Waspadailah Exitotoxins–Makanan Diet Perusak

Exitotoxins_b

Aspartame, MSG, Aluminum dan banyak lagi!

[AkhirZaman.org] Artikel berikut ini ditulis oleh Dr. Betty Martini. Saya percaya anda pasti berminat. Karena kerusakan yang mengerikan dan konsumsi bahan ini di seluruh dunia, masalah kesehatan yang mengerikan ini adalah sebuah krisis yang akan segera terjadi. Saya menambahi penekanan dan cetak tebal. Kata dalam huruf besar adalah asli dari penulis. Kita masing-masing memiliki sahabat dan handai taulan yang memerlukan informasi ini.

Saya hendak memperkenalkan bahan ini dengan dua fakta berikut:

Pertama, ada sejumlah besar orang yang semakin bertambah berat badannya karena makanan siap saji dan makan daging.  Mereka membayangkan bahwa makan “diet” (tanpa gula) adalah cara sehat untuk membantu menurunkan berat badan.

Kedua, ada kemungkinan bahwa aspartame ditambahkan ke dalam beberapa produk yang ber-label “mengandung gula tambahan”. Ini disebabkan karena aspartame lebih murah daripada gula. Ini telah ditambahkan ke dalam beberapa produk.

Maka, kita menghadapi masalah yang amat serius.

Berikut ini artikel dari Dr. Martini:

Saya telah memberi ceramah selama beberapa hari dalam Konferensi Lingkungan Dunia tentang ““Aspartame: Marketed as ‘NutraSweet,’ ‘Equal,’ and ‘Spoonful.’ ”(Aspartame: dipasarkan dengan nama ‘NutraSweet’, ‘Equal’ dan ‘Spoonfool.’) Dalam ceramah narasumber oleh EPA [Environmental Protection Agency] (Lembaga Perlindungan Lingkungan), mereka mengumumkan bah-wa terjadi suatu wabah sklerosis ganda dan lupus sistemik dan mereka tidak memahami racun apa yang menyebabkan wabah ini di seluruh AS. Saya menjelaskan bahwa saya hadir di sana untuk memberi ceramah tentang topik ini.

Ketika suhu aspartame naik hingga 86ºF (30ºC), alkohol kayu pada aspartame berubah menjadi formaldehida dan kemudian asam formik, yang kemudian menyebabkan asidosis meta-bolis.(Asam formik adalah racun yang terdapat pada sengatan semut api). Keracunan oleh metanol mirip dengan sklerosis ganda: maka orang secara salah didiagnosa menderita sklero-sis ganda. Sklerosis ganda bukanlah hukuman mati, namun keracunan metanol adalah hukum-an mati.

Dalam kasus lupus sistemik, kami menemukan sama meluasnya dengan sklerosis ganda, khususnya pada peminum Diet Coke dan Diet Pepsi. Juga dengan keracunan metanol, korban biasanya minum 3-4 kaleng 1 oz per hari, bahkan ada yang lebih. Dalam kasus lupus sistemik, yang dipicu oleh aspartame, korban biasanya tidak tahu bahwa aspartame-lah pemicunya. Korban terus mengonsumsinya yang menyebabkan lupus menjadi sedemikian berat dan mengancam nyawanya.

Jikalau kita menjauhkan aspartame dari korban, penderita lupus sistemik biasanya tidak menunjukkan gejala, namun kita masih belum bisa membalik penyakit ini. Sebaliknya, dalam kasus sklerosis ganda (yang dalam kenyataannya adalah keracunan metanol), sebagian besar gejala meng-hilang. Kami melihat kasus-kasus di mana penglihatan mereka pulih kembali dan bahkan pendengaran mereka. Ini juga terjadi pada kasus tinnitus.

Selama ceramah, saya berkata, “Jikalau anda menggunakan aspartame (NutraSweet, Equal, Spoonful, dll), dan anda menderita gejala fibromyalgia, kejang urat, rasa sakit menusuk, kaki kesemutan, kram, vertigo, pusing, sakit kepala, tinnitus, sakit pada persendian, depresi, serangan rasa gelisah, berbicara ngawur, penglihatan kabur, atau hilang ingatan, anda mungkin terkena PENYAKIT ASPARTAME!”

Orang-orang terperanjat selama ceramah itu dan berkata, “Saya mengalami ini! Dapatkah ini dipulihkan?” Situasinya menjadi gaduh. Bahkan sebagian pembicara dalam ceramah saya menderita gejala-gejala ini!

Dalam satu ceramah yang dihadiri oleh Duta Besar Uganda, ia mengatakan kepada kami bahwa pabrik gula mereka menambahkan aspartame ke dalam gulanya! Ia melanjutkan bahwa salah satu anak pemimpin industri tidak dapat lagi berjalan karena menggunakan produk gula tersebut! Kita menghadapi masalah yang amat serius.

Seseorang asing mendekati Dr. Espisto (salah satu pembicara saya) dan saya dan dia berkata, “ Tolong katakan kepada saya mengapa begitu banyak orang tampaknya menderita MS (sklerosis ganda)?” Dalam satu kunjungan ke sebuah rumah sakit, seorang perawat mengatakan bahwa enam dari temannya yang adalah peminum berat Diet Coke, semuanya didiagnosa menderita sklerosis ganda. Ini bukanlah suatu kebetulan.

Masalahnya adalah demikian. Ada dengar pendapat di Kongres ketika aspartame untuk pertama kalinya dimasukkan sebagai pemanis dalam 100 produk yang berbeda.  Dengar pendapat pertama ini, diikuti dua acara serupa, namun tidak menghasilkan sesuatu. Tidak ada yang dilakukan. Lobi obat-obatan dan kimia memiliki dana terlalu besar. Sekarang ada lebih dari 5000 produk yang mengandung bahan kimia ini, dan HAK PATENNYA TELAH KEDALUWARSA (yang berarti bahwa perusahaan lain dapat memasarkan aspartame dengan nama merek dagang yang berbeda)!

Pada saat acara dengar pendapat pertama, orang-orang telah dibutakan. Metanol dalam aspartame berubah menjadi formaldehida di dalam retina mata. Formaldehida adalah satu kelompok dengan bahan-bahan berbahaya seperti sianida dan arsenik—RACUN-RACUN MEMATIKAN! Sayangnya, diperlukan waktu lebih lama untuk membunuh secara pelan-pelan, namun bahan ini mematikan, dan menyebabkan segala jenis masalah neurologis secara perlahan-lahan.

Aspartame dapat mengubah kimia otak, sehingga dapat menyebabkan serangan yang menya-kitkan. Bahan ini mengubah tingkat dopamine dalam otak. Bayangkan apa yang terjadi jika bahan ini diberikan kepada pasien yang menderita Penyakit Parkinson. Bahan berbahaya ini juga menyebabkan cacat bawaan sejak lahir. Sama sekali tidak ada alasan untuk menggunakan produk ini.

Aspartame bukanlah PRODUK MAKANAN! Catatan Kongress menyatakan, “bahan ini menyebabkan anda menginginkan karbohidrat, dan menjadikan anda GEMUK.” Dr. Roberts menyatakan bahwa ketika pasiennya tidak diberikan aspartame, penurunan berat badan mereka adalah 10 pon per orang. Formaldehida disimpan di dalam sel lemak, khususnya paha dan bokong.

Aspartame adalah sangat mematikan bagi penderita diabetes.  Semua dokter mengetahui apa yang dilakukan oleh alkohol kayu ini terhadap penderita diabetes. Kita mengetahui bahwa dokter percaya bahwa pasien mereka menderita retinopathy; ketika sesungguhnya, itu disebabkan oleh aspartame.

Aspartame menyebabkan kadar gula darah menjadi liar, menyebabkan banyak pasien mengalami koma. Sayangnya, banyak yang kemudian meninggal.

Orang-orang mengatakan, dalam Konferensi American College of Physicians, bahwa saudara mereka telah beralih dari sakarin kepada produk aspartame dan bagaimana mereka pada akhirnya menderita koma. Dokter mereka tidak dapat mengontrol kadar gula dalam darah mereka; sehingga pasien itu menderita hilang ingatan akut dan pada akhirnya koma dan meninggal.

Hilang ingatan disebabkan oleh kenyataan bahwa asam aspartik dan phenylalanine adalah racun bagi otak, ketika tidak terdapat asam amino lain yang ada pada protein. Karena itu, bahan-bahan ini melewati perbatasan otak darah dan merusak neuron dalam otak. Dr. Russell Blaylock, seorang ahli bedah otak terkemuka di Jackson, Mississippi, mengatakan, “bahan-bahan ini merangsang neuron otak hingga mati, menyebabkan kerusakan otak dalam tingkatan yang berbeda-beda.” Dr.Blaylock telah menulis sebuah buku, berjudul: Excitotoxins: The Taste that Kills.

Dr. H.J. Roberts, seorang spesialis diabetes dan ahli sedunia tentang keracunan aspartame, juga telah menulis sebuah buku, berjudul Defense Against Alzheimer’s Disease (Pembelaan terhadap Penyakit Alzheimer). Dr. Roberts mengatakan bagaimana keracunan aspartame memperparah penyakit Alzheimer, dan memang demikian. Perawat itu mengatakan kepada saya, wanita-wanita  dirawat di rumah sakit pada usia 30 tahun dengan penyakit Alzheimer. [Ini mungkin juga penya-kit sapi gila, baca buku International Meat Crisis ].

Dr. Blaylock dan Dr. Roberts akan menulis sebuah makalah dengan beberapa sejarah kasus dan akan mengirimkan ke internet. Menurut konferensi American College of Physicians, “kami berbicara tentang sebuah wabah penyakit neurologis yang disebabkan oleh racun mematikan ini.”

Dr. Roberts menyadari apa yang sedang terjadi ketika aspartame pertama kali dipasarkan. Katanya, “pasien diabetes saya mengalami hilang ingatan, bingung, dan hilang penglihatan yang parah.” Pada konferensi itu, para dokter mengakui bahwa mereka tidak tahu. Mereka bertanya-tanya mengapa serangan terjadi begitu keras. Namun penyebabnya adalah bahwa phenylalanine dalam aspartame memecah ambang batas serangan dan merusak serotonin. Ini mengakibatkan depresi berat, serangan panik, kemarahan dan kekerasan.

Sesaat sebelum konferensi, saya menerima sebuah faks dari Norwegia yang meminta penawar racun ini, karena mereka mengalami begitu banyak masalah di dalam negeri mereka. Untungnya, kami memiliki pembicara dan duta besar dalam Konferensi itu dari berbagai Negara yang menyampaikan pertolongan juga. Kami meminta agar anda menolong sahabat dan handai taulan anda juga.

Sebarkanlah artikel ini dan peringatkanlah setiap orang yang anda ketahui. Kembalikanlah segala sesuatu yang mengandung aspartame ke toko. Lakukanlah tes tanpa aspartame (dengan cara berhenti menggunakannya dan lihatlah apa yang terjadi), dan kirimkanlah kepada kami sejarah kasus anda.

Saya jamin bahwa Monsanto, si pencipta aspartame, mengetahui betapa mematikan bahan ini. Mereka membantu mendanai untuk the American Medical Association, American Dietetic Association, Congress, dan the Conference of the American College of Physicians. The New York Times menurunkan sebuah artikel pada tanggal 15 November 1996, tentang the American Dietetic Association menerima uang dari industri makanan untuk bisa menyetujui produk mereka. Maka, mereka tidak dapat mengritik setiap bahan tambahan atau berbicara tentang hubungan mereka dengan Monsanto.

Seberapa burukkah ini? Kami mengatakan kepada seorang ibu yang anaknya suka NutraSweet agar menjauhi produk tersebut. Anak itu mengalami serang mal (kejang) besar setiap hari. Sang ibu memanggil dokternya, yang memanggil ADA. Mereka mengatakan kepada si dokter agar anak itu tidak dihentikan menggunakan NutraSweet. Kami masih berusaha meyakinkan ibu itu bahwa aspartamelah yang menyebabkan serangan itu. Setiap kali kami berhasil membuat orang berhenti mengggunakan aspartame, serangan itu berhenti. Jikalau anak itu meninggal, anda tahu itu salah siapa dan apa yang kami lawan.

Ada 92 dokumen tentang gejala aspartame, dari koma hingga kematian. Sebagian besar dari-padanya bersifat neurologis, karena aspartame menghancurkan system syaraf.

Penyakit aspartamese sebagiannya adalah penyebab apa yang ada di balik beberapa misteri masalah kesehatan operasi militer Desert Storm. Lidah terbakar dan masalah lainnya, yang dibahas dalam lebih dari 60 kasus, dapat secara langsung dihubungkan dengan konsumsi produk aspartame. Beberapa ribu palet minuman diet dikapalkan kepada tentara Desert Storm. Ingatlah bahwa suhu panas dapat melepaskan methanol dari aspartame pada suhu 86o F (30oC). Minuman diet ini ada pada suhu 1200 F(48o C) matahari Arab selama berminggu-minggu bersinar pada palet tersebut. Prajurit pria dan wanita minum sepanjang hari. Banyak dari gejala pada mereka identik dengan keracunan aspartame.

Dr. Roberts mengatakan, Mengonsumsi aspartame pada saat kehamilan dapat menyebabkan cacat sejak lahir. Menurut Dr. Louise Elsas, Pakar Pediatri dan Profesor di bidang Genetika di Emory University, dalam kesaksiannya di hadapan Kongres mengatakan, “konsentrasi phenylalanine dalam plasenta menyebabkan cacat mental. Dalam tes laboratorium asli, binatang percobaan menderita tumor otak,  phenylalanine memecah menjadi DXP (bahan penyebab tumor otak). Ketika Dr Espisto memberi ceramah tentang aspartame, seorang dokter yang hadir, seorang ahli bedah otak, mengatakan, “Ketika mereka mengangkat tumor otak, mereka menemukan kadar tinggi aspartame di dalamnya.”

Meskipun Stevia, satu jenis makanan manis, BUKAN ZAT TAMBAHAN, yang membantu metabolisme gula dan ideal bagi penderita diabetes, telah disetujui sebagai suplemen makanan oleh FDA selama bertahun-tahun, FDA sekarang melarang makanan manis ini karena kesetiaannya kepada Monsanto. Jikalau dikatakan BEBAS GULA pada labelnya, janganlah percaya!!!

Senator Howard Metzenbaum menulis sebuah rancangan undang-undang yang memperingat-kan semua ibu hamil, dan ibu yang memiliki anak-anak, tentang bahaya aspartame. Rancangan undang-undang ini juga menetapkan penelitian independen tentang masalah-masalah yang ada  di dalam penduduk (serangan kejang mendadak, perubahan kimia otak, perubahan dalam gejala perilaku dan neurologis). Namun rancangan itu dibungkam oleh lobi-lobi kimia dan obat-obatan yang begitu kuat, yang membebaskan begitu banyak penyakit dan kematian kepada masyarakat yang tidak waspada. Sejak konferensi American College of Physicians ini, kami berharap untuk memper-oleh bantuan dari beberapa pemimpin dunia.

Sekali lagi, tolonglah kami. Ada banyak orang di luar sana yang harus diperingatkan. Tolonglah agar mereka mengetahui informasi ini.

—Sumber-sumber lain: Russell Blaylock, M.D., Excitotoxins: The Taste that Kills; H.J. Roberts, M.D., Defense Against Alzheimer’s Disease.

  Waspadalah Terhadap Exitotoxins

Kita tentulah sedang hidup di masa yang paling mendebarkan dalam sejarah. Jikalau anda tidak berhati-hati, racun-racun yang dimasukkan ke dalam makanan anda akan mengenai anda. Jikalau anda dapat menghindarinya, obat-obatan medis yang diresepkan akan menyerang anda. Dalam zaman kimia di mana kita hidup ini, hukumnya seharusnya adalah: “Biarlah pembeli waspada.”

            Russell L. Blaylock, M.D., seorang ahli bedah otak dari the University of Mississippi Medical Center, telah meneliti secara mendalam tentang serangkaian bahan yang amat sedikit diketahui yang disebut dengan excitotoxins. Apa yang tidak anda ketahui akan membunuh anda, sedikit demi sedikit, atau lebih cepat.

MSG (monosodium glutamate), Aspartame (NutraSweet, Equal), protein sayur yang terhidrolisa, dan sistein—adalah contoh asam amino excitotoxin. Bahan-bahan ini ditambahkan ke dalam makanan dan minuman manusia untuk memperkuat aromanya. Namun penelitian mendalam terhadap binatang menunjukkan bahwa bahan-bahan ini menghancurkan sel-sel otak.

Bahan-bahan kimia penguat rasa ini terdapat secara alami dalam sejumlah kecil tanaman. Namun, karena ingin agar anda membeli lebih banyak produk mereka, perusahaan-perusahaan makanan menggunakan bentuk-bentuk kimia buatan yang terkonsentrasi tinggi. Khawatir bahwa pesaing mereka akan menjual lebih banyak makanan dibandingkan mereka, setiap perusahaan makanan besar menggunakannya untuk menambah rasa. Kehadiran bahan kimia ini dalam makanan menyebabkan anda ingin makan lebih banyak produk mereka daripada normal. Excitotoxin secara khusus ditambahkan kepada makanan untuk memproleh rasa lembut atau aroma lembut.

Namun ketika bahan kimia ini dalam jumlah yang sama, yang anda peroleh dalam sebotol Flavor Cola atau semangkok Nutty Crisps, ditambahkan kepada makanan binatang percobaan (termasuk tikus, kucing dan zimpanse), bahan kimia ini menyebabkan kerusakan pada otak. Exitotoxin merangsang sel-sel otak neuron begitu kerasnya, sehingga sel-sel itu mati kelelahan! Efek ini secara khusus tampak pada hipotalamus dan otak temporal yang mengontrol perilaku, emosi, pubertas, jam tidur, hormone, daya tahan tubuh,  dan sejumlah fungsi tubuh lainnya. Ingatan jangka pendek dan kemampuan belajar juga terpengaruh.

Beberapa faktor menentukan seberapa besar kerusakan terjadi akibat makanan yang diberikan: jumlah yang dimakan dan seberapa sering makanan itu dimakan. Sebagian orang makan makanan seperti itu setiap hari atau beberapa kali hari demi hari. Orang lain tidak minum air, melainkan mem-peroleh cairan untuk tubuhnya dari minuman ringan! Tebaklah apa yang ada dalam minuman ringan itu? Hypoglikemia juga menyebabkan syaraf otak menjadi sangat peka terhadap bahan-bahan kimia ini.

Dr. Blaylock menyarankan agar orang yang memiliki sejarah keluarga penyakit degeneratif otak harus mengusahakan untuk menghindari makanan yang mengandung excitotoxin. Penyakit ini termasuk penyakit Alzheimer, penyakit Parkinson, penyakit Huntington, penyakit Lou Gehrig/ Amyotrophic Lateral Sclerosis. Bahan-bahan kimia itu secara nyata menurunkan pembatas otak darah, yang menyebabkan seseorang lebih peka daripada orang lain terhadap bahan-bahan kimia berbahaya ini yang mengakibatkan kerusakan pada otak.

Sekarang marilah kita memperhatikan beberapa makanan anjuran dokter di mana bahan-bahan kimia itu terdapat:

Waspadalah terhadap sup dalam kaleng, makanan siap saji, makanan sampah (junk food), dan makanan yang terdapat di restoran Cina. Makanan ini biasanya mengandung sejumlah besar MSG.

Pada anak-anak, menu yang disebut makanan ini dapat meningkatkan tingkat excitotoxin pada darah hingga enam kali lipat—yang pada primata, menghancurkan sel-sel otak! Otak anak-anak adalah empat kali lebih peka terhadap kerusakan akibat excitotoxin dibanding otak orang  dewasa. Namun kerusakan otak tidak akan tampak hingga anak ini tumbuh lebih dewasa. Apakah makanan sampah yang penuh rasa benar-benar pantas bagi kerusakan yang dibawanya kepada anda?

Zat tambahan pada makanan berikut ini mengandung 30% hingga 60% MSG: monosodium glutamate (vitsin), protein sayuran terhidrolisa, protein terhidrolisa, protein tanaman terhidrolisa, ekstrak protein tanaman, sodium kaseinat, kalsium kaseinat, ekstrak ragi, protein bertekstur, ragi autolisa, tepung gandum oat terhidrolisa, Accent.

Zat tambahan pada makanan berikut ini mengandung 12 % hingga 40% MSG: ekstrak malt, rasa malt, bouillon, kaldu, penyedap rasa, penyedap alami, rasa ayam atau sapi alami, bumbu masak, bumbu-bumbu.

Zat tambahan pada makanan berikut dapat mengandung MSG: Carrageenan, enzymes, konsentrat protein kedele, isolate protein kedele, konsentrat whey protein, beberapa jenis susu kedele.

 Vance Ferrell

Waspadalah terhadap Aluminum dalam Makanan Anda!!!

Dr. Alzheimer:  Sebelum tahun 1910, seorang dokter Jerman bernama Alois Alzheimer mengukir sejarah dengan menemukan aluminum di dalam otak orang-orang yang meninggal akibat pre-senile dementia. Ia menemukan bahwa kematian mereka adalah disebabkan oleh kandungan aluminum. Jikalau ini benar, ini berarti bahwa mereka adalah korban dari kerasunan aluminum. Kunjungilah situs http://home.earthlink.net/ ~joannefstruve/index.html  untuk mengetahui lebih banyak tentang bagaimana menghindari keracunan aluminum pada otak anda!

KASUS HUKUM ASAM FOLIK

Sebuah pertempuran hukum yang berlangsung hampir selama satu dekade, berkisar tentang sebuah tuntutan kesehatan yang diinginkan oleh industri makanan alami agar disetujui oleh FDA dan memperoleh label makanan suplemen yang aman. Pada mulanya, empat tuntutan diajukan:

Ø  konsumsi vitamin antioksidan dapat mengurangi resiko kanker tertentu.

Ø  konsumsi serat dapat mengurangi resiko kanker usus besar.

Ø  konsumsi asam lemak omega-3 dapat mengurangi resiko penyakit jantung koroner.

Ø  asam folik sejumlah 800 mcg dalam suplemen makanan adalah lebih efektif untuk menurunkan resiko cacat pembuluh syaraf dibandingkan jumlah yang lebih rendah dalam bentuk makanan biasa.

Setiap tuntutan dipertimbangkan secara terpisah, dan FDA menolak semuanya. Sebuah kasus pengadilan diajukan pada tanggal 28 Januari 1994, menuntut agar FDA mengesahkan tuntutan asam folik pada label suplemen asam folik.

Satu penelitian disampaikan ke pengadilan yang menunjukkan bahwa wanita hamil yang diberi asam folik sejumlah 800 mcg dalam suplemen multivitamin mengalami 100% penurunan kerusakan pembuluh otak, dibandingkan dengan 40% hingga 80 % penurunan yang diakibatkan dosis 400 mcg.

Menurut survei baru-baru ini, hanya 30% dari wanita pada usia subur mengetahui bahwa asam folik mengurangi cacat pada kelahiran. Dengan menyensor informasi tentang asam folik ini, FDA menghukum puluhan ribu bayi menjadi lumpuh dan mengalami cacat bawaan yang tidak dapat disembuhkan.

Tuntutan hukum ini menuntut bahwa FDA melanggar hukum tentang Nutrition Labeling and Cosmetic Act,(undang-undang tentang label nutrisi dan kosmetika), yang disahkan oleh Kongres pada tanggal 8 November 1990, yang mencegah suplemen makanan dan makanan yang menyebabkan tuntutan kesehatan menjadi topik persetujuan bahan-bahan obat-obatan keras FDA dan syarat-syarat label obat-obatan.

FDA kalah dalam kasus ini. Sekitar 30.000 cacat bawaan terjadi di Amerika selama kasus asam folik tersebut berlangsung.

 

Sumber: www.pathlights.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *