Teror Bendera Palsu — Hubungannya Dengan Okult [False Flag* Terror—The Occult Connections]

akhir zaman

[AkhirZaman.org] William Ramsey melihat kepada seluruh urutan peristiwa pemboman dalam dekade terakhir ini serta mengungkapkan hubungannya dengan penyembah setan.

Selama imperial presiden Bush, banyak terjadi pengeboman di seluruh dunia yang secara sepintas nampak seperti dilakukan oleh teroris yang bersemangat. Khususnya, telah terjadi serangan bom di kota-kota berikut ini:

  • New York, Amerika Serikat
  • Bali, Indonesia
  • Madrid, Spanyol
  • London, Inggris
  • Amman, Jordania

Serangan-serangan tersebut mengejutkan dunia dan meyakinkan penduduk dunia bahwa “Perang Melawan Teror” itu perlu untuk menjamin keselamatan mereka. Namun, setelah dilakukan penyelidikan, banyak pemboman atau serangan-serangan yang dituduhkan kepada teroris itu ternyata terungkap merupakan operasi-operasi rahasia atau opderpal – (operasi bendera palsu). Opderpal ini tampaknya mengandung maksud dalam rangka mendorong sebuah agenda rahasia berupa perang global dan globalisasi. Apakah agenda rahasia ini mempunyai hubungan yang bahkan lebih rumit lagi dengan penyembah setan? Apakah tanggal terjadinya serangan-serangan ini memiliki makna khusus dalam kepercayaan penyembah setan?

 

NABI ZAMAN BARU

william_ramsey

Aleister Crowley, lahir 12 Oktober 1875 dalam sebuah keluarga kaya di Warwickshire, Inggris. Crowley (irama suci) memberontak terhadap moralitas Kristen orang tuanya dan dirinya berkomitmen untuk hidup dalam okultisme. Ssebagai seorang sastrawan terdidik dan berbakat, Crowley banyak menulis dan mempublikasikan karya okultisme serta merinci visi gelap tentang masa depan. Dia percaya bahwa, “terlepas dari semua kekurangannya, tidak pernah ada sistem sosial yang lebih baik daripada feodal, sejauh ia berasal dari nenek moyangnya.” [1] Ia juga menyatakan bahwa pemerintah harus menjadi tuan dan mengatur kawanan massa yang bodoh

Seharusnya kita tidak perlu merasa enggan dalam memanfaatkan kualitas alami atas sebagian besar umat manusia. Kami tidak bersikeras melatih domba untuk berburu atau memberikan kuliah mengenai sejarah, kita perhatikan kesejahteraan fisiknya, nikmati daging kambing serta bulunya. Dengan cara ini, kita akan mempunyai kelas budak yang puas menerima kondisi dengan keberadaan mereka yang sebenarnya, menikmati hidup bersahaja dengan kebijaksanaan gembala. [2]

Apakah ada hubungan antara Crowley dengan peristiwa teror bendera palsu yang telah terabaikan itu? Apakah ada arti yang lebih dalam mengenai tanggal terjadinya peristiwa teror tersebut? Mengapa angka-angkanya relevan dengan Crowley?

Ilmu Angka Penyembah Setan (Okult)

11 adalah Angka yang paling penting untuk Aleister Crowley. Dia mempelajari makna simbolis angka dalam penelitian okultisme pada akhir abad kesembilan belas. Sebagai anggota kelompok magis quasi-Masonik The Hermetic Order of the Golden Dawn, dia membuka tulisan-tulisan pendiri kelompok tersebut. William Wynn Westcott, salah seorang perencana asli Golden Dawn, mengenai angka sebelas dalam bukunya Numbers: Their Occult Powers and Mystic Virtue:

“Mengenai Bilangan Sebelas. Bilangan ini tampaknya merupakan jenis angka dengan reputasi kejahatan mencakup semua orang. Kabbalah membandingkannya dengan kesempurnaan Decad (bilangan 10), dan hanya bilangan Sephirotic yang merupakan bentuk segala sesuatu yang baik, sehingga sebelas adalah esensi dari segala yang berdosa, berbahaya dan tidak sempurna, Sepuluh Sephiroth [Ten Sephiroth ] mereka bedakan dengan Sebelas Averse Sephiroth [Eleven Averse Sephiroth], simbol kehancuran, kekerasan, kekalahan, dan kematian “[3]

crowley

Aleister Crowley sering menulis tentang bilangan 11 ini, dan menekankan pentingnya bilangan tersebut seperti ditunjukkan di bawah ini:

“Pertama”, 11 adalah jumlah Sihir (Magick) dalam dirinya sendiri. Oleh karena itu cocok untuk semua jenis tindakan. “Kedua”, 11 merupakan bilangan suci par excellence dari Aeon baru. Sebagaimana ditulis di dalam the Book of the Law: … 11 sebagaimana semua bilangan-bilangan kami “: [4].

Crowley sering mengulang ungkapan ” “Do What Thou Wilt Shall Be The Whole Of The Law” (yang ia anggap sebagai diktum dari the New Age), memiliki sebelas kata-kata dan sebelas suku kata. Berdasarkan penjelasannya sebelumnya, sebelas adalah bilangan penting dalam sistem keagamaan Crowley.

Bilangan 77 juga memiliki arti penting untuk Crowley dan para pengikutnya. Menurut Crowley, 77 adalah:

… Agung dan tertinggi periode tujuh tahun dalam manifestasi sihir sempurna melalui materi … ditulis dalam bahasa Ibrani Ayin Zayin (OZ) … Capricornus, Iblis dari Tarot, yang merupakan gambaran Kambing Sabbath pada sebuah altar. [5]

77 juga merupakan setengah dari perumusan sihir seksual, baik dalam OTO maupun Kabbalah [6] 77 Juga merujuk kepada nama-nama neraka dari Iblis dalam The Satanic Bible oleh Anton LaVey.. [7]

88 merupakan bilangan penting untuk apa yang kita sebut dengan Illuminati. Hal ini mengacukepada jumlah kotak yang tinggi dan lebar pada papan catur, simbol kapasitas pikiran manusia. [8]
10/12 adalah pesta pengikut setan yang merayakan kelahiran Nabi dari Aeon Baru – Aleister Crowley.

Dengan demikian, 11, 77 dan 88, serta 10/12, adalah pesta setan dalam rangka merayakan ulang tahun Aleister Crowley, yang disebut dengan Crowleymas, adalah penanda urutang angka-angka penting bagi praktisi okultisme. Apakah masing-masing serangan teror memiliki penanda numerik okultisme? Apakah serangan yang terjadi pada tanggal tertentu dilakukan untuk alasan-alasan okult?

Berikut adalah peristiwa-peristiwa “Perang Melawan Teror” palsu dengan signifikansi menurut urutan angka penyembah setan.

10/12 (2000) — Pemboman atas USS Cole. Sebuah serangan teroris bendera palsu terhadap Kapal Perusak Angkatan Laut Amerika Serikat USS Cole pada 12 Okt 2000 sementara sedang merapat dan melakukan pengisian bahan bakar di pelabuhan Aden,  Yaman.  17 pelaut Amerika tewas, dan 39 luka-luka. Serangan itu terjadi pada Crowleymas, ulang tahun Aleister Crowley yang ke-125

9 / 11 (2001) —9/11. Serangan bendera palsu 11 September menggunakan empat pesawat penumpang komersial. Dua dari pesawat bendera-palsu, Penerbangan 11 dan 175, ditabrakkan kepada Menara Kembar World Trade Center di Kota New York, menewaskan semua orang yang berada di dalam pesawat dan banyak orang lainnya lagi yang berada dalam bangunan.  Kedua gedung meledak dalam waktu dua jam. Sebuah pesawat bendera palsu ketiga, Penerbangan 77, ditabrakkan ke Pentagon di Arlington, Virginia. Pesawat bendera palsu keempat, Penerbangan 93, jatuh (atau ditembak jatuh) di dekat pedesaan Shanksville di Pennsylvania. Serangan itu menewaskan 3.000 orang.

10/12 (2002) — Bom Bali. Pemboman bendera-palsu Bali terjadi pada tanggal 12 Oktober 2002 di daerah wisata Kuta pulau  Bali, wilayah Indonesia, Serangan yang terkoordinasi melibatkan peledakan tiga bom: alat perlengkapan yang dibawa dalam sebuah ransel-gendong oleh seorang pelaku bom bunuh diri, bom mobil yang lebih besar, keduanya meledak di atau di dekat klub malam terkenal di Kuta, dan perangkat bom ketiga yang lebih kecil diledakkan di luar gedung Konsulat Amerika Serikat di Denpasar, hanya menyebabkan kerusakan kecil. Bom menewaskan 202 orang dan melukai 240. Pemboman terjadi pada Crowleymas, ulang tahun ke-127 Aleister Crowley.

3 / 11 (2004) — Pemboman Madrid. Pemboman kereta api bendera palsu Madrid terdiri dari serangkaian pemboman yang terkoordinasi terhadap sistem kereta penumpang umum di Madrid, Spanyol pada pagi hari 11 Maret 2004. Pemboman Madrid terjadi tiga hari sebelum pemilihan umum Spanyol. Bom menewaskan 191 orang dan sekitar 1.800 terluka. Pemboman terjadi 911 hari setelah serangan 11 September 2001.

bom_bali

Bom Bali

bom_london

Bom London

 

bom_madrid
Bom Madrid

yordania

Salah Malkawi, Ammna, Jordania/Getty Images

7 / 7 (2005) — Pemboman London “7 / 7”.  Pemboman bendera palsu London (sering disebut sebagai 7 / 7) adalah serangkaian serangan bom bunuh diri yang terkoordinasi terhadap sistem  transportasi publik di kota London. Empat kambing hitam tanpa menyadari memandu ke lokasi London Underground,  di mana ketiga bom itu meledak. Bom keempat meledak satu jam kemudian di atas bus bertingkat – double-decker bus di Tavistock Square. Pemboman tersebut menewaskan 52 orang dan sekitar 700 luka-luka.

11 / 9 (2005) — Pemboman di Amman, Jordania.  Pemboman bendera palsu yang merupakan serangkaian serangan bom yang terkoordinasi terhadap tiga buah hotel di Amman, Jordania pada tanggal 9 Nopember 2005. Pemboman menewaskan 60 orang dan melukai 115 lainnya.

8 / 8 (2008) — Upaya untuk menyulut peperangan antara Amerika Serikat  dengan Rusia, dengan menggunakan Georgia sebagai proxy. Pada malam tanggal 8 Agustus, Georgia melancarkan serangan militer besar-besaran terhadap Ossetia Selatan, dalam upayanya untuk menaklukkan wilayah itu.  Hari berikutnya Rusia bereaksi dengan mengerahkan pasukan tempur ke  Ossetia Selatan dan melakukan serangan bom yang dijatuhkan ke dalam wilayah Georgia.

Jelas, ini pemboman teroris utama yang dilakukan pada tanggal yang mengandung bilangan  11, 77, 88 dan ulang tahun Aleister Crowley. Berdasarkan signifikansi menurut urutan angka tanggal peristiwa teror bendera palsu ini, dapat dibuat hubungannya dengan okult. Ketika pemboman diatur secara bersama-sama, sesorang dapat dengan jelas melihat sebuah agenda tersembunyi okult untuk peperangan dan kontrol global yang lebih besar. Suatu analisis rinci mengenai hubungan Crowley dengan peristiwa ini dimuat di dalam buku saya Prophet of Evil: Aleister Crowley, 9/11 and the New World Order, tersedia di Kindle dan di situs saya: www.occult911.com.

William Ramsey

Author:  Prophet of Evil: Aleister Crowley, 9/11 and the New World Order

Writer and Director of the new film:  Prophet of Evil: Aleister Crowley

 www.occult911.com

occult911@gmail.com

False flag*

Operasi bendera palsu adalah operasi-operasi rahasia yang dilakukan oleh pemerintah, perusahaan, atau organisasi lainnya yang dirancang untuk memperlihatkan seolah-olah sedang dilakukan oleh pihak lain. Istilah ini berasal dari konsep militer yaitu mengibarkan warna palsu, yaitu mengibarkan bendera negara lain daripada bendera negaranya sendiri. Operasi bendera palsu tidak terbatas dalam peperangan dan operasi melawan pemberontakan, dan telah digunakan dalam waktu-waktu damai misalnya, selama terjadinya strategy of tension di Italia. (dictionary.com) 

Notes:

[1] Crowley, Aleister, John Symonds, and Kenneth Grant. The Confessions of AleisterCrowley: an Autohagiography. London: Arkana, 1989. 566. Print.

[2] Crowley, Aleister, Louis Wilkinson, Hymenaeus Beta, and Aleister Crowley. The Law Is for All: the Authorized Popular Commentary on Liber Al Vel Legis Sub Figura CCXX, the Book of Law. Phoenix, Ariz.: New Falcon, 1996. 199-200. Print.

[3] Westcott, W. Wynn, Numbers: Their Occult Power and Mystic Virtue. Being a Resume of the views of the Kabbalists, Pythagoreans, Adepts of India, Chaldean Magi and Medieval Magicians Theosophical Publishing Society, London 45 Print.

[4] Crowley, Aleister Magick: in Theory and Practice. Secaucus, NJ: Castle, 1991. 64. Print.

[5] Crowley, Aleister. The Book of Lies, Which Is Also Falsely Called Breaks: the Wanderings or Falsifications of the One Thought of Frater Perdurabo (Aleister Crowley), Which Thought Is Itself Untrue. Boston, MA: Weiser, 2001. 185. Print.

[6] Grant, Kenneth. Aleister Crowley & the Hidden God. Kuala Lumpur: Skoob Books, 1993. 196. Print.

[7] Gilmore, Peter H., and Anton Szandor Lavey. Satanic Bible. Reissue ed. Boston: Avon, 1969. pp. 44-6. Print.

[8] The Law of Octaves was first suggested by Pythagoras in ancient Greece. Having observed that the eight notes of the conventional Occidental musical scale were governed by definite mathematical relationships, Pythagoras proceeded to create a whole cosmology based on 8s. In this octagonal model Pythagoras made numerous mistakes, because he was generalizing from insufficient data. However, his work was the first attempt in history to unify science, mathematics, art and mysticism into one comprehensible system and as such is still influential. Leary, Crowley and Buckminster Fuller have all described themselves as modern Pythagoreans. In China, roughly contemporary with Pythagoras, the Taoists built up a cosmology based on the interplay of yang (positive) and yin (negative), which produced the eight trigrams of the I Ching, out of which are generated the 64 hexagrams. In India, Buddha announced, after his illumination under the Bodhi tree, the Noble Eightfold Path. Patanjali subsequently reduced the science of yoga to eight “limbs” or, as we might say, eight “steps.” The game of chess appeared, somewhere in the East, with a grid based on 8×8 (64) squares.  Wilson, Robert Anton. Cosmic Trigger: Final Secret of the Illuminati. Tempe, AZ: New Falcon, 2007. 266. Print.

Diterjemahkan oleh: akhirzaman.info

Sumber: http://www.savethemales.ca

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *