anak mereka selain daripada memberikan kesan kepada pikiran anak-anak itu bahwa mereka hidup untuk menyenangkan dan menyukakan diri mereka sendiri, untuk memilih jalan mereka sendiri dan mencari kepelesiran dan teman-teman mereka sendiri…. Anak muda memerlukan orang tua yang mau mendidik dan mendisiplin mereka, memperbaiki kebiasaan-kebiasaan dan kecenderungan mereka yang salah, dan membuangkan kecenderung mereka yang jahat.

Hancurkan Benteng Setan.
kasih ibu CopyPara ibu, nasib anak-anakmu sebagian besar terletak di dalam tanganmu. Jikalau engkau gagal dalam tugas, engkau bisa menempatkan mereka di pihak setan dan menjadikan mereka sebagai alat-alatnya untuk membinasakan jiwa orang orang lain. Atau disiplinmu yang tekun dan teladan hidupmu yang penuh ibadat dapat menuntun mereka kepada Kristus, dan selanjutnya mereka akan mempengaruhi orang lain, dan dengan demikian banyak jiwa akan dapat diselamatkan melalui usahamu.

Biarlah kita cari dengan saksama dan menyelesaikan pekerjaan yang terlewatkan. Marilah kita hancurkan benteng musuh. Marilah kita perbaiki anak-anak kita dengan penuh kemurahan dan memelihara mereka dari kuasa musuh. Jangan tawar hati.

Ajar untuk Menghormati Wewenang Orang Tua dan llahi.
Anak-anak harus dididik, dilatih dan didisiplin sehingga mereka menjadi penurut kepada orang tua, sambil menghormati wewenang mereka. Dengan cara ini sikap hormat terhadap wewenang ilahi akan ditanamkan di dalam hati mereka, dan pendidikan keluarga akan menjadi seperti satu latihan persiapan bagi keluarga yang di dalam sorga. Pendidikan pada masa kanak-kanak dan masa muda harus bersifat demikian rupa sehingga anak-anak akan disiapkan untuk melaksanakan tugas tugas keagamaan mereka, dan dengan cara demikian menjadi layak masuk ke dalam istana sorga.

Tuhan yang menjadi sumber segala pengetahuan telah menyatakan syarat kelayakan kita memasuki sorga yang penuh kesukaan itu, dalam kata-kata, “Berbahagialah mereka yang membasuh jubahnya. Mereka akan memperoleh hak atas pohon kehidupan dan masuk melalui pintu pintu gerbang ke dalam kota itu.” Penurutan kepada hukum hukum Allah adalah harga daripada sorga, dan penurutan kepada orang tua mereka dalam Tuhan adalah pelajaran yang amat penting untuk dipelajari oleh ana- anak.

Penurutan atas Dasar Prinsip, Bukan Paksaan.
Katakan dengan tepat kepada anak-anakmu apa yang engkau tuntut dari mereka. Kemudian biarlah mereka memahami bahwa kata-katamu adalah undang-undang dan harus ditaati. Dengan demikian engkau sedang mendidik mereka untuk menghormati hokum-hukum Allah, yang dengan jelas menyatakan, “Perbuatlah,” dan “Janganlah engkau.” Adalah jauh lebih baik bagi anak lelakimu menurut atas dasar prinsip daripada karena paksaan.

 

 

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *