BAIT SUCI MENJADI JANGKAR SEJARAH (1)

706344 17914171 Copy

 

 “Pokok pembahasan tentang Bait Suci adalah kunci yang membuka misteri kekecewaan tahun 1844.”—The Great Controversy, hlm. 423. 

[AkhirZaman.org] Kekecewaan besar apakah yang terjadi di tahun 1844? Selama beberapa tahun seorang penyelidik Alkitab yang tekun yang bernama William Miller memusatkan perhatiannya pada pelajaran nubuatan yang berpusat pada satu ayat dalam kitab Daniel 8: 14: “Sampai lewat dua ribu tiga ratus petang dan pagi, lalu tempat kudus itu akan dipulihkan dalam keadaan yang wajar.”

Di di akhir nubuatan 2300 hari atau tahun dan bersamaan dengan itu ada suatu tempat kudus yang dipulihkan, Miller menyimpulkan bahwa Yesus akan datang kembali ke dunia ini untuk yang kedua kali pada tanggal 22 Oktober 1844. Namun di tahun itu Yesus tidak datang untuk yang kedua kali sampai dengan sekarang ini. Sehingga menimbulkan kekecewaan besar bagi Miller dan para pengikutnya.

Namun sesungguhnya ayat Daniel 8: 14 “menjadi dasar dan pilar pusat dari iman advent (menantikan kedatangan Tuhan yang kedua kali).”—Ibid., hlm. 409. Dan untuk mengetahui tempat kudus apa yang akan dipulihkan seperti yang dikatakan ayat itu maka tidak bisa terlepas dari pelajaran tentang Bait Suci.

Dan ajaran tentang Bait Suci adalah “pekabaran yang telah menjadikan kita umat yang diasingkan, dan telah memberi watak dan kuasa bagi pekerjaan kita” (Evangelism, hlm. 225), maka kita harus mengetahui alasan-alasannya. Jika tidak, kita akan terseret kepada lautan mimpi di mana kita tidak merasakan kemendesakan khusus atau sesuatu yang membedakan kita sebagai satu umat. Alasan atas keberadaan kita sebagai suatu umat akan menjadi benar-benar kabur jikalau kita melupakan implikasi kekhasan dari ajaran tentang Bait Suci.

Sejak tahun 1851, seorang wanita dan beberapa temannya melihat dan menemukan dengan jelas bahwa “pokok pembahasan seperti Bait Suci, dalam hubungannya dengan 2300 hari, hukum Tuhan dan iman kepada Yesus, dihitung secara sempurna untuk menjelaskan pergerakan Advent (menanti kedatangan Tuhan yang kedua kali) di masa lalu dan menunjukkan apa posisi kita sekarang, menetapkan iman dari orang yang ragu-ragu, dan memberikan kepastian akan masa depan yang mulia. Hal-hal ini adalah pokok-pokok utama yang harus dipegang oleh para jurukabar.”—Early Writings, hlm. 63.

Ajaran tentang Bait menjelaskan kekecewaan besar tanggal 22 Oktober 1844. Meskipun ribuan pengikut Miller berbalik dari pengalaman yang berharga yang menyatukan mereka kepada satu sama lain dan kepada Tuhan mereka setelah hari Kekecewaan Besar, namun ada orang-orang lain yang tidak menanggalkan keabsahan pengalaman mereka, dan mereka terus mempelajari Alkitab, berusaha untuk memahami secara lebih jelas makna dari Daniel 8:14.

William Miller telah mendasarkan pekabarannya yang menarik perhatian bahwa Yesus akan kembali ke bumi sekitar tahun 1843/1844 pada Daniel 8:14.1 Ia pertama-tama menyatakan bahwa gereja adalah Bait Suci yang harus dikuduskan. Kemudian, ia menyatakan bahwa gereja dan bumi, keduanya akan dikuduskan dengan api pada hari terakhir dari penutupan nubuatan 2300 tahun.

Setelah penyesuaian dilakukan dalam kronologi Miller, untuk dapat menyesuaikan secara lebih baik dengan perhitungan Karait dalam kalender Israel, kelompok Miller mengubah pengharapan akan Kedatangan Kedua dari musim semi 1844 menjadi musim gugur, tanggal 22 Oktober.

Selama musim semi dan musim panas 1844, pelajaran yang lebih mendalam diberikan tentang ajaran Bait Suci dan penerapannya dalam Injil Kristen. Maka menjadi lebih jelas bagi mereka bahwa Kristus akan keluar dari Bilik yang Maha Suci pada Hari Pendamaian kegenapan (antitipe) pada hari kedatangan-Nya kedua. Namun mereka tidak memahami kesalahan tentang konsep bahwa Yesus akan meninggalkan Bilik Yang Maha Suci—yaitu salah satu bilik dalam Bait Suci surga—untuk “memulihkan” dengan api apa yang disebut Bait Suci di bumi pada kedatanganNya yang kedua di tahun 1844.

Langkah-langkah untuk menyelesaikan kebingungan yang menyebut baik bumi maupun surga sebagai Bait Suci disebutkan dalam Daniel 8:14 terjadi setelah hari Kekecewaan Besar. Dua orang pengikut Miller, Hiram Edson dan seorang temannya, merenungkan secara mendalam ketika melintasi sebuah kebun jagung di dekat Port Gibson, New York, dalam perjalanan untuk mengunjungi sekelompok pengikut Miller yang putus asa. Edson tiba-tiba melihat paradoks dan memahami bahwa “bukannya Imam Besar kita keluar dari Bilik yang Maha Suci di dalam Bait Suci surga untuk datang ke bumi pada hari kesepuluh dari bulan ketujuh, pada akhir dari 2300 hari, melainkan Ia untuk pertama kalinya pada hari itu masuk ke dalam bilik kedua Bait Suci tersebut (bilik pertama disebuat Bilik Yang Suci, sedang bilik kedua disebut sebagai Bilik MAha Suci); dan bahwa Ia memiliki pekerjaan yang harus dilakukan di dalam Bilik Maha Suci sebelum datang ke bumi ini.”

Selama beberapa bulan, Hiram Edson, Owen R.L. Crosier, dan Franklin B. Hahn mempelajari kembali ajaran tentang Bait Suci. Crosier menerbitkan hasil-hasil awal dari pelajaran-pelajaran tersebut di tahun 1845 dan pelajaran yang lebih mendalam antara 1846-1847. Dalam artikel-artikel dan surat-surat tersebut, ditekankan bahwa Bait Suci surgalah satu-satunya Bait Suci yang ada ketika nubuatan 2300 tahun berakhir di tahun 1844; maka hanya Bait Suci inilah yang harus dipulihkan pada waktu itu.

Pandangan Crosier, yang juga mewakili pandangan Hahn dan Edson, segera diterima oleh dua orang lainnya yang bernama James White dan Joseph Bates. Ini dipuji sebagai “terang yang sejati, tentang pemulihan Bait Suci.” (SDA Encyclopedia, edisi yang diperbaharui (1976), hlm. 1281).

Pandangan Crosier menjadi dasar bagi orang-orang yang tidak menolak “pengalaman” kekecewaan 1844 yang mengumumkan secara membabi buta bahwa perhitungan 1844 adalah sebuah kesalahan, ataupun menerima penjelasan dari para “rohaniwan” (spiritualizers) yang memegang ketepatan nubuatan 1844, namun menafsirkan ulang peristiwa “kedatangan Yesus” ke dalam kehidupan orang-orang Kristen yang setia. Bagi mereka yang sepaham dengan Crosier, Bait Suci surga adalah nyata sebagaimana halnya Yerusalem Baru. Bagi mereka, peristiwa yang ditandai oleh akhir dari 2300 tahun dalam Daniel 8:14 adalah perpindahan dalam pelayanan Kristus sebagai Imam Besar dari Bilik Suci masuk ke dalam Bilik Maha Suci dalam Bait Suci surga, yang menandai pekerjaan baru dan yang terakhir demi umat-Nya.

Selanjutnya, Crosier menyatakan bahwa “ada Bait Suci yang harafiah dan yang rohani—Bait Suci harafiah didiami oleh Yesus Kristus, Raja dan Imam kita…; Bait Suci rohani didiami oleh Roh Kudus…Antara keduanya terdapat keselarasan dalam tindakan, sebagaimana Kristus menyiapkan tempatnya, demikianlah pula Roh Kudus menyiapkan umat-Nya. Ketika Ia masuk ke dalam Bait Suci-Nya, yaitu Bait Suci surga, untuk memulihkannya; Roh Kudus memulai pemulihan isti-mewa pada umat-Nya. Maleakhi 3:1-3”—Letter (31 Maret 1846), terbit dalam The Day-Star, 18 April 1846, hlm. 31.

Pembahasan Crosier menjadi inti dari pandangan standar yang dipegang penganut Miller yang tidak menyerah dalam kekecewaan waktu itu. Namun masih ada banyak lagi yang harus diketahui kemudian ketika ajaran tentang Bait Suci dipelajari lebih mendalam. Konsep penghakiman, khususnya penghakiman pemeriksaan, atau fase pra-Advent3, belum dihubungkan dengan penjelasan oleh Crosier mengenai pemulihan Bait Suci surga dan pekabaran tentang waktu penghakiman dalam Wahyu 14.

Catatan

1 Untuk pelajaran singkat tentang nubuatan 2300 hari/tahun, yang dimulai tahun 457 SM, baca The Great Controversy (Kemenangan Akhir), hlm. 409, 410.

2 Lihat SDA Encyclopedia, edisi yang diperbaharui (1976), hlm. 1280 tentang bagian tulisan Edson berjudul “Life and Expe-rience.”

3 Sebuah ungkapan yang digunakan, barangkali untuk pertama kalinya, oleh Edward Heppenstall, Our High Priest (Wasington: Review and Herald Publishing Association, 1972), hlm. 107.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *