Bagaimana Orangtua dapat Membangun Tabiat yang Kuat

mendidik anak 201602 Copy

[AkhirZaman.org] Gunakan Waktu dan Pemikiran  yang Terbaik untuk Itu. Orang tua menerima anak itu sebagai satu beban akan suatu pribadi yang  tidak berdaya di dalam tangan mereka; ia tidak mengetahui apa‑apa, dan ia harus diajar mengasihi Tuhan, harus dibesarkan dalam pendidikan dan nasihat Tuhan. Ia harus bentuk sesuai dengan pola ilahi.

Bilamana orang tua menyadari pentingnya pekerjaan mereka dalam mendidik anak‑anak mereka, bilamana mereka menyadari bahwa hal itu mencakup perkara‑perkara yang baka, maka mereka akan merasa bahwa mereka harus menggunakan waktu dan pemikiran mereka yang terbaik untuk pekerjaan ini.1

Mengerti Prinsip‑prinsip yang Tercakup di Dalamnya. Pelajaran‑pelajaran yang dipelajari, kebiasaan‑kebiasaan yang dibentuk, selama  masa bayi dan masa kanak‑kanak mempunyai pengaruh yang lebih besar terhadap pembentukan tabiat dan arah tujuan hidup daripada segala petunjuk dan pendidikan yang diberikan pada tahun‑tahun berikutnya.

Orang tua harus mempertimbangkan hal ini. Mereka harus memahami prinsip‑prinsip yang menjadi dasar pemeliharaan dan pendidikan anak‑anak. Mereka harus sanggup membesarkan mereka di dalam kesehatan jasmani, pikiran, dan akhlak.2

Jauhkan Kedangkalan. Kita sedang hidup di dalam zaman dimana hampir segala sesuatu bersifat dangkal dan murahan. Hanya sedikit saja keteguhan dan kestabilan tabiat, oleh karena latihan dan pendidikan anak‑anak mulai dari buaian dangkal adanya. Tabiat mereka dibangun di atas pasir yang bergerak. Penyangkalan diri dan pengendalian diri tidak dijalinkan ke dalam tabiat mereka. Mereka telah dimanjakan sehingga mereka tidak sanggup menghadapi kehidupan yang praktis. Kesenangan akan kepelesiran harus dijauhkan dari anak‑anak melalui Doa dan Iman.

Orang tua bertanggung jawab besar bagi kebahagiaan masa depan anak, kesejahteraan mereka untuk masa kekekalan. Beban itu ada di atas bahumu, apakah engkau merasakannya atau tidak, untuk mendidik anak‑anak ini bagi Tuhan—untuk menjaga dengan penuh kewaspadaan terhadap datangnya musuh yang jahat itu untuk pertama kalinya, dan bersiap sedia mengadakan perlawanan terhadapnya. Dirikanlah sebuah benteng doa dan iman di sekeliling anak‑anakmu, dan jagalah mereka dengan saksama. Sedetikpun engkau tidak terlepas dari serangan setan. Engkau tidak mempunyai waktu untuk istirahat dari pekerjaan yang tekun dan penuh kewaspadaan. Engkau tidak boleh tidur sedetikpun di posmu itu. Ini merupakan suatu peperangan yang paling penting. Di dalamnya terlibat perkara‑perkara yang baka. Itu berarti kehidupan atau kematian bagi engkau dan keluargamu.4

Ambil Satu Keputusan yang Tegas dan Teguh. Pada umumnya orang tua terlalu menaruh kepercayaan kepada anak‑anak mereka; oleh karena sering pada waktu orang tua menaruh kepercayaan di dalam mereka, mereka itu berada dalam kejahatan yang tersembunyi. Orang tua, awasilah anak‑anakmu dengan penuh kewaspadaan. Tegur, tempelak, nasihati mereka pada waktu engkau bangun dan pada waktu engkau duduk; pada waktu engkau pergi keluar dan pada waktu engkau masuk, “hukum bertambah hukum, syarat bertambah syarat, di sini sedikit, di sana sedikit.” Taklukkan anak‑anakmu pada waktu mereka masih muda. Oleh banyak orang tua hal ini amat dilalaikan. Mereka tidak mengambil keputusan setegas dan seteguh sebagaimana seharusnya mereka ambil yang berkaitan dengan anak‑anak mereka.5

Dengan Sabar Taburkan Benih yang Berharga Itu. “Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.” Orang tua, pekerjaanmu adalah untuk memenangkan kepercayaan anak‑anakmu, dan dalam kasih taburkanlah benih yang berharga itu dengan sabar. Lakukanlah pekerjaanmu dengan penuh kepuasan, jangan sekali‑kali bersungut akan kesulitan, kecemasan dan kerja keras. Jikalau oleh usaha yang sabar, manis budi, dan yang menyerupai Kristus engkau bisa menghadapkan satu jiwa sempurna di dalam Yesus Kristus, maka hidupmu tidaklah sia‑sia. Biarlah jiwamu selalu dipenuhi  oleh pengharapan dan kesabaran. Janganlah keputusasaan terlihat pada wajah dan sikapmu. Di dalam tanganmu engkau mempunyai tugas untuk  membentuk satu tabiat, melalui pertolongan Tuhan, agar bisa bekerja di  dalam kebun anggur Tuhan dan memenangkan banyak jiwa kepada Kristus. Tetap berikan dorongan kepada anak‑anakmu untuk mencapai suatu ukuran yang tinggi di dalam segala kebiasaan dan kecenderungan mereka. Bersikap sabarlah terhadap ketidaksempurnaan mereka, sebagaimana Tuhan bersikap sabar terhadapmu dalam ketidaksempurnaanmu, menopang kamu menjaga kamu, agar engkau bisa menghasilkan buah bagi kemuliaan‑Nya. Berikan dorongan kepada anak‑anakmu untuk berusaha menambahkan sifat‑sifat yang belum ada pada mereka kepada apa yang telah mereka capai.6

Ajarkan Ketaatan kepada Hukum. Para bapa dan ibu, jadilah berakalbudi. Ajarkan kepada anak‑anakmu bahwa mereka harus tunduk kepada hukum.7

Bukanlah rahmat ataupun kebajikan untuk membiarkan seorang anak mengikuti jalannya sendiri, untuk menyerah kepada peraturan ciptaannya sendiri dan melalaikan untuk memperbaikinya dengan dalih bahwa engkau begitu mengasihinya sehingga tidak mau menghukumnya. Kasih macam apakah yang membiarkan anakmu memperkembangkan tabiat yang akan menjadikan dirinya dan diri orang lain menderita? Buangkanlah kasih seperti itu! Kasih yang sejati akan berusaha demi kebaikan jiwa baik untuk sekarang ini dan juga untuk masa kekekalan.8

Hak apakah yang dimiliki orang tua untuk menurunkan anak‑anak ke dalam dunia ini kemudian membiarkan mereka bertumbuh tanpa adat dan pendidikan Kristen? Orang tua harus bertanggung jawab. Ajarkan mereka tentang pengendalian; ajarkan mereka bahwa mereka harus diatur dan bukan mengatur.9

Perkembangkan  dengan Seimbang, Jasmani, Pikirani dan Kerohanian. Kesanggupan‑kesanggupan jasmani, pikirani dan kerohanian harus diperkembang agar dapat membentuk tabiat yang sepatutnya. Anak‑anak  harus dijaga, diawasi dan didisiplin agar dapat melaksanakan hal itu dengan berhasil.10

Tubuh Yesus, sebagaimana perkembangan kerohanian‑Nya, dihadapkan kita dengan kata‑kata ini, “anak itu bertambah besar,” dan “makin bertambah besarnya.” Pada masa kanak‑kanak dan masa muda perhatian diberikan kepada pekerjaan untuk memperkembangkan jasmani. Orang tua harus mendidik anak‑anak mereka di dalam kebiasaan makan dan minum, berpakaian dan gerak badan sedemikian rupa sehingga suatu landasan yang baik akan diletakkan untuk kesehatan yang sempurna buat tahun‑tahun mendatang.

Organisme tubuh harus dijaga dengan hati‑hati, agar supaya kuasa jasmani jangan sampai dikerdilkan, tetapi dikembangkan dengan sepenuhnya. Hal ini menempatkan anak‑anak dan orang muda di dalam satu keadaan yang baik, sehingga, dengan disertai pendidikan keagamaan yang sepatutnya, mereka dapat, seperti halnya Kristus, bertambah kuat dalam roh.11

Kesehatan Berhubungan dengan Pikiran dan Akhlak. Agar dapat mem bangkitkan kepekaan moral anak‑anakmu terhadap tuntutan‑tuntutan yang dihadapkan Tuhan kepada mereka, engkau harus menanamkan di dalam pikiran mereka bagaimana caranya mentaati hukum Tuhan di dalam bangun tubuh mereka; oleh karena kesehatan mempunyai hubungan yang erat dengan pikiran dan akhlak mereka. Jikalau mereka mempunyai kesehatan dan kesucian hati, maka mereka akan lebih siap menghadapi hidup dan menjadi suatu berkat bagi dunia. Untuk menyelaraskan pikiran mereka dalam arah yang benar dan pada waktu yang tepat adalah suatu pekerjaan yang paling penting, oleh karena amat banyak hal yang bergantung kepada keputusan yang diambil pada saat yang gawat ini. Kalau demikian, betapa penting agar pikiran orang tua itu benar‑benar bebas dari kecemasan‑kecemasan dan pemikiran‑pemikiran terhadap perkara‑perkara yang tidak perlu, agar mereka dapat berpikir dan bertindak dengan pertimbangan yang tenang, dengan bijaksana dan dengan kasih,  sambil menjadikan kesehatan jasmani dan akhlak anak‑anak mereka itu sebagai bahan pertimbangan yang terutama dan yang tertinggi.12

Orang tua merasa heran bahwa anak‑anak mereka itu lebih sulit untuk dikendalikan daripada diri mereka sebelumnya, padahal di dalam banyak masalah pengaturannya mereka yang buruk itulah yang telah menjadi anak‑anak mereka demikian. Mutu makanan yang disediakan mereka atas meja dan yang mereka anjurkan supaya dimakan oleh anak‑anak mereka selalu membangkitkan nafsu khewani mereka dan melemah kesanggupan akhlak dan pikiran mereka.13

Makanan yang Bersih untuk Pikiran adalah Perlu. Didiklah segala kuasa dan cita rasa anak‑anakmu itu; berusahalah memenuhi pikiran mereka sehingga tidak akan ada tempat untuk pikiran‑pikiran yang rendah mutunya dan dapat merusak. Anugerah Kristus adalah satu‑satunya penawar pencegah kejahatan. Engkau bisa memilih, jikalau engkau mau, apakah pikiran anak‑anakmu itu akan dipenuhi oleh pemikiran‑pemikiran yang suci dan tidak dinajiskan ataukah oleh kejahatan yang ada di mana‑mana‑‑kesombongan dan melupakan Penebus itu. Pikiran, seperti halnya tubuh, harus menerima makanan yang bersih agar supaya memiliki kesehatan dan kekuatan. Berikan kepada anak‑anakmu sesuatu untuk dipikirkan yang ada di luar dan di atas diri mereka. Pikiran yang hidup di dalam suasana yang bersih dan suci tidak akan menjadi acuh tak acuh, tidak sungguh‑sungguh, sia‑sia dan mementingkan diri.14

Kita sedang hidup di dalam satu waktu dimana segala sesuatu yang cemar dan dangkal ditinggikan lebih daripada yang benar, yang bersifat alamiah dan yang bertahan. Pikiran harus dijaga agar bebas daripada segala sesuatu yang akan menuntunnya kepada jurusan yang salah. Itu tidak boleh dibebani dengan cerita‑cerita yang tidak berguna, yang tidak akan menambahkan kekuatan kuasa pikirani. Bahan‑bahan pemikiran itu adalah sama halnya seperti makanan yang kita sediakan untuk pikiran kita.l5

Satu Pikiran yang Cerdas Tidaklah Cukup. Engkau boleh jadi merasa senang dengan pikiran anakmu yang cerdas, tetapi kecuali itu berada di bawah pengendalian satu hati yang sudah disucikan, yaitu akan bertentangan dengan maksud Tuhan. Tidak ada sesuatu kecuali kepekaan yang dalam tuntutan‑tuntutan Tuhan terhadap kita dapat memberikan kepada keutuhan tabiat yang sepatutnya, daya pikir, dan pengertian yang yang perlu untuk memperoleh sukses, baik di dunia ini dan di dunia yang akan datang.16

Tujuan yang Tinggi dalam Perkembangan Tabiat. Jikalau kita mengajar anak‑anak kita agar rajin, maka setengah dari mara bahaya itu telah berlalu dari kita, oleh karena kemalasan akan menuntun kepada segala macam penggodaan untuk berbuat dosa. Marilah kita mendidik anak‑anak upaya menjadi sederhana dalam pembawaannya tanpa menjadi garang, supaya menjadi dermawan dan suka berkorban tanpa menjadi berlebih‑lebihan, supaya hemat tanpa menjadi kikir. Dan di atas segala sesuatunya, marilah kita ajar mereka tentang tuntutan‑tuntutan Tuhan terhadap diri mereka, bahwa tugas merekalah membawa agama kepada segala bidang kehidupan, agar mereka mengasihi Tuhan sebagai yang terutama dan mengasihi sesama mereka, dengan tidak mengabaikan kesopansantunan dalam hal‑hal yang kecil yang perlu untuk memperoleh kebahagiaan.17

Berdoalah untuk Hikmat Sorga. Orang tua harus merenung‑renungkan dan berdoa dengan sungguh‑sungguh kepada Tuhan untuk meminta hikmat pertolongan ilahi, supaya dapat mendidik anak‑anak mereka dengan sepatutnya, agar supaya mereka dapat memperkembangkan tabiat yang berkenan kepada Tuhan. Kecemasan mereka janganlah tentang soal bagaimana mereka dapat mendidik anak‑anak mereka agar bisa dihormati dan dipuji oleh dunia. melainkan bagaimana mendidik anak‑anak mereka agar dapat membentuk tabiat yang baik yang berkenan kepada Tuhan. Banyak doa dan pelajaran diperlukan untuk hikmat sorga untuk mengetahui bagaimana caranya memperlakukan pikiran anak‑anak muda, oleh karena amat banyak hal bergantung kepada pengarahan yang diberikan orang tua kepada pikiran dan kemauan anak‑anak mereka.l8

Bimbingan Akhlak dan Kerohanian Harus Diberikan. Orang tua harus diyakinkan tentang kewajiban mereka untuk memberikan kepada dunia ini anak‑anak yang mempunyai tabiat yang diperkembangkan dengan baik—anak‑anak yang mempunyai kuasa moral untuk melawan penggodaan dan yang kehidupannya akan menjadi hormat kepada Tuhan dan suatu berkat kepada sesama manusia. Mereka yang menerjunkan diri ke dalam hidup yang aktif dengan disertai prinsip‑prinsip yang kokoh akan bersedia berdiri teguh di tengah‑tengah kecemaran akhlak dunia yang jahat ini.19

Ajar Anak‑anak untuk Memilih bagi Diri Mereka Sendiri. Biarlah orang muda dan anak‑anak kecil diajar memilih bagi diri sendiri jubah kerajaan yang ditenun di dalam sorga, “kain lenan halus yang berkilau‑kilauan dan yang putih bersih.” (Wahyu 19:8), yang akan dipakai oleh semua orang suci yang ada di dunia ini. Jubah ini, tabiat Kristus yang tidak bernoda dengan cuma‑cuma ditawarkan kepada setiap manusia. Tetapi semua orang yang akan menerima dan memakainya di sini.

Biarlah anak‑anak diajar bahwa apabila mereka membuka pikiran mereka. kepada pemikiran‑pemikiran yang baik dan suci dan melakukan hal‑hal yang baik dan menolong, mereka sedang memakaikan kepada diri mereka jubah tabiat‑Nya yang indah itu. Pakaian ini akan menjadikan mereka indah dan  dikasihi di dunia ini, dan kelak itu akan menjadi hak mereka untuk memasuki istana Raja itu.20

Oleh Ellen White

1. Signs of the Times, 16 Maret 1891.

2. Ministry of Healing, p. 380.

3. Health Reformer, Desember 1872.

4. Testimonies for the Church, lilid 2, hal. 397, 398.

5. Idem, Jilid 1, hal. 156.

6. Naskah 136, 1898.

7. Naskah 49, 1901.

8. Review and Herald, 16 Juli 1895.

9. Naskah 9 1893.

10. Testimonies for the Church, Jilid 4, hal. 197, 198

11. Youth’s Instructor, 27 luli 1893.

12. Health Reformer, Desember 1872

13. Pacific Health Joumal, Okt. 1897

14 Letter 27. 1890

15. Testimonies for the Church, Jilid 5, hal. 544.

16. Review and Herald,.23 April 1889.

17. Pacific  Health Journal, Mei 1890.

18. Health Reformer, Desember 1872.

19. Christian Temperance and Bible Hygiene, hal. 75.

20. Education, hal. 249.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *