Asmara / Sex = Pengendali Pikiran yang Ampuh

bp1_1


Cinta adalah sesungguhnya suatu kesukaan akan kesempurnaan (Tuhan).  Manusia tidaklah sempurna.  Otak kita telah dicuci secara perlahan-lahan untuk mengganti kasih kita kepada Tuhan dengan pemujaan kepada manusia,  yaitu pada romantika dan seks. Ini adalah penyembahan berhala.

[AkhirZaman.org] “Whopper” tidak lagi merujuk pada hamburger tetapi pada Siaran Pers Gedung Putih terbaru. masyarakat melahapnya, seperti anjing yang menyambut rantai mereka.

Yahudi pengikut Kabbalah dan orang-orang Mason, para bankir Illuminati memperbudak kemanusiaan dalam sebuah “pemerintahan dunia” tirani terselubung yang didedikasikan untuk Lucifer. Sepanjang sejarah mereka telah merusak kita dengan menyulut perang, depresi, bencana dan korupsi. Mereka juga mengacaukan kita dengan mempromosikan keyakinan palsu dan tidak berguna. The Protocols of the Elders of Zion (Protokol Para Tetua Zion) menyatakan: “Kita harus memperkenalkan ke dalam pendidikan mereka semua prinsip-prinsip yang dengan begitu brilian menghancurkan sistem mereka.” (16)

Sejak para bankir Illuminati menentukan tren pakaian (modeā€”ed) melalui media massa,  ini suatu cara yang  sederhana untuk membentuk psikologi massa dan menggoyahkan masyarakat. Mereka menampilkan perilaku-perilaku seperti   seks pranikah, pergaulan bebas, perzinahan, homoseksualitas dan percabulan seolah-olah itu adalah norma yang sehat. Monyet melihat, monyet melakukan (Monkey see; monkey do). Mereka juga mempromosikan penyimpangan dengan cara lebih halus. Pernahkah Anda memperhatikan bahwa di TV dan film, biasanya ada korelasi yang tidak realistis antara penampilan fisik seseorang dan status moral mereka? “Orang yang baik” adalah  tampan sementara “orang yang  jahat” jelek. Wanita cantik jarang digambarkan sebagai buruk. Jadi kita secara tidak sadar diindoktrinasi untuk percaya bahwa keindahan dan kebaikan adalah identik. Akibatnya, kebanyakan pria (dan wanita) mengejar kecantikan feminin seolah-olah itu sebuah agama.

Hal ini telah disengaja. Illuminati adalah pemuja setan, mereka menginginkan kita menyembah dewa-dewa palsu: seks, uang, ketenaran dan kekuasaan. Mereka menginginkan kita menyembah wanita cantik – “dewi”.  Pria diindoktrinasi untuk mempercayai cinta seorang wanita cantik (tuhan) adalah sama baiknya dengan wanita itu .

Salah satu pelopor “humanisme”, yaitu August Comte  (1798-1857), adalah merupakan filsuf Masonic. Ia menganjurkan cara untuk mengidealisasikan  wanita sebagai caranya untuk  meng-“sekularisasi” masyarakat: “Perempuan harus menjadi Dewi,” tulisnya dalam “System of Positive Polity”  (1854). “Dengan mengganti dewi-dewi untuk dewa-dewa, kita meragukan  keunggulan utama perempuan.” (Vol. 4, P. 446.)

Dengan melebih-lebihkan pentingnya perempuan, Illuminati melemahkan dan menggoyahkan masyarakat. Pria dan wanita dimaksudkan untuk menyembah Tuhan (adalah Kasih);  (dimana) wanita  tunduk kepada suami mereka. Dengan mendorong perempuan muda yang cantik ke atas, piramidanya menjadi terbalik dan seluruh masyarakat digoyahkan. Demi “Tuhan”, maksud saya, idealisme  spiritual seperti kebenaran, keadilan keindahan, dan cinta.

LEBIH DARI PADA Mindset “LOVE / SEX”
Ada kesepakatan universal dalam masyarakat Barat bahwa cinta romantis (perasaan-ed) adalah jalan menuju kebahagiaan. Pesan ini ditanamkan kedalam  kepala kita melalui sekitar 80%  dari lagu-lagu dan film-film. Ambillah sebuah film seperti “Serendipity” misalnya. Karakter John Cusack jatuh cinta kepada Kate Beckinsdale tapi kemudian kehilangan kontak dengannya. Keseluruhan  film menampilkan pencariannya yang kalut, dan ketika ia menemukannya, itu disajikan bagaikan Kedatangan Kristus yang kedua kali. Wanita itu telah menjadi pengganti bagi jiwanya sendiri. Dia telah kehilangan jiwanya karena mencintai wanita itu , dan sekarang dia berpikir bahwa wanita itu akan memberikannya kembali (jika mendapatkannya-ed).

Alasan saya menyinggung  mengenai hal ini oleh karena saya adalah korban dari media massa. Saya pemuja cinta / seks / wanita. Inti dari maskulinitas adalah kekuatan. Ini adalah apa yang wanita inginkan dalam seorang pria. Namun terima kasih kepada tumpangan gratis yang wanita peroleh dari media, pria terlalu terpesona untuk menghakimi mereka;  perempuan terlalu mengagumi diri mereka sendiri  untuk tunduk pada seorang pria. Tidak ada yang bisa disatukan. Tidak ada yang cukup dewasa untuk memikul tanggung jawab pernikahan dan orangtua. Hasilnya: terjerat  suatu obsesi dan kecanduan dengan seks. Tentu saja daya tarik seksual (nafsu) sering disalah artikan dengan cinta. Illuminati telah menjadikan hubungan seksual sebagai  suatu berkat dari agama yang konyol dan suatu harapan psikologis. Ini adalah sakramen suci agama palsu. Hasilnya adalah bahwa orang-orang dengan menyedihkan meraih cinta yang mereka harapkan dengan melakukan hubungan seks bebas dengan tidak sah.

Penerimaan terhadap hubungan seks secara bebas dengan tidak sah (bukan dengan suami/isteri-ed) telah mendegradasi semua hubungan manusia ke tingkat sensasi gairah murahan yang singkat. Bagi saya, tidak ada bukti yang lebih baik lagi dimana umat manusia berada di dalam genggaman setan.  Seks tidak berarti kecuali itu merupakan suatu ungkapan kasih. Itu  adalah suatu nafsu fisik seperti halnya lapar. Setiap pasangan seharusnya tidak perlu merasa tertekan untuk mempertahankan standar romantis mengikuti apa yang dijajakan di media. Sebuah pernikahan seumur hidup yang sukses didasarkan pada saling mendukung, persahabatan ,  komitmen, penghargaan dan kepercayaan. Daya tarik seksual hanyalah salah satu dari banyaknya faktor-faktor yang memberi kontribusi.

Dua orang yang berikrar untuk saling setia tidak  berfokus pada banyaknya ketidaksempurnaan mereka. Mereka mencintai orang yang nyata, bukan yang ideal. Tapi yang ideal itu sendiri berada dalam setiap jiwa. Kita semua indah disana. Jangan mencari kebahagiaan / kesempurnaan di luar diri Anda. Jangan mencari siapa pun untuk memberikan padamu dirimu sendiri. Sembahlah Tuhan dengan melepas Kebenaran yang terbelenggu di dalam jiwa kita (oleh kuasa-Nya yang memerdekakan-ed).

Cinta adalah sesungguhnya suatu kesukaan akan kesempurnaan (Tuhan).  Manusia tidaklah sempurna.  Otak kita telah dicuci  untuk secara perlahan-lahan mengganti cinta kita kepada Tuhan dengan pemujaan kepada manusia,  yaitu pada romantika dan seks. Ini adalah penyembahan berhala. Manusia tidak harus mengasihi satu sama lain (hanya-ed) dalam suatu suasana ibadah tertentu. Cinta yang salah tempat ini men-sabotase dan menghancurkan hidup banyak orang.

KESIMPULAN
Kemanusiaan telah dibajak oleh sebuah kelompok pemuja Setan, Illuminati, yaitu orang-orang Kabbalah dan Luciferians. Peradaban kita didasarkan pada penyangkalan keberadaan dan rancangan Tuhan. Akibatnya, ini sama artinya dengan menyangkal suatu Design yang Cerdas (yang sebenarnya merupakan bukti-pribadi) dan keberadaan dari moralitas dan kebenaran. Tuhan adalah Realitas utama (Kesadaran): Kebenaran, Kebaikan, Cinta, Kecantikan dan Keadilan. Itulah mengapa kita semua mencintai  dan mendambakan idealisme ini, mengapa kita semua mendambakan Tuhan. Kita adalah radio yang diatur dalam frekuensi ini. Mematuhi Tuhan (iman, agama yang benar), adalah tentang memasuki kesadaran ini dan berperilaku sesuai dengan hal ini (suatu pengakuan akan kenyataan ini). Ini adalah identitas kita yang sebenarnya. Illuminati ingin menggantikan kenyataan pada melayani diri mereka sendiri yang telah rusak. Inilah sebabnya mereka mengkondisikan kita untuk merusak diri sendiri dengan mengejar dewa-dewa palsu seperti asmara dan seks. Motivasi utama mereka adalah pemujaan, bukan keuntungan komersil. Mereka ingin mengerdilkan perkembangan biologis dan spiritual kita, dalam rangka untuk menguasai (memperbudak-ed) kita. Jika Anda seorang pemuja setan, Ini adalah apa yang Anda lakukan.

Oleh: Henry Makow Ph.D.

Diterjemahkan dari: Http://www.henrymakow.com/sexlove_as_a_complex_control_s.html

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *