MENGAPA WAKTU DITUNDA (1)

end-of-time copy

 

[AkhirZaman.org] Melalui artikel-artikel sebelumnya kita telah mengetahui bahwa ajaran tentang Bait Suci bukan saja menjelaskan pentingnya tahun 1844, melainkan juga memberi unsur pemersatu bagi banyak kebenaran teologis, seperti Kedatangan Kedua, penghakiman, pentingnya Sepuluh Hukum, peran sentral Yesus Kristus sebagai wakil dan pengantara manusia, dan kemendesakan waktu dalam penyelesaian perintah Injil.

Suatu tulisan tentang Bait Suci yang semakin meningkat “membuka kepada pandangan kepada sebuah sistem kebenaran yang lengkap, berhubungan dan selaras, yang menunjukkan bahwa tangan Tuhan telah menuntun pergerakan advent yang besar dan menyatakan kewajiban masa kini tentang kedudukan dan pekerjaan umat-Nya.”—The Great Con-troversy, hlm. 423.

Sebagaimana yang dilihat oleh pergerakan Advent berpuluh tahun yang lalu, dan akhirnya masuk kepada abad kedua dari keberadaannya, ajaran tentang Bait Suci menolong menjelaskan mengapa waktunya ditunda terus, telah jauh lewat hari ketika seharusnya Yesus telah kembali ke bumi. Tanpa penjelasan ini, sungguh-sungguh akan sulit bagi kita untuk menghadapi dunia, sebagaimana anak-anak kita sendiri, tahun demi tahun, sementara mengabarkan bahwa kedatangan Yesus sudah amat dekat. Tanpa ajaran tentang Bait Suci, “amat dekat” akan kehilangan arti pentingnya setelah lebih dari satu setengah abad.

Setelah kekecewaan pada tanggal 22 Oktober 1844, orang-orang Advent mula-mula menjelaskan hakekat peristiwa yang telah terjadi, yang menjelaskan Kekecewaan tersebut. Mereka mengetahui bahwa gantinya datang ke bumi untuk menyucikannya dalam penghakiman, Yesus telah memulai fase terakhir dari peran Imam BesarNya di dalam Bait Suci surga. Mereka tetap percaya bahwa akhir dari segala sesuatu sudah dekat. Dengan berlalunya waktu, perhatian utama mereka, sebagaimana yang mereka pahami, adalah untuk memperingatkan orang-orang akan saat penghakiman dan bahwa Yesus akan segera datang.

Namun Tuhan masih memiliki sesuatu yang harus diajarkan kepada umatNya, dan melalui mereka, kepada semua orang yang jujur mencari kebenaran dimana-mana. Apa yang telah berusaha diajarkanNya hanya ditangkap dengan lambat oleh umatNya. Ini bukanlah karena ajaran itu sulit, melainkan karena ini adalah ajaran yang paling ditakuti dan dibenci oleh Setan, dan ajaran yang paling mengganggu untuk dapat diterima oleh orang-orang Kristen yang kebetulan.

Alasan mengapa Yesus tidak datang segera setelah 1844 —pada zaman generasi yang melihat tanda-tanda besar pada matahari, bulan dan bintang—adalah bahwa “umatNya belum siap untuk bertemu dengan Tuhan mereka. Masih diperlukan pekerjaan persiapan yang harus diselesaikan bagi mereka. Terang harus diberikan, yang menuntun pikiran mereka kepada Bait Suci Tuhan di surga; dan sementara mereka dengan iman harus mengikuti Imam Besar mereka dalam pelayanan di sana, kewajiban-kewajiban baru akan dinyatakan. Pekabaran peringatan dan petunjuk yang lain harus diberikan kepada gereja.”—Ibid., hlm. 424, 425.

Apakah peringatan dan petunjuk yang harus diberikan ini, bukan terutama bagi dunia, melainkan bagi gereja? “Mereka yang hidup di bumi ini ketika pengantaraan Kristus berakhir di dalam Bait Suci di atas harus berdiri memandang Tuhan yang kudus tanpa seorang pengantara. Pakaian mereka haruslah tanpa noda, tabiat mereka haruslah disucikan dari dosa oleh tetesan darah. Melalui kasih karunia Tuhan dan usaha mereka yang rajin mereka harus menjadi pemenang dalam peperangan melawan kejahatan. Sementara penghakiman pemeriksaan berlangsung di surga, sementara dosa-dosa yang diakui oleh orang-orang percaya dibersihkan dari Bait Suci, haruslah ada suatu pekerjaan penyucian yang khusus, yaitu menjauhkan dosa dari antara umat Tuhan di bumi. Pekerjaan ini lebih jelas dinyatakan dalam pekabaran-pekabaran dalam Wahyu 14. Ketika pekerjaan ini selesai, para pengikut Kristus akan siap menyambut kedatanganNya.”—Ibid., hlm. 425.

Ajaran tentang satu umat yang siap adalah sesuai dengan Alkitab.1 Inilah ajaran yang tampaknya paling dibenci oleh Setan, karena ajaran ini membuka kebohongan-kebohongannya dan kekalahannya. Setan suka mengejek Yesus sementara Ia berdiri dalam peran sebagai Imam Besar, yang sedang berusaha untuk mewakili para pengikutNya yang nama-namanya dipertimbangkan dalam penghakiman pemeriksaan. Dengan kegembiraan yang kejam Setan menunjukkan kesalahan-kesalahan orang-orang yang mengakui nama Kristus namun bukan kuasaNya; dengan logika yang dapat dipahami, ia mengatakan bahwa para pelanggar hukum Tuhan itu tidak “layak” bagi kehidupan yang kekal melebihi dirinya, dan bahwa Kristus benar-benar tidak adil jikalau Ia mengabaikan dosa-dosa mereka.2

Maka, orang Kristen yang menang menggiring Setan kepada kemarahan dan keputusasaan (Wahyu 12: 17). Pria dan wanita ini membuktikan bahwa Tuhan tidak menuntut terlalu banyak dari anak-anakNya ketika Ia menuntut ketaatan mereka; mereka menyelesaikan sekali dan untuk selamanya pertentangan besar tentang apakah Tuhan layak menerima kasih, penghormatan dan ketaatan dari ciptaanNya.

jam pasir 2 copyKarena alasan-alasan inilah “Setan mengusahakan rencana-rencana untuk menyibukkan pikiran kita, sehingga kita tidak memikirkan pekerjaan yang seharusnya kita terlibat di dalamnya. Si penipu ulung itu membenci kebenaran-kebenaran besar yang menyatakan tentang pengorbanan pendamaian dan pengantara yang penuh kuasa. Ia mengetahui bahwa segala sesuatunya bergantung pada kemampuannya membelokkan pikiran dari Yesus dan kebenaranNya … Melalui kekurangan-kekurangan dalam tabiat, Setan bekerja untuk memperoleh kontrol atas pikiran secara menyeluruh, dan ia mengetahui bahwa jika kekurangan-kekurangan ini dipelihara, ia akan berhasil. Maka ia terus menerus berusaha untuk menipu para pengikut Kristus dengan penyesatan-penyesatan yang mematikan sehingga tidak mungkin bagi manusia untuk menang.” Ibid., hlm. 488, 489.

Pekabaran tentang “peringatan dan petunjuk” ini (ibid., hlm. 425), yang akan membangunkan sepenuhnya orang-orang yang menunggu Yesus datang kembali dengan kemuliaan, telah disebut, pada kesempatan lain, sebagai “nasehat dari Saksi yang Benar,” atau pekabaran Laodikea.3

Catatan

1 Matius 24:44-51; Efesus 4:13; 2 Petrus 3:11-14; 1 Yohanes 3:2, 3; Wahyu 7:1-4; 14:1-14.

2 Setan tidak pernah sepenuhnya menerima kenyataan bahwa Yesus telah membeli penebusan manusia melalui pengorbanan-Nya di bumi yang luar biasa; bahwa Yesus, melalui pengalaman-Nya sebagai manusia yang sejati, telah membuktikan bahwa manusia dapat hidup dalam ketaatan dan tanpa berdosa; dan bahwa pria dan wanita yang setia dapat hidup dalam jaminan penuh akan penerimaan Tuhan karena pengantaraan Yesus Kristus yang murah hati (lihat The Desire of Ages, hlm. 761-764).

Testimonies, vol. 1, hlm. 185-195; vol. 3, hlm. 252-260; Early Writings, hlm. 270; The SDA Bible Commentary, Komentar tentang Wahyu 3:14-20, hlm. 961-967.

(bersambung pada “MENGAPA WAKTU DITUNDA 2”)

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *