BAIT SUCI MENJADI JANGKAR SEJARAH (2)

1098257 86154301 Copy

[AkhirZaman.org] Selama periode setelah pembahasan Crosier menetapkan lokasi Bait Suci yang disebutkan dalam Daniel 8:14, referensi Alkitab lainnya menjadi lebih jelas. Lukisan oleh penulis Wahyu menjadi sangat relevan ketika menyatakan: “Maka terbukalah Bait Suci Allah yang di sorga, dan kelihatanlah tabut perjanjianNya di dalam Bait Suci itu” (Wahyu 11:19). Kebenaran yang terdapat dalam ayat inilah yang dikembangkan dalam bagian-bagian lain dalam Kitab Suci, yang membentuk keunikan sejarah dan teologia gereja Tuhan yang menghormati hukum-hukum-Nya.4

Pemahaman tentang ajaran Bait Suci menuntun pengikut Advent (Advent adalah sebutan untuk yang menantikan kedatangan Yesus kedua kali) untuk melihat pentingnya Sabat Alkitab, hari ketujuh dalam satu minggu. Penerimaan akan kebenaran tentang Bait Suci surga dilabuhkan dalam pengalaman tahun 1844 “melibatkan pengakuan tentang pernyataan hukum Tuhan dan kewajiban Sabat dalam hukum keempat.” (The Great Controversy, hlm. 435).

Baru dalam artikel J.N Loughborough di tahun 18545 pemulihan Bait Suci dihubungkan dengan pekabaran penghakiman sebagaimana dikumandangkan dalam pekabaran malaikat pertama dalam Wahyu 14. Baru setelah James White menulis artikel dalam Review di tahun 1857,6 konsep-konsep tentang penghakiman pemeriksaan, pemulihan Bait Suci, dan pekabaran saat penghakiman digabungkan dan di-tetapkan secara permanen dalam pemikiran orang-orang Advent.

Maka, sekelompok orang Advent pasca 1844 bergerak dari satu hubungan Alkitab kepada yang berikutnya: dari penentuan tentang Bait Suci surga yang disebutkan dalam Daniel 8:14, kepada pemahaman tentang Bilik Maha Suci di dalam Bait Suci tersebut sebagai tempat di mana Kristus melaksanakan peran baru sebagai Imam Besar sejak 1844; kepada pengakuan bahwa penurutan akan hukum Tuhan dalam kepenuhannya adalah berhubungan langsung dengan terang baru tentang ajaran Bait Suci; kepada kesadaran bahwa kebenaran-kebenaran khusus yang disampaikan dalam pekabaran tiga malaikat dalam Wahyu 14 bersamaan dengan perluasan pemahaman mereka tentang kebenaran-kebenaran tentang Bait Suci. Penanggalan 1844 secara historis melabuhkan ajaran tentang penghakiman pemeriksaan, atau pra-Advent, dan awal dari saat penghakiman yang diumumkan oleh malaikat pertama dalam Wahyu 14.

Hubungan antara ajaran tentang Bait Suci dan pekabaran tiga malaikat dalam Wahyu 14 memberi daya dorong baru bagi sekelompok orang muda Advent yang sekarang menjadi pemelihara Sabat.7

Anggota gerakan Advent yang semakin berkembang merasakan kesegeraan yang tersirat dari hidup di masa penghakiman, ketika catatan kehidupan dari semua orang saleh di bumi ini, yang telah mati maupun yang masih hidup, akan dihakimi dalam pengadilan surgawi. Mereka telah mengalami sukacita dalam mengabarkan pekabaran malaikat pertama sebelum 1844; sebagian orang menjadi percaya, selanjutnya mereka mengabarkan pekabaran malaikat kedua selama musim panas 1844, “Babel telah rubuh” ketika banyak dari mereka dikeluarkan dari gereja mereka sendiri. Dan sekarang, dengan wawasan baru mereka tentang urutan yang teratur tentang tiga pekabaran itu, ditambah dengan kesadaran mereka tentang penekanan kepada peringatan dalam pekabaran malaikat yang ketiga melawan penyembahan “binatang dan patungnya” dan pujian kepada mereka yang “memelihara hukum Tuhan, dan iman kepada Yesus”—landasan dasar bagi gereja yang semakin bertumbuh telah terbentuk.

Umat Advent (menantikan kedatangan Tuhan kedua kali) memahami dalam ajaran tentang Bait Suci “suatu sistem kebenaran yang lengkap, yang saling berhubungan dan selaras, yang menunjukkan tangan Tuhan telah menuntun pergerakan advent yang besar dan menyatakan kewajiban masa kini, ajaran ini menjelaskan posisi dan pekerjaan umat Tuhan.”The Great Controversy, hlm. 423. Mereka memahami secara jelas akan keabsahan pengalaman 1844, yang sangat menghancurkan hati sebelum maknanya menjadi lebih jelas. Mereka memahami kewajiban mereka di masa kini sebagai jurubicara-jurubicara Tuhan untuk mengabarkan peringatan yang mengerikan itu dan undangan ilahi dari malaikat ketiga dalam Wahyu 14 kepada siapa saja yang mau mendengarkan. Mereka memahami masa depan tentang penghakiman Tuhan atas bumi ini, kehidupan bagi orang saleh dan kehancuran bagi orang jahat.

Masa lalu, masa kini dan masa depan—semuanya menjadi lebih jelas karena ajaran tentang Bait Suci. Apa artinya pemahaman yang lebih mendalam tentang ajaran Bait Suci ini bagi pengalaman orang Advent di pertengahan abad ke-19, dan apa yang seharusnya artinya bagi kita saat ini akan dibahas pada bagian selanjutnya.8

Catatan

4 Umat Advent mula-mula menemukan bahwa pada suatu waktu tertentu, di bawah seruan sangkakala malaikat ketujuh, Kristus akan mengubah posisiNya di Bait Suci surga dari Bilik Suci ke Bilik Maha Suci; dan inilah peristiwa yang mereka simpulkan sebagai peristiwa yang akan terjadi di tahun 1844. Penemuan akan kesalahan mereka tidak terjadi hingga waktu itu lewat. Kemudian mereka melihat melalui iman ke dalam Bait Suci surga, dan Hukum Tuhan di dalam tabut perjanjian, pelajaran tentang pertanyaan tentang Bait Suci, dan kebenaran-kebenaran yang berhubungan dengan Bait Suci inilah yang menuntun sekelompok orang untuk memelihara hukum Tuhan, dan memisahkan diri, sebagaimana orang-orang Advent Hari Ketujuh di masa kini.”—STEPHEN H. HASKELL.

5 “The Hour of His Judgement Come,” Review and Herald, 14 Februari 1854, hlm. 29, 30.

6 White menyimpulkan dari teks-teks seperti 1 Petrus 4:17, bahwa hanya ada dua kelas (kelompok) yang terdapat dalam penghakiman, bahwa “masing-masing kelompok memiliki masa penghakiman sendiri; dan menurut teks tersebut, penghakiman kepada rumah, atau gereja Tuhan akan terjadi pertama.

“Kedua kelas itu akan dihakimi sebelum mereka dibangkitkan dari kematian, penghakiman pemeriksaan kepada rumah, atau gereja Tuhan akan terjadi sebelum kebangkitan pertama; demikian juga penghakiman kepada orang jahat terjadi selama masa 1000 tahun dalam Wahyu 20, dan mereka akan dibangkitkan pada penutupan masa tersebut.”—The Judgement,” Review and Herald, 29 Januari 1857, hlm. 100.

7 Di tahun 1850, James White menulis: “Satu bagian dalam pekabaran malaikat ketiga adalah – “Yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus” (Wahyu 14:12). Kita mengetahui bahwa masa tunggu yang tekun dari orang-orang kudus adalah sejak kekecewaan di tahun 1844: Dan itu telah terjadi dan kita semua telah mengetahuinya. Kita tidak boleh salah di sini. Kita kemudian mengetahui bahwa saat pekabaran ketiga adalah sekarang. Kita juga mengetahui bahwa saat untuk memelihara seluruh hukum secara benar adalah sejak 1844, karena Tuhan memanggil kita keluar dari Babel…
“Maka terbukalah Bait Suci Allah yang di sorga, dan kelihatanlah tabut perjanjianNya di dalam Bait Suci itu” (Wahyu 11:19). Apakah Yohanes melihat tabut berisikan sepuluh hukum di surga? Ya, oleh karenanya ia menyaksikannya; dan tidak ada orang yang percaya kepada Alkitab akan meragukan kesaksiannya, dan mengatakan bahwa ia berada di bawah pengaruh hipnotis, dan mengatakan sesuatu secara tidak benar. Maka, jika hukum-hukum Tuhan itu disimpan di surga, tentulah hukum itu tidak dihapuskan di bumi.

“Dalam lambangnya (type), Bait Suci Tuhan di bumi, tempat di mana tabut berada adalah bagian yang paling ku-dus di dalam bilik kedua. Dalam kegenapannya (antitype), ‘Bait Suci Tuhan’ ‘di surga,’ tabut itu haruslah berada di tempat yang sama, karena Bait Suci di bumi adalah pola dari segala sesuatu yang ada di surga.” Dalam Bait Suci di bumi, “Bilik Maha Suci’ dibuka pada setiap akhir tahun, karena hanya Imam Besar sajalah yang masuk pada hari itu sehingga ia dapat menyucikan Bait Suci; tetapi ‘Bilik Maha Suci’ di dalam Bait Suci surga tidak dibuka hingga Yesus, Imam Besar kita, masuk untuk menyucikan Bait Suci pada akhir dari 2300 hari, di tahun 1844…

“Tuhan telah menandai pengalaman masa lalu dan posisi masa kini kita sedemikian jelas, sehingga tidak perlu ada orang yang ragu-ragu. Semua orang kudus akan melihat dan mengetahui di mana mereka, dan memahami kebenaran masa kini dan kewajiban masa kini”—“The Third Angel’s Message,” The Present Truth, April 1950.

8 Stephen N. Haskell menyatakannya dengan baik: “Jikalau imanmu tidak dihidupkan kembali dalam pertanyaan tentang Bait Suci dan dalam pekerjaan Imam Besar kita, dan jikalau kamu tidak memperoleh pengalaman darinya, saya khawatir kamu tidak akan pernah berhasil. Kita harus memiliki sebuah pengalaman dalam pekerjaan Imam Besar kita ini.”—Khotbah disampaikan di College View, Nebraska (1904), diterbitkan dalam Mattie H. Welch, Present Truth for Perilous Times (Nashville: Southern Publishing Association, tanpa tahun).

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *