Amaran Serius Kepada Orang-Orang Muda

akhir zaman

      [AkhirZaman.org] Sahabat-sahabat orang muda yang kekasih, apa yang kamu tabur, itu yang akan kamu tuai. Sekaranglah waktunya menabur bagi kamu. Apakah yang akan kamu tuai? Apakah yang sedang kamu tabur? Setiap perkataan yang kamu ucapkan, setiap perbuatan yang kamu lakukan, adalah benih yang akan mengeluarkan buah yang baik atau jahat, dan akan mengakibatkan kegirangan atau kesusahan bagi si penabur. Jenis benih yang ditabur, itu juga yang akan dituai. Tuhan telah mengaruniakan kepadamu terang yang besar dan banyak kesempatan istimewa. Sesudah terang ini dikaruniakan, sesudah bahaya-bahaya dikemukakan dengan jelasnya kepada kamu, tanggung jawab sudah terletak pada kamu. Cara kamu memperlakukan terang yang dikaruniakan Tuhan kepada kamu akan menentukan kebahagiaan atau kemalangan kamu. Kamu sedang menentukan nasib kamu sendiri.

     Kamu semua mempunyai suatu pengaruh bagi kebaikan atau bagi kejahatan pada pikiran dan tabiat orang-orang lain. Dan pengaruh yang kamu berikan ditulis dalam buku catatan di surga. Seorang malaikat sedang menunggui kamu dan mencatat perkataan dan perbuatan kamu. Bila kamu bangun pada pagi hari, apakah kamu merasa bahwa kamu tidak berdaya dan kamu memerlukan kekuatan dari Tuhan? Dan apakah kamu menyampaikan dengan rendah hati dan sungguh-sungguh hati segala keperluan kamu kepada Bapamu yang di surga? Kalau demikian, malaikat-malaikat mencatat doa kamu, dan kalau doa ini tidak diucapkan dengan pura-pura, bila kamu berada dalam bahaya untuk berbuat salah tanpa disadari dan memberikan suatu pengaruh yang akan menuntun orang lain untuk berbuat salah, maka malaikat pengawalmu akan berada di sisimu, mendorong kepada jalan yang lebih baik, memilih perkataan yang kamu ucapkan, dan mempengaruhi tindakan kamu.

        Kalau kamu merasa tidak dalam bahaya, dan kamu tidak mempersembahkan doa untuk memohonkan pertolongan dan kekuatan guna melawan pencobaan, maka sudah pasti kamu akan tersesat; kelalaian kamu dalam menunaikan kewajiban akan dicatat dalam buku Tuhan di surga, dan kamu akan didapati ringan pada masa kesukaran.

        Ada orang di sekeliling kamu yang telah diberi ajaran agama, dan ada pula yang sudah dimanjakan, diusap-usap, dipuji berlebih-lebihan, dan dipuji sampai mereka dirusakkan untuk kehidupan yang praktis. Saya sedang berbicara tentang orang-orang yang saya kenal. Tabiat mereka sudah sangat dirusakkan oleh pemanjaan, pujian berlebih-lebihan, dan kemalasan sehingga mereka tidak berguna untuk kehidupan masa kini. Dan kalau tidak berguna untuk kehidupan masa kini, apakah yang kita harapkan untuk kehidupan di mana segala sesuatu suci adanya dan di mana semua orang mempunyai tabiat yang serasi benar? Saya telah mendoakan orang-orang ini; saya sendiri telah berbicara kepada mereka. Saya dapat melihat pengaruh yang hendak mereka berikan kepada pikiran orang-orang lain dalam menuntun mereka kepada kecongkakan, cinta akan pakaian, dan kesembronoan mengenai kepentingan abadi. Satu-satunya harapan bagi golongan ini ialah memperhatikan jalan mereka, merendahkan hati mereka yang congkak di hadirat Tuhan, mengaku dosa-dosa mereka, dan bertobat.1

Kembangkanlah Citarasa Untuk Perkara-perkara Rohani

        Satu-satunya keamanan bagi orang muda ialah dalam berjaga-jaga terus-menerus dan berdoa dengan rendah hati. Mereka tidak perlu memuji diri sendiri bahwa mereka dapat hidup sebagai orang Kristen tanpa hal ini. Setan menyembunyikan segala penggodaan dan tipu muslihatnya dengan menyarukannya sebagai terang, seperti pada waktu ia mendekati Kristus di padang belantara. Pada waktu itu ia kelihatan sebagai salah seorang malaikat surga. Musuh jiwa kita akan mendekati kita sebagai seorang tamu dari surga, dan rasul menganjurkan agar kita siuman dan waspada dan waspada sebagai satu-satunya keamanan kita. Orang muda yang memanjakan sifat kurang hati-hati dan kurang sungguh-sungguh, dan yang mengabaikan kewajiban sebagai orang Kristen, selamanya jatuh di bawah pencobaan musuh, gantinya menang sebagaimana Kristus telah menang.2

        Banyak orang mengaku berada di pihak Tuhan, tetapi sebenarnya tidak; segala perbuatan mereka berat di pihak Setan. Bagaimanakah dapat kita menentukan di pihak siapakah kita berada? Siapakah yang memiliki hati itu? Siapakah yang kita pikirkan? Tentang siapakah kita suka bercakap-cakap? Kepada siapakah kita memberikan kasih-sayang kita yang paling hangat dan tenaga kita yang terbaik? Kalau kita berada di pihak Tuhan, pikiran kita adalah dengan Dia, dan yang paling manis dalam pikiran kita adalah tentang Dia. Kita tidak mempunyai persahabatan dengan dunia; kita telah menyerahkan segala sesuatu yang ada pada kita kepada-Nya. Kita ingin memakai peta-Nya, bernapaskan Roh-Nya, melakukan kehendak-Nya, dan menyenangkan Dia dalam segala perkara.

        Pendidikan yang benar ialah kuasa menggunakan kesanggupan kita agar dapat mencapai hasil-hasil yang menguntungkan. Mengapa gerangan agama itu sangat sedikit mendapat perhatian kita, sedangkan kekuatan otak, tulang, dan otot kita berikan kepada dunia? Sebabnya ialah segenap tenaga tubuh kita dikerahkan ke arah itu. Kita telah melatih diri untuk melibatkan diri dengan sungguh-sungguh dan dengan segenap tenaga dalam perusahaan duniawi, sampai pikiran mudah sekali cenderung ke arah itu. Inilah sebabnya orang-orang Kristen merasa kehidupan beragama begitu sukar dan kehidupan duniawi begitu mudah. Kuasa pikiran telah dilatih menggunakan tenaganya ke arah itu. Dalam kehidupan beragama kebenaran Sabda Tuhan diterima, tetapi tanpa memberikan teladan yang praktis dalam kehidupan.

        Memelihara pikiran keagamaan dan perasaan peribadatan tidak dijadikan sebagian dari pendidikan. Hal ini hendaknya mempengaruhi dan mengendalikan segenap tubuh. Kebiasaan berbuat baik sangat kurang. Berbuat hanya sekali-sekali di bawah pengaruh yang menyenangkan, tetapi berpikir dengan sendirinya dan dengan segera tentang perkara-perkara rohani bukannya merupakan prinsip yang menguasai pikiran.

        Pikiran harus dididik dan didisiplin untuk menyukai kesucian. Kesukaran terhadap perkara-perkara rohani harus dipelihara; ya, harus dipelihara, kalau engkau mau tumbuh dalam anugerah, dan dalam pengetahuan akan kebenaran. Kerinduan terhadap kebaikan dan kesucian sejati betul adanya kalau diteruskan; tetapi kalau engkau berhenti di sini saja, hal itu tidak ada gunanya. Maksud-maksud yang baik memang benar adanya, tetapi akan terbukti tidak ada gunanya kecuali dilaksanakan dengan penuh ketabahan. Banyak orang akan hilang sementara mengharapkan dan merindukan menjadi orang Kristen; tetapi mereka tidak berusaha sungguh-sungguh, sebab itu mereka akan ditimbang dan kedapatan ringan adanya. Kemauan harus digunakan dengan betul. Saya mau menjadi seorang Kristen yang tulus ikhlas. Saya mau mengetahui panjangnya dan lebarnya, tingginya dan dalamnya, kasih yang sempurna. Dengarkanlah perkataan Yesus: “Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan” (Mat. 5:6). Persediaan cukup diadakan oleh Kristus untuk memuaskan jiwa yang lapar dan dahaga akan kebenaran.3

Capailah Perkara-perkara Rohani yang Lebih Tinggi

        Unsur kasih yang murni akan mengembangkan jiwa untuk mencapai yang lebih tinggi, untuk menambah pengetahuan akan perkara-perkara Ilahi, sehingga tidak akan merasa puas hanya dengan mencapai sesuatu yang kurang dari sempurna. Kebanyakan orang yang mengaku Kristen tidak merasakan kekuatan rohani yang sebenarnya dapat mereka peroleh sekiranya mereka bercita-cita, rajin, dan tabah untuk memperoleh pengetahuan akan perkara-perkara Ilahi sama seperti mereka memperoleh perkara-perkara yang remeh dan akan binasa dalam kehidupan ini. Orang banyak yang mengaku Kristen sudah merasa puas dengan kekerdilan rohani. Mereka tidak bertujuan mencari kerajaan Tuhan serta dengan kebenarannya lebih dulu; karena kesalehan merupakan suatu rahasia yang tersembunyi bagi mereka, tidaklah dapat mereka memahaminya. Mereka tidak mengenal Kristus berdasarkan pengalaman.

        Biarlah pria dan wanita yang merasa puas dengan keadaan mereka yang kerdil dan lumpuh dalam perkara-perkara Ilahi dibawa dengan tiba-tiba ke surga dan seketika lamanya menyaksikan keadaan kesempurnaan, yang tinggi dan suci yang selamanya terdapat di sana,-setiap jiwa dipenuhi kasih; setiap wajah berseri-seri dengan kegirangan; musik yang mempesonakan dalam nada yang merdu memuliakan Tuhan dan Anak Domba; terang terus menerus bersinar pada orang-orang saleh dari wajah Tuhan yang duduk di atas takhta, dan dari Anak Domba; biarlah mereka menyadari bahwa lebih tinggi dan lebih besar kegirangan yang masih akan dialami, karena lebih banyak mereka menerima kenikmatan tentang Tuhan, lebih bertambah pula kesanggupan mereka untuk naik lebih tinggi dalam kenikmatan kekal, dan dengan demikian mereka terus menerus menerima persediaan baru dan lebih besar dari sumber-sumber kemuliaan yang tak henti-hentinya serta kebahagiaan yang tak terperikan.-Saya bertanya, dapatkah orang-orang seperti itu bercampur dengan rombongan di surga, mengambil bagian dalam nyanyian mereka dan tahan melihat kemuliaan yang suci, tinggi dan mempesonakan yang memancar dari Tuhan dan Anak Domba? Oh, tidak! masa percobaan mereka harus diperpanjang bertahun-tahun lamanya agar mereka dapat memahami bahasa surga, agar mereka dapat memperoleh “ bagian dalam kodrat Ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia” (2 Ptr. 1:4), tetapi mereka mempergunakan pikiran dan tenaga mereka untuk pekerjaan mereka sendiri yang mementingkan diri. Mereka tidak sanggup melayani Tuhan tanpa batas dan melakukannya dengan sungguh-sungguh. Usaha duniawi mesti diutamakan dan menggunakan tenaga mereka yang terbaik, dan pikiran yang fana diabdikan kepada Tuhan. Apakah orang-orang seperti itu akan diubahkan menurut keputusan terakhir: “Orang yang kudus, biarlah langsung ia menjadi kudus,” “orang yang cemar, biarlah langsung ia menjadi cemar?” Saat seperti itu akan datang.

        Mereka yang telah melatih pikiran untuk menyenangi acara-acara rohani adalah orang-orang yang dapat diubahkan dan tidak dibingungkan dengan kesucian dan kemuliaan surga yang tak terperikan itu. Engkau mungkin mempunyai pengetahuan yang baik tentang seni, engkau mungkin mahir dalam ilmu pengetahuan, engkau mungkin ahli musik dan ahli menulis, perilakumu mungkin menyenangkan rekan-rekanmu, tetapi apakah sangkut-pautnya perkara-perkara ini dengan persiapan untuk surga? Apakah sangkut pautnya dengan persiapanmu untuk berdiri di hadapan pengadilan Tuhan?4

Tabiat Surga Harus Diperoleh di Bumi Ini

        Janganlah kamu tersesat; Tuhan tidak boleh diolok-olokkan. Suatu pun tanpa kecuali kesucian akan mempersiapkan dikau untuk surga. Kesalehan yang ikhlas dan berdasarkan pengalaman sajalah yang dapat memberikan kepadamu suatu tabiat yang suci dan tinggi dan menyanggupkan dikau masuk ke hadirat Tuhan, yang tinggal di dalam terang yang tidak terhampiri. Tabiat surga harus diperoleh di bumi ini, kalau tidak tabiat itu tidak pernah akan diperoleh sama sekali. Kalau begitu mulailah dengan lekas. Janganlah engkau memperdayakan diri sendiri dengan anggapan bahwa akan datang waktunya bila engkau dapat mengadakan suatu usaha yang tekun yang lebih mudah daripada sekarang ini. Setiap hari kian menjauhkan engkau dari Tuhan. Adakanlah persiapan untuk masa kekekalan dengan semangat yang belum pernah engkau tunjukkan sebelumnya. Didiklah pikiranmu menggemari Kitab Suci, menggemari kumpulan permintaan doa, menggemari saat merenung, dan lebih dari segala sesuatu, saat bila jiwa mengadakan hubungan dengan Tuhan. Milikilah alam pikiran surga kalau engkau mau menggabungkan diri dengan biduan surga di dalam tempat tinggal di atas.5

Carilah Kasih Tuhan Sementara Engkau Dapat Memperolehnya

        Saya terkenang akan Abraham yang setia yang dalam penurutannya akan perintah Ilahi yang diberikan kepadanya dalam suatu khayal pada malam di Bersyeba, mengadakan perjalanan dengan Ishak di sisinya. Ia melihat di hadapannya gunung yang dikatakan Tuhan kepadanya akan dinyatakan-Nya sebagai tempat ia harus mengorbankan anaknya.

        Dengan tangan gemetar Abraham yang penuh kasih dan belas kasihan mengikat tangan Ishak sebab Tuhan telah mengatakannya. Anak itu menyerah untuk dikorbankan sebab ia percaya akan ketulusan ayahnya. Tetapi ketika segala sesuatu sudah sedia, ketika iman ayah dan penyerahan anak sudah diuji sepenuhnya, malaikat Tuhan menahan tangan Abraham yang terangkat yang sudah hampir menyembelih anaknya dan mengatakan kepadanya bahwa hal itu sudah cukup. “Sebab telah Kuketahui sekarang, bahwa engkau takut akan Tuhan, dan engkau tidak segan‑segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada‑Ku.” (Kej. 22:12).

        Perbuatan iman di pihak Abraham dicatat untuk kepentingan kita. Diajarkannya kepada kita pelajaran penting tentang keyakinan pada segala tuntutan Tuhan; meskipun hal itu tampaknya keras dan menyakiti hati; dan diajarkannya kepada anak-anak penyerahan yang sempurna kepada orang tua mereka dan kepada Tuhan. Oleh penurutan Abraham diajarkan kepada kita bahwa tiada suatu pun terlalu berharga bagi kita untuk diserahkan kepada Tuhan.

        Ia menyerahkan Anak-Nya untuk hidup merendahkan diri, menyangkal diri, miskin, bekerja berat, dicela, dan menanggung kematian yang menyedihkan di salib. Tetapi tidak ada malaikat membawa kabar yang menggembirakan: “Sudahlah cukup; Engkau tidak usah mati, Anak-Ku yang kekasih.” Serombongan besar malaikat-malaikat menunggu dengan kesedihan, dengan mengharapkan bahwa, sebagaimana halnya dengan Ishak, Tuhan akan mencegah kematian-Nya yang memalukan itu pada saat terakhir. Tetapi malaikat-malaikat tidak diizinkan membawa pekabaran seperti itu kepada Anak Tuhan yang kekasih. Penghinaan di ruang pengadilan dan di tengah perjalanan ke Kalvari berjalan terus. Ia diolok-olok, dinista, dan diludahi. Ia menanggung ejekan, hinaan, dan makian dari mereka yang membenci Dia, sampai Ia menundukkan kepala-Nya di salib dan mati.

        Adakah bukti lain yang lebih besar tentang kasih Tuhan yang dapat diberikan-Nya kepada kita selain daripada dalam mengaruniakan Anak-Nya untuk mengalami peristiwa penderitaan ini? Dan sebagaimana pemberian Tuhan kepada manusia merupakan suatu pemberian cuma-cuma, dan kasih-Nya tidak terbatas, demikian juga tuntutan-Nya atas keyakinan kita, penurutan kita, segenap hati kita, dan kasih sayang kita yang limpah harus pula tidak terbatas seperti itu. Ia menuntut segala perkara yang dapat diberikan oleh manusia. Penyerahan di pihak kita harus seimbang dengan pemberian Tuhan; hal itu harus sempurna dan tidak kekurangan suatu pun. Kita semua berutang kepada Tuhan. Segala tuntutan-Nya kepada kita tidak dapat kita penuhi tanpa menyerahkan diri kita sepenuhnya dan dengan kerelaan. Ia menuntut penurutan dengan serta merta dan dengan kerelaan, dan tiada suatu pun yang kurang dari ini akan diterima-Nya. Sekarang kita mempunyai kesempatan untuk mendapat kasih karunia Tuhan. Tahun ini mungkin merupakan tahun terakhir dalam kehidupan beberapa orang yang membaca seruan ini. Adakah di antara orang-orang muda yang membaca seruan ini yang lebih suka memilih kepelesiran duniawi gantinya damai yang dikaruniakan Kristus kepada mereka yang mencari Dia dengan sungguh-sungguh dan kepada mereka yang melakukan kehendak-Nya dengan gembira?6

Ditimbang Dalam Neraca

        Tuhan sedang menimbang tabiat kita, kelakuan kita, dan motif kita dalam neraca bait suci. Sungguh merupakan suatu perkara yang menyedihkan bila diumumkan bahwa kita kedapatan terlalu ringan dalam kasih dan penurutan oleh Penebus kita yang telah mati di salib untuk menarik hati kita kepada-Nya. Tuhan telah mengaruniakan kepada kita pemberian-pemberian yang besar dan berharga. Ia telah memberikan kepada kita terang dan pengetahuan akan ke-hendak-Nya, sehingga kita tidak perlu berbuat kekeliruan atau berjalan di dalam kegelapan. Perihal ditimbang dalam neraca dan kedapatan terlalu ringan pada hari pemberesan dan pemberian pahala terakhir akan merupakan suatu perkara yang menakutkan, suatu kesalahan yang mengerikan yang tidak pernah lagi dapat diperbaiki. Sahabat-sahabatku yang masih muda, sampai hatikah kamu melihat buku Tuhan diperiksa tanpa menemukan nama-nama kamu?

        Tuhan telah menentukan suatu pekerjaan bagimu untuk dilakukan bagi-Nya, yang akan menjadikan engkau teman sekerja dengan Dia. Di sekelilingmu ada jiwa-jiwa yang perlu diselamatkan. Ada orang yang dapat memperoleh dorongan dan berkat oleh usahamu yang tekun. Engkau dapat membalikkan jiwa-jiwa dari dosa kepada kebenaran. Bila engkau merasakan tanggung jawabmu kepada Tuhan, engkau akan merasakan perlunya kesetiaan dalam doa dan kesetiaan dalam berjaga-jaga terhadap penggodaan Setan. Kalau sesungguhnya engkau seorang Kristen, engkau akan lebih merasa sedih melihat kegelapan akhlak di dunia ini daripada memanjakan diri dalam kesembronoan dan sifat suka melagakkan pakaian. Engkau akan terdapat di kalangan orang-orang yang mengeluh dan merasa sedih melihat kejijikan yang diperbuat di negeri itu. Engkau akan melawan penggodaan Setan dalam hal memanjakan diri dalam sifat suka bergaya dan dalam perhiasan untuk diperagakan. Pikiran yang menjadi picik dan kecerdasan yang menjadi kerdil dapat dipuaskan dengan perkara-perkara yang bodoh ini sehingga tanggung jawab yang tinggi dilalaikan.

        Orang-orang muda pada zaman kita boleh menjadi teman sekerja dengan Kristus kalau mereka mau; dan dalam bekerja, iman mereka akan dikuatkan dan pengetahuan mereka akan perkara-perkara Ilahi akan bertambah. Setiap maksud yang benar dan setiap perbuatan yang betul akan dicatat dalam buku kehidupan. Saya ingin sekiranya saya dapat menjaga orang-orang muda untuk melihat dan merasa alangkah berdosanya hidup untuk memuaskan diri mereka sendiri dan mengerdilkan kecerdasan mereka kepada perkara-perkara yang remeh dan sia-sia dalam kehidupan ini. Kalau mereka mau meninggikan derajat pikiran dan perkataan mereka melebihi penarikan dunia yang bodoh dan bertujuan memuliakan Tuhan; maka sejahtera Tuhan yang melebihi segala akal itu akan menjadi bagian mereka.7

        Tuhan menghendaki agar orang-orang muda mempunyai pikiran yang tekun, bersedia mengambil bagian dalam pekerjaan-Nya yang mulia, dan dilayakkan memikul tanggung jawab. Tuhan memerlukan orang-orang muda yang baik hatinya, kuat dan berani, dan bertekad hendak berperang dengan gagah perkasa dalam pertempuran di hadapan mereka, agar mereka dapat memuliakan Tuhan dan mendatangkan berkat kepada sesama manusia. Kalau saja orang-orang muda mau mempelajari Kitab Suci, mau memenangkan kerinduan yang bergelora, dan mendengarkan suara Khalik dan Penebus mereka, maka mereka bukan saja mendapat damai dengan Tuhan, tetapi juga akan mengalami kehidupan yang tinggi derajatnya.

        Bawalah terang ke mana saja engkau pergi; tunjukkanlah bahwa engkau mempunyai maksud yang teguh, bahwa engkau bukannya seorang yang tidak tahu mengambil keputusan, yang mudah saja dipengaruhi oleh bujukan sahabat-sahabat yang jahat. Janganlah segera menyerah pada anjuran orang-orang yang tidak menghormati Tuhan, melainkan berusahalah memperbarui, mengembalikan, dan menyelamatkan jiwa-jiwa dari kejahatan.

        Berdoalah dengan tekun, bujuklah dengan sikap lemah-lembut dan rendah hati orang-orang yang menentang itu. Satu jiwa yang diselamatkan dari kekeliruan, dan diantarkan ke bawah panji Kristus, akan mendatangkan kegembiraan di surga, dan menempatkan satu bintang pada mahkota kegiranganmu. Satu jiwa yang diselamatkan, oleh pengaruh peribadatannya, akan membawa jiwa-jiwa yang lain kepada pengetahuan akan keselamatan, dan dengan demikian pekerjaan itu akan berlipat ganda, dan hanya oleh tersingkapnya rahasia pada hari pehukuman akan menunjukkan luasnya pengaruh pekerjaan itu.

        Jangan ragu-ragu bekerja bagi Tuhan karena engkau beranggapan bahwa engkau dapat melakukan sedikit saja. Lakukanlah yang sedikit itu dengan setia; karena Tuhan akan bekerja dengan usaha-usahamu. Ia akan mencantumkan namamu dalam buku alhayat sebagai seorang yang layak masuk ke dalam kesukaan Tuhan.8

Oleh: Ellen White

________________________________

(1) 3T 363, 364; (2) 3T 374; (3) 2T 262-266; (4) 2T 266, 267; (5) 2T 267, 268; (6) 3T 368-370; (7) 3T 370, 371; (8) MYP 21-23.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *