MENCEGAH “TINDAK KEKERASAN SEKS” TERHADAP PEREMPUAN

sad-girl-crying Copy

 

[AkhirZaman.org] Bila kita melihat tayangan-tayangan televisi, maupun membaca berita-berita dari surat kabar cetak maupun elektronik, marak terjadi tindak kekerasan seksual oleh suatu kelompok, maupun perorangan terhadap perempuan. Kadangkala mereka menggunakan cara-cara kekerasan seperti menganiaya, bahkan tidak jarang untuk membunuh si korban untuk menghilangkan jejak para pelaku. Hal ini menimbulkan dampak yang serius bagi keamanan dan kesejahteraan para perempuan. Sedangkan bagi kaum laki-laki, mendapat sorotan tajam sebagai sang pelaku tindak asusila.

Ambilah sebuah contoh kasus perkosaan disertai dengan tindak kekerasan yang menyebabkan korban meninggal dunia yang marak di Negara India, seorang mahasiswi diperkosa beramai-ramai di dalam bus kota, bukan hanya penduduk asli saja yang menjadi korban tetapi juga para turis-turis asing yang berkunjung ke Negara tersebut. Peristiwa-peristiwa ini menyebabkan Negara tersebut tidak aman untuk tujuan wisata oleh para turis asing. Salah satu faktor yang menjadi penyebab maraknya perkosaan ini adalah karena lemahnya penegakan hukum di Negara tersebut untuk melindungi perempuan.

Beralih ke Negara Afganistan. Kelompok hak asasi manusia yang bermarkas di New York, Human Rights Watch (HRW), menyerukan kepada Presiden Afghanistan Hamid Karzai untuk mengambil tidakan segera guna mencegah pernikahan anak dan kekerasan terhadap perempuan. Seruan tersebut disampaikan HRW dalam surat kepada Presiden Karzai. HRW mengatakan presiden harus memberlakukan undang-undang yang dikeluarkan pada 2009 tentang pemberantasan kekerasan terhadap perempuan, seperti dilaporkan oleh wartawan BBC di Kabul Bilal Sarwary tanggal 04 September 2013.

Kemudian di  Negara-negara Afrika, kasus kematian pada anak perempuan berusia dini meningkat tajam. Mereka meninggal dikarenakan faktor pernikah di usia dini, mereka terpaksa melakukan hubungan seks yang bersiko, dan melahirkan bayi di usia yang masih dini. Memang tidak dapat dipungkiri, faktor ekonomi menjadi salah satu pemicunya, tetapi kasus ini telah mendapat perhatian kusus dari lembaga dunia. Dan masih banyak lagi kasus-kasus pemerkosaan disertai kekerasan yang terjadi di setiap negara termasuk Indonesia.

Seorang ayah tega memperkosa anak kandungnya sendiri hingga hamil, seorang kakek-kakek yang mencabuli anak-anak kecil, seorang guru yang mencabuli murid-muridnya, bahkan di kalangan remaja tega membunuh teman wanita sekelasnya sendiri karena terlanjur hamil, dan masih banyak lagi kasus-kasus yang lain baik yang muncul diberita-berita, maupun praktek tindak asusila di lingkungan masyarakat kita.

Kasus pelecehan seksual, percabulan, perkosaan yang kadang disertai kekerasan telah menyebabkan posisi perempuan menjadi semakin lemah dan tidak berdaya menghadapi realitas keganasan zaman ini untuk menapak suatu kehidupan yang aman, nyaman dan tentram. Perempuan yang harusnya dilindungi, dicintai, dan diperlakukan sederajat dengan kaum laki-laki, menjadi sekedar obyek pelampiasan nafsu dan kekerasan seksual oleh kaum laki-laki tanpa menghiraukan dampak trauma psikologis bagi sang korban.

Yang menjadi pertanyaan adalah: Mengapa pelaku-pelaku perkosaan itu tega melakukan tindakan tercela tersebut? Apakah mereka tidak lagi memiliki hati nurani? Mari kita lihat hasil analisa dari beberapa faktor berikut:

1.    Pengaruh Totonan dan Bacaan

Seringkali para pelaku ketika ditanya apa yang mendorong mereka melakukan tindak asusila tersebut, kebanyakan mereka menyebutkan bahwa, mereka terangsang setelah menonton atau membaca hal-hal yang berbau “pornografi.” Melihat adegan-adegan panas di TV dan internet, atau melihat film-film porno, gambar-gambar fulgar perempuan-perempuan cantik, membaca bacaan-bacaan yang merangsang dan mengundang birahi seksual, akan mendorong seorang laki-laki untuk mempraktikkan semuanya itu.

“Pornografi menduduki  prosentase tertinggi penyebab tindakan asusila terhadap perempuan”

Menurut penelitian Universitas Brigham Young, ada 68 juta permintaan mesin pencari yang dikaitkan dengan pornografi setiap hari. Ini akan menjelaskan mengapa setiap 39 menit video porno baru dibuat di Amerika Serikat dan mengapa industri pornografi memiliki pendapatan yang lebih besar dari pada Microsoft, Google, Amazon, eBay, Yahoo, Apple, dan Netflix yang digabungkan. Bahkan kembali pada tahun 2006, pendapatan pornografi di seluruh dunia membengkak menjadi hamper 100 miliar dolar.

2.    Pengaruh Minuman Keras

Minuman keras adalah perusak. Dapat merusak mental, spiritual, dan sosial si peminum. Orang yang mabuk oleh minuman keras ini, pertimbangan/akal sehatnya terganggu. Ia sukar membedakan mana yang baik dan mana yang jahat. Orang seperti ini sangat mudah untuk digunakan setan untuk melakukan tindak kejahatan seperti; perkosaan, pembunuhan, dll.

Meskipun pemerintah telah melarang adanya penggunaan minuman keras untuk dikonsumsi secara umum, tetapi masih banyak orang yang menginginkan sensasinya. Mereka tahu alkohol dapat merusak tubuh dan mental mereka, tetapi mereka masih saja menginginkannya. Minuman keras seringkali menghilangkan nurani “belas kasihan” pada diri seseorang, sehingga mereka tega untuk melukai orang lain, memperkosa bahkan membunuh seseorang.

3.    Pengaruh Fasion/Cara Berpakaian

Pengaruh cara berpakaian dari para perempuan sangat kuat terhadap laki-laki. Seorang laki-laki memang diciptakan dengan skill pandangan mata yang tajam dan cepat berekasi terhadap apa yang dia lihat. Bila seorang perempuan cantik memakai pakaian mini dan ketat serta tembus pandang, yang menggambarkan dengan jelas lekak-lekuk tubuh pemakainya, hal ini akan dengan cepat merangsang laki-laki yang melihatnya, dan mendorong mereka untuk bertindak asusila terhadap perempuan tersebut.

Oleh sebab itu, seorang perempuan selayaknya berhati-hati dalam memilih pakaian yang akan dia pakai. Penggunaan pakaian yang mini dan ketat, dapat membahayakan diri sendiri. Akan lebih baik jika menggunakan pakaian-pakaian yang panjang yang menutupi aurat, dan sedikit longgar.

4.    Terbukanya Peluang/Kesempatan

Jika seorang perempuan ingin bepergian, sebaiknya ajaklah teman, saudara atau orang tua untuk menemani, hindari berjalan di tempat-tempat sepi yang rawan. Berkunjunglah ketempat-tempat yang ramai, dimana ada banyak orang di tempat itu. Pergi tanpa ditemani seorang teman sangat beresiko menjadi sasaran tindak pelecehan seksual oleh laki-laki yang berniat jahat.

5.    Kurangnya Pendidikan Seks yang Benar

Pendidikan seks yang paling baik adalah di dalam keluarga. Orang tua dituntut untuk memberikan pengetahuan yang benar mengenai problem seksualitas pada anak-anak mereka. Kurangnya pengetahuan dari orang tua membuat seorang anak bingung dengan perobahan-perobahan psikologis, mental dan fisik yang mereka alami. Orang tua yang bijaksana akan meluangkan banyak waktu untuk menjelaskan masalah ini kepada anak-anak mereka, bagaimana mengatasinya dan bahaya-bahaya yang timbul dari lingkungan sosial mereka. Orang tua seharusnya dapat menjadi sahabat yang baik untuk anak-anak mereka.

Di era tahun 70 – 90an, pendidikan seks dianggap tabu untuk diajarkan kepada anak-anak baik ditingkat SLTP maupun SLTA, tetapi dengan kemajuan teknologi yang begitu pesat (salah satunya adalah internet) di zaman sekarang, sangat dibutuhkan pendidikan seks di usia tersebut. Tidak dapat dipungkiri kita dapat menemukan, anak-anak SD banyak yang sudah tahu apa itu berpacaran, mengingat tayangan-tayangan Televisi zaman sekarang mengajarkan hal-hal seperti itu di usia mereka yang masih dini.

Pendidikan seks yang benar sangat dibutuhkan untuk mengarahkan para remaja dan orang muda dapat bertahan ditengah pergaulan bebas dewasa ini. Orang tua ikut berpengaruh dalam menentukan masa depan anak-anak mereka.

6.    Pengaruh Kemerosotan Rohani

Paulus memberikan nasehatnya kepada Timotius :

photodune-bible-m Copy

“Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar.
 Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang.
Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih,
tidak mempedulikan agama, tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai,
suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik, suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah.
 Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!”
2 Timotius 3:1-5

Firman Tuhan telah mengamarkan kepada kita bahwa kehidupan manusia di akhir zaman tidaklah mudah. Kejahatan manusia semakin matang, setan berusaha dengan sekuat tenaga untuk menjatuhkan umat-umat Tuhan, termasuk orang-orang pilihan-Nya tidak akan luput dari pencobaan. Waktunya sudah sangat singkat, sehingga banyak orang akan dipimpin untuk memberontak kepada Allah, dan menyukai kejahatan.

Dewasa ini, Firman Tuhan tidaklah terlalu difavoritkan menjadi bacaan bagi para anak-anak, orang muda dan orang tua. Manusia lebih mengandalkan diri mereka sendiri gantinya bergantung kepada Allah. Manusia lebih banyak berfikir sesuai dengan pengetahuan dunia gantinya hikmat yang berasal dari Allah. Ditambah dengan banyaknya penarikan-penarikan dunia ini, kecanggihan teknologi, akses informasi yang cepat, mudah tanpa batas, fasilitas hidup yang mudah didapat, setiap orang ditarik menjauh dari Alkitab sebagai pelindung mereka. Iman menjadi lemah dan sangat mudah terseret dengan arus dunia. 

Firman Tuhan adalah penolong satu-satunya hidup kita untuk bertahan dari berbagai serangan setan. Dan oleh Firman Tuhan juga kita dapat bertumbuh sempurna menyerupai penebus kita Yesus Kristus. Berbahagialah mereka yang tetap memegang teguh Firman Tuhan, dan hidupnya berkenan kepada Allah.

“Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai dengan firman-Mu.”
Mazmur 119:9

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *